Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
71. INT. RUMAH. PAGI
Nadia mulai merawat Arjuna. Nadia membersihkan luka-luka mengelupas di bahu Arjuna, memakaikannya pakaian, menyuapinya makan, dan memapahnya berjalan.
CUT TO
72. INT. RUMAH. MALAM
Nadia sedang merapikan pakaian Arjuna di kamar. Ia menyemprotkan pewangi ke pakaian Arjuna dan menghirupnya. Nadia tersenyum menikmati kegiatannya itu.
Pintu diketuk. Bi Darsih masuk. Bi Darsih ingin meraih pakaian Arjuna berniat membantu Nadia, tapi Nadia langsung mengibaskan tangan menyuruh Bi Darsih pergi. Bi Darsih pun pergi meninggalkan kamar. Menutup lagi pintu. Nadia memeluk pakaian Arjuna penuh damba, seperti tak rela ada yang mengusik barang-barang pribadi Arjuna.
Tiba-tiba terdengar suara musik klasik terlantun. Nadia tercengang mendengarkan suara musik itu dan melihat ke sana kemari.
Nadia melangkah keluar dari kamarnya.
CUT TO
73. INT. RUMAH. MALAM
Nadia berjalan menyelusuri rumah dan mencari asal suara musik klasik terlantun. Iya akhirnya melangkah mengikuti suara musik menyusuri koridor rumah.
Nadia berhenti di depan pintu kamar gelap. Lama Nadia menatap pintu itu. Ia lalu menempelkan teliganya di pintu. Tapi kemudian mundur dan menggeleng. Suara musik bukan berasal dari sana.
Suara musik kembali terdengar dari arah lain. Nadia mulai berjalan meninggalkan pintu kamar gelap dan menuju tempat lain. Ia sampai ke sebuah tembok batas rumah. Di situ terpajang lukisan wanita cantik berambut panjang memakai gaun putih.
Suara rintihan dan tangisan tiba-tiba terdengar. Nadia tersentak ketakutan melihat ke sekelilingnya. Tidak ada siapa-siapa. Tes ... tes ... tiba-tiba cairan warna merah darah mengenai bahu Nadia. Nadia menyentuh bahunya yang ditetesi darah kental.
Suara geraman makhluk terdengar jelas. Nadia dengan gemetar ketakutan mendongak ke atas memandang lukisan.
Jreeeng! Tampak di lukisan muka setan berjubah hitam mengerikan terpampang jelas berdarah-darah, lukisan itu hidup dan menggeram menyeramkan ke Nadia.
NADIA
(histeris)
AAAAARGGGGH!!!
Nadia ketakutan dan berlari meninggalkan tempat itu.
CUT TO
TIMELAPSE BEBERAPA WAKTU KEMUDIAN
ESTABLISH SUASANA HUTAN SEKITAR RUMAH ARJUNA
74. INT. RUMAH. PAGI
Arjuna keluar dari kamarnya. Sudah kembali ke penampilannya awalnya. Badannya berisi, tegap, tampan luar biasa, pakaiannya berjas necis. Arjuna tersenyum mempesona.
Nadia senang dan terharu melihat Arjuna. Nadia segera berlari ke pelukan Arjuna dan menghapus air mata harunya.
Arjuna mengecup kepala Nadia mesra.
CUT TO