Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
52. EXT. JALANAN. MALAM
Malam sunyi, sebuah mobil melintas di jalanan.
CUT TO
53. INT. MOBIL. MALAM
Nadia dan dan Ikhsan duduk di dalam mobil. Nadia kelihatan melamun murung. Ikhsan yang tadinya serius mengemudi melirik Nadia cemas.
IKHSAN
Maaf ya, Sayang. Aku agak telat.
NADIA
Iya gak apa-apa. Aku maklum.
Ikhsan memegang tangan Nadia.
CU: Tangan Ikhsan meremas mesra tangan Nadia.
CUT TO
54. EXT JALANAN. MALAM
Di jalanan sunyi dekat semak-semak tampak burung-burung berterbangan ketakutan. Kilat beberapa di langit. Kamera menyorot dari dalam kegelapan muncul bayangan-bayangan hitam berjubah. Jari-jari tangan tua dan mengerikan menggeser semak-semak dan berjalan keluar.
CUT TO
55. INT. MOBIL. MALAM
Ikhsan masih tersenyum bahagia sambil melirik Nadia. Dia mengecup tangan Nadia. Nadia balas tersenyum dipaksakan. Ikhsan mengangkat tangan Nadia dan mengecupnya lembut. Mereka saling berpandangan mesra.
Begitu Nadia memalingkan wajah ke depan dia melihat ada sosok hitam berjubah berdiri di tengah jalan di depan mereka.
NADIA
Awaaaas!!!
Ikhsan dan Nadia kaget bukan main. Ikhsan buru-buru menghentikan mobil. Tapi sosok hantu berjubah hitam sudah hilang.
Nadia sudah ketakutan dan pucat di tempatku. Perasaannya udah semakin gak enak.
Ikhsan nyalain mobil lagi, tapi aneh, tiba-tiba mobil gak bisa nyala. Berulang kali Ikhsan menyalakan, tapi mobil gak juga bereaksi.
IKHSAN
Aneh... kok tiba-tiba mogok gini??? Aku cek dulu deh...
Ikhsan bergegas mau turun. Tapi Nadia segera mencegahnya.
NADIA
San, jangan turun, San.
Ikhsan tersenyum manis sekali dan membelai kepala Nadia. Ikhsan lalu membuka pintu mobil dan turun. Sementara Nadia gemetaran takut menatap Ikhsan dan sekitar mereka dengan waswas.
CUT TO
56. EXT. JALANAN. MALAM
Ikhsan keluar dari mobil dan berjalan ke bagian depan. Ikhsan buka cup mobil dan mulai mengecek mesin.
Suasana malam itu sunyi senyap. Tidak ada satu orang pun yang lewat. Hanya terdengar suara burung hantu berbunyi menyeramkan.
CUT TO
57. INT. MOBIL. CONTINUES
Di dalam mobil, Nadia mulai kedinginan. Nadia melihat sekitar sunyi. Nadia coba hidupin DVD. Namun ditekan berkali-kali DVD tidak juga nyala.
DVD tiba-tiba nyala. Tampak di layar DVD video clip bersamaan dengan lagu pop tersenandung. Nadia menyandar, mencoba relax.
Zzzzzzrttt... zzzzrttt.... tiba-tiba layar DVD ngeblur. Video clip pop hilang digantikan gambar nge-blur titik-titik semut (note: seperti adegan film The Ring, televisi mendadak kabur, lalu muncul gambar hitam putih). Nadia mengutak atik tombol DVD bingung.
Bsssss... layar DVD menampilkan tayangan lagi. Kali ini tampak penampakan Ikhsan di luar mobil yang sedang mengotak atik mesin mobilnya di tengah jalanan sunyi (notes: situasinya persis seperti saat ini yang sedang Nadia dan Ikhsan alami).
Nadia tersentak, mendelik bingung melihat tayangan video di layar DVD. Napasnya memburu tegang.
NADIA
Ikhsan...! Ikhsan...!
Nadia berusahan memastikan sesuatu.
O.S. IKHSAN
Iya, kenapa, Nadia???
Terlihat Ikhsan di video LED juga berhenti sebentar mengecek mesin dan menyahuti panggilan Nadia. Nadia semakin ketakutan dan bingung.
Tiba-tiba di layar DVD muncul hantu perempuan menari-nari Jawa di belakang Ikhsan diikuti suara gamelan. Tariannya makin lama makin ganas. Nadia tercengang.
Tiba-tiba sosok hantu penari berubaha menjadi hantu menyeramkan seperti zombie di belakang Ikhsan. Nadia terpekik kaget, tapi tak sanggup mengeluarkan suara. Dia menutup mulutnya ketakutan.
Sosok hantu perempuan di belakang Ikhsan semakin dekat merentangkan tangannya ke arah Ikhsan. Semakin dekat... semakin dekat....
CUT TO
58. INT. MOBIL. CONTINUES
Nadia semakin ketakutan lihat layar. Sosok hantu semakin dekat ingin meraih Ikhsan. Wajah hantu itu terteleng ke samping, mata merahnya tepat seperti memandang Nadia. Menyeramkan sekali. Nadia tak sanggup melihat dan berteriak.
NADIA
(histeris) Huaaaaa.....!
TOK... TOK!!! Pintu jendela mobil tiba-tiba diketuk. Nadia menjerit kaget, lalu menoleh ke jendela dengan ketakutan.
Tampak Ikhsan yang mengetuk jendela. Nadia lega. Kaca jendela dibuka Nadia tergesa.
IKHSAN
Mobilnya mogok. Kayaknya ada yang rusak. Aku cari bengkel terdekat. Kamu tunggu di sini dulu ya...
NADIA
San, jangan tinggalin aku di sini, San. Aku takut...
Nadia panik dan meraih tangan Ikhsan melalui jendela.
IKHSAN
Gak apa-apa, Nad. Aku janji sebentar aja kok
Ikhsan lalu pergi berlari ninggalin Nadia. Nadia kelimpungan gelisah dan cepat-cepat menutup kaca mobil.
POV NADIA: Ikhsan berlari lalu berbelok ke belokan kecil, lalu hilang.
CUT TO
59. EXT. JALANAN. MALAM
Ikhsan mencari bengkel terdekat. Lihat kesana kemari. Yang ada semua rumah tertutup dan sepi.
Terlihat dari belakang laki-laki berjalan pelan di depan Ikhsan. Ikhsan segera berjalan cepat mengejar laki-laki itu.
IKHSAN
Permisi, Mas. Tau gak bengkel terdekat sekitar sini?
Laki-laki itu berhenti tiba-tiba. Ikhsan menunggu laki-laki itu menjawab tapi tak kunjung ada jawaban.
IKHSAN
Mas...
Ikhsan menepuk bahu laki-laki itu. Perlahan-lahan laki-laki memalingkan kepala, menoleh ke arah Ikhsan. Jreeeng! Terlihat wajahnya rata, tidak ada mata, hidung, ataupun mulutnya.
Ikhsan terlonjak kaget dan berteriak ketakutan. Ikhsan lari sekencangnya. Ikhsan terus lari.
CUT TO
60. EXT. JALANAN. MALAM
Di semak-semak sekitar mobil Ikhsan berada, di mana Nadia sedang menunggu, muncul sosok hantu mengerikan jalan terseok-seok sambil menunjuk ke arah Nadia. Sosoknya persis seperti zombie.
Jreeeng! Sosok berjubah hitam lainnya bermunculan, menghilang, dan berpindah-pindah tempat dan semakin mendekat ke arah mobil.
CUT TO