Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
RASA
Suka
Favorit
Bagikan
16. Chapter XVI
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

84. EXT. PANTAI WEDIOMBO – DAY

(Staf tim produksi & kreatif, Dinda, Sandra, Renjana, Naufal, Karsa)

Terlihat Pantai Wediombo pada siang hari dengan deburan ombak dan beberapa orang di pantai tersebut dari kejauhan. Semua staf dari tim kreatif dan produksi terlihat memenuhi Pantai Wediombo dan bersiap-siap melakukan shooting hari terakhir. Mereka pun memulai shooting saat matahari mulai tenggelam. Para staf terlihat sibuk kesana kemari. Hingga akhirnya salah satu tim produksi bernama Dinda terjauh tersandung kabel yang menyebabkan salah satu lighting terjatuh.

Dinda

Aduh!

Semua staf panik dan mengerubungi Dinda. Salah satu staf tim produksi mengulurkan tangan untuk membantu Dinda bangkit.

Staf tim produksi #2

Din, lo gapapa?

Dinda

Nggak apa-apa, mas. Maaf-maaf lightingnya jadi jatoh.

Dinda mencoba bangkit untuk mengambil lighting yang jatuh, namun ia terjatuh kembali.

Sandra

Eh Din udah jangan maksa! Lo kayaknya terkilir deh. Ke rumah sakit aja!

Renjana

Sini mbak, aku anterin ke rumah sakit.

Sandra

Iya sini gue temenin juga.

Renjana dan Sandra mencoba membopong Dinda menuju mobil. Salah satu staf tim produksi mencoba memperbaiki lighting yang jatuh, namun ternyata lighting tersebut rusak.

Staf tim produksi #3

Eh lighting nya rusak nih. Adam tolong ambilin cadangan di mobil dong!

Staf tim produksi #4

Oke oke siap mas.

Dinda yang dibopong Renjana dan Sandra berhenti sebentar.

Dinda

Yaampun maaf banget mas…

Naufal

Udah udah Din gapapa. Lo ke rumah sakit dulu aja sama Renjana dan Sandra. Ini kan masih ada cadangan.

Renjana

Yuk mbak.

Renjana dan Sandra pun mengantarkan Dinda ke rumah sakit. Sementara Karsa mendatangi Naufal.

Karsa

Mas, cadangan lighting ada? Udah masuk ke anggaran dana juga?

Naufal

Oiya belom gue tambahin sih mas.

Karsa

Yaudah nanti dibahas di meeting terakhir sebelom kita balik ke Jakarta, ya.

Naufal

Iya mas, aman.

Karsa

Oke. Thank you, mas.

Karsa mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Abi mengenai penambahan anggaran.

 

85. INT. RUMAH SAKIT – DAY

(Renjana, Sandra, karyawan rumah sakit)

Renjana dan Sandra mengantarkan Dinda ke bagian UGD rumah sakit. Mereka tampak sibuk mengurus administrasi dan berbicara dengan dokter.

 

86. INT. CAFE RUMAH SAKIT – AFTERNOON

(Renjana, Sandra, pengunjung café)

Renjana dan Sandra akhirnya beristirahat di café rumah sakit.

Sandra

Untungnya Dinda gapapa ya, Na.

Renjana meminum kopi susunya.

Renjana

Iya, mbak. Tadi panik banget.

Sandra mengangguk.

Renjana

Mbak tapi ini Dinda bisa keluar sekarang kan?

Sandra

Bisa, Na. Tadi gue udah tanya Pak Karsa katanya kita bisa balik ke lokasi dulu aja setelah nunggu obat, pada makan malem di sana soalnya.

Renjana

Oiya? Shootingnya udah kelar?

Sandra

Udah. Katanya sih lagi pada istirahat.

Renjana ber-oh ria. Ia kemudian mengecek ponselnya. 20 missed call dan 53 new messages. Semuanya dari Erlan. Tanpa sadar Renjana menghela napas.

Sandra

Kenapa, Na?

Renjana menoleh.

Renjana

Eh gapapa kok, mbak. Tenang aja.

Tiba-tiba telepon Renjana berdering lagi. Erlan kembali menelponnya.

Sandra

Eh itu ada telfon, Na.

Renjana

Iya, mbak.

Namun Renjana masih diam. Tidak menjawab panggilan dari Erlan sampai telepon tersebut berhenti berdering.

Sandra

Cowok lo ya?

Renjana mengangguk dengan muka datar. Sandra yang tidak enak hati tidak menanyakan lebih lanjut.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar