Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Petualangan di Agartha
Suka
Favorit
Bagikan
6. Masuk Kota Posid

16. EXT. AREA TAMAN SARI — CERAH

PEMAIN : Lola,Aliando,Moirai, Fantasos, Morfeus, Ikelos, dan Osiris.

Visual :

Mobil terbang yang dikendarai Aliando dan Lola berada diatas kota Posid yang terlihat sangat eksplosid. Tata laksana dikota ini juga sudah sangat maju sebagaimana di kota Telos. Terlihat beberapa fasilitas seperti tangga udara atau lift antar level. Orang-orang juga memiliki rutinitas yang padat dan sibuk di sepanjang waktu. Para pekerja kota, para mekanis, petugas kebersihan, juga sudah dikerjakan oleh robot. Manusia hanya berperan sebagai operator yang mengendalikan seluruh kegiatan pembangunan.Aliando dan Lola membawa mobilnya berputar-putar di atas Kota Posid. Dari sudut alun-alun mobil terbangbergerak mengikuti jalan menuju Taman Sari, kemudian turun parkirdi belakang taman bunga. Di tempat yang dalam keadaan sepi ini terlihat dara cantik tengah duduk di pinggir kolam. Remaja itu bibirnya tersenyum akan tetapi sepasang matanya bergerak seperti marah. Di hadapannya berdiri seorang pemuda tampan menundukkan muka. Keduanya adalah Putri Moirai dan Pangeran Fantasos, yang mengenakan busana layaknya keluarga kerajaan.

Pangeran Fantasos

(mengangkat mukanya)

Adik Moirai, kutegaskan lagi bahwa sejak dulu aku hanya mencintaimu. Bukan sebagai saudara tetapi sebagai seorang pria terhadap seorang wanita pujaan hatinya. Adik Moi, aku ini hanya cinta ke...

Putri Moirai

(memandang tajam Fantasos)

Sudahlah kakak Fantasos, jangan kau ulangi lagi kata-kata itu,kita disini sebagai tamu, tak enak membicarakan hal itu.

Pangeran Fantasos

Baiklah, adik Moi. Aku tak akan membicarakan hal itu lagi. Tetapi perbolehkan aku memujamu...alangkah cantik jelitanya kau ini. Aku merasa sangat bahagia kalau dapat selalu bersamamu, memandang wajahmu dan mendengar suaramu saja, aku sudah ...

Putri Moirai

(memotong kata-kata Fantasos)

Kakak...Aku juga tak suka kau berbicara seperti itu, aku jadi bosan mendengarnya. Kan sudah ku katakan padamu, aku belum memikirkan soal cinta. Aku akan memilih sendiri jodohku, tetapi kelak...bukan sekarang.

Pangeran Fantasos

Sebenarnya perasaan kita sama, kau sudah dijodohkan dengan Morfeus, dan aku juga sudah dijodohkan dengan Ikelos, tetapi aku hanya cinta kepadamu...

Putri Moirai  

Bodoh, kau! Ikelos cantik dan berpendidikan. Sungguhcocok menjadi jodohmu, bukan aku.

Pangeran Fantasos

Tapi kau lebih cantik dari Ikelos. Kau lebih...

Putri Moirai

(Memotong kata-kata Fantasos lagi)

Sssttt...ada orang...!

Keduanya memandang ke satu arah gerombolan kembang-kembang. Tampaklah seorang dara sejak tadi mengintai dan memperhatikan mereka, kemudian dara itu berlari kecil sambil menutupkan kedua tangan di depan mukanya yang menangis.

Putri Moirai

(cemberut dan mukanya memerah)

Celaka, Ikelos melihat kita...Kau tentu tahu betapa dia mencintaimu dan sekarang kau malah memperlihatkan kelakuanmu seperti ini padaku.

Pangeran Fantasos

Apa boleh buat, adik Moi. Apalah dayaku bila tak ada wanita lain yang bisa meluluhkan hatiku selain kau.

Putri Moirai

(Marah dan membanting-bantingkan kakinya)

Kau dasar Pangeran cemen, apa nggak ada yang lain yang kau pikirkan selain cinta?

Pangeran Fantasos

Bagaimana aku bisa berpikir yang lain sebelum mendapat cinta darimu?

Putri Moirai

Sudah cukup! Sekarang kau pergilah... susul Ikelos dan katakan bahwa ini hanyalah kesalah pahaman.

Pangeran Fantasos

Tapi...Aku hanya mengharapkan belas kasihanmu...

Putri Moirai

(Melihat Fantasos tak beranjakMoirai kembali gemas dan membanting-bantingkan kakinya lagi diatas tanah)

Ayo cepat kau susul Ikelos!

Keduanya terlihat beradu argumen dan sejurus kemudian Fantatos pergi.Tak lama datang Pangeran Morfeus memasuki taman sari. Pemuda itu berjalan terburu-buru menuju tempat Moirai. Setelah tengok kanan tengok kiri, pemuda itu menjatuhkan diri berlutut di depan Moirai. Moirai membelalakkan kedua matanya, memandang pemuda yang berlaku sedemikian itu.

Putri Moirai

Ehh...ehh...apa-apaan kau ini, kakak Morfeus?

Pangeran Morfeus

Adik Moirai, jangan kau menyiksa hati kami. Kita ini sudah dijodohkan kenapa kau masih melayani Fantasos?

Putri Moirai

(tersenyum mengejek)

Hemm, memangnya kenapa? Aku selama ini biasa-biasa saja, tak terpengaruh dengan Fantasos dan juga tak terpengaruh dengan kau

Pangeran Morfeus

(memandang dengan tajam)

Kau tahu betapa aku sangat mencintaimu dankedua orang tua kita segera akan meresmikan perjodohan kita. Kau jangan mengacaukan rencana itu.

Putri Moirai

(Tersinggung dan marah lalumembanting-bantingkan kakinya lagi)

Enak saja kau bicara. Urusan perjodohan mana ada aturannya main paksa? Kalian semua goblok, yang dipikir hanya urusan cinta asmara saja. Aku, seujung rambut pun tak pernah memikirkan yang kayak begitu.

Pangeran Morfeus

Moi, katakanlah sejujurnya...apakah kau mencinta Fantasos?

Putri Moirai

Aku tidak mencinta siapa-siapa. Tidak Fantasos, tidak juga kau.

Pangeran Morfeus

Begitukah? O, Jadi Fantasos-lah yang sudah merusak semua ini. Aku harus mencarinya dan memberi pelajaran padanya.

Dengan sigap Morfeus membalikkan tubuh dan pergi meninggalkan Moirai. Untuk beberapa saat Moirai hanya berdiri melongo. Wajah cantiknya menjadi pucat juga. Kemudian gadis ini pun hendak meninggalkan taman sari. Akan tetapi niatnya itu terhenti oleh bergeraknya daun-daun pepohonan taman. Ternyata ada seorang pemuda lain lagi telah masuk di dalam taman.

CUT TO

Aliando dan Lola yang bersembunyi tak jauh dari situ menyaksikan kejadian itu dengan seksama sambil senyum-senyum.

Aliando

Ssstt...ada yang datang lagi

Lola

Sepertinya kali ini kita kenal...dia Pangeran Osiris.

Aliando

(Setengah kaget)

Ya, benar, kenapa dia juga ada disini?

Lola

(Tersenyum kecut)

Kita juga tidak tahu.

Aliando

Hemm…seperti menonton opera saja.

Lola

Benar...kita sedang nonton opera gratis...

Aliando

Apa yang sedang terjadi pada anak-anak keluarga kerajaan itu?

Lola

Biasalah sepertinya masalah cinta.

Aliando

Kita ikuti saja apa yang akan terjadi.

CUT BACK TO

Pangeran Osiris yang berbusana serba hitam dibalut baju zirah itu memperlihatkan pergerakan yang sangat ringan. Hal itu menunjukkan dia pemuda berkemampuan tingkat tinggi, dan wajahnya pun tidak jelek.

Pangeran Osiris

(Tertawa ringan)

Nona yang baik, harap kau jangan pergi dahulu. Di dunia ini masih ada aku, pemuda yang juga mengharap cintamu.

Putri Moirai

(Sewot dan marah)

Kau Pangeran golongan hitam?! Kurang ajar, berani kau masuk disini, pergi dari sini!!

Pangeran Osiris

(tersenyum-senyum percaya diri)

Aku disini juga tamu, nona Moi. Aku juga ingin menyatakan cinta padamu

Putri Moirai

(sambil mencabut pedangnya)

Tutup mulutmu! tak ada orang lain bisa masuk taman ini tanpa izin. Sekali lagi pergilah sebelum pedangku bicara.

Pangeran Osiris

Aku Pangeran Osiris datang dengan hati suci, percayalah aku akan menjadi sahabat yang lebih baik dan lebih setia daripada Morfeus ataupun Fantasos. Lagi pula aku juga bukan pemuda sembarangan. Aku putra dewa Seth yang juga berkuasa di dunia bawah ini.

Putri Moirai

(Berteriak)

Keparat, lihat pedang!

Selesai berteriak Moirai langsung mengibaskan pedangnya. Sinar putih bergulung-gulung menyambar kearah dada pangeran Osiris.

Pangeran Osiris

(menghindar sambil mencabut pedang Light Saber merah)

Bagus sekali Nona Moi yang manis, baiklah kita bermain-main sebentar.

Keduanyapun bertempur, Pangeran Osiris terus menghindari sabetan pedang Moirai yang dahsyat. Dia melempar tubuh ke belakang dan berjungkir balik beberapa kali. Moirai kembali meluncurkan pedangnya kearah Pemuda itu. Gerakannya cepat dan ganas, sinar pedang itu langsung menuju titik-titik yang mematikan. Moirai sangat bernafsu ingin segera mengalahkan lawannya. Osiris pun tidak tinggal diam, sinar merah pedangnya bersiutan diantara sinar putih pedang Moirai. Setiap kali kedua pedang itu saling bergesekan, menimbulkan percikan bunga api. Namun perlahan-lahan gadis Moirai terdesak hebat. Dia terkurung oleh sinar merah pedang Osiris yang menyambar dari kanan dan kiri.

Pangeran Osiris

Nona manis simpanlah pedangmu dan aku bersedia mengaku kalah. Bahkan aku juga suka berlutut di kakimu, asal kau mau menjadi sahabat baikku...

Putri Moirai

Aku putri Gubernur Shingwa, pantang menyerah sebelum putus leherku.

Pedang ditangannya bereaksi cepat. Kadang menyerang bagian kaki, kadang menyerang bagian kepala. Hanya sekejap Osiris terkesiap dan cepat menghindar dengan menunduk dan meloncat meringankan tubuhnya.

CUT TO

Tempat persembunyian Lola dan Aliando.

Aliando

Sepertinya gadis yang bernama Moirai akan kalah

Lola

Sudah pasti gadis itu bukan lawan Osiris, lihatlah...Osiris hanya memutar-mutar pedangnya menangkis serangan. Dia tidak membalas menyerang dan membiarkan Moiraikelelahan.

Aliando

Lalu apa tindakan kita?

Lola

Kita tunggu beberapa saat

CUT BACK TO

Pertempuran Moirai dan Osiris masih berlangsung. Moirai berusaha keras melepas pedangnya yang merekat kuat dengan pedang Osiris tetapi sia-sia. Justeru pedangnya kini tertarik oleh lawan dan terlepas dari genggamnya yang langsung ditangkapOsiris.Lola melemparkan Rudra Chakrin tanpa gagang ke arena pertempuran. Senjata itu meluncur berputar mengeluarkan cahaya putihnya. Seberkas sinar menyambar tangan Osiris sehingga senjata Moirai terlepas lagi. Sementara senjata rudra chakrinberputar kembali ketangan Lola. Pangeran Osiristerkejut melihat Lola sudah ada disini.

Pangeran Osiris

(Tergagap)

Ssseee...tan...kau...setan...

Lola

Kau yang anak setan!

Aliando dan Lola keluar dari persembunyian menuju arena pertempuran.Moirai dan Osiris terkesiap kebingungandan hanya berdiri tegak saja. Lola menyerahkan senjata rudra chakrin kepada Aliando untuk menghadapi Osiris. Aliando terlihat Bimbang dan ragu memandangi Lola dengan muka penuh ketakutan.

Aliando

Aku tidak tahu ilmu kanuragan, bagaimana bisa melawan Osiris yang sakti?

Lola

Kamu pasti bisa…jangan ragu, gunakan insting dan pikiranmu, ayo lakukan…!

Aliando

Ah, Lola…?

Lola

Lakukan apa yang ingin kau lakukan.

Dengan gemetar Aliando membawa pedang rudra chakrin mendekat ke tengah-tengahmereka. Terlihat Osiris sangat marah kemudian dengan dengan cepat dia menyerang Aliando, keduanya pun lalu bertempur.

Aliando (V.O.) 

(sambil bertempur)

Aku merasakan dahsyatnya kekuatan esensi sinar merah pedang light saber milik Osiris. Aku akan coba menggunakan kekuatan fisik manusia biasa. Semoga aku bisa bergerak cepat selayaknya pendekar.Kata Loladengan methode cara berpikir cerdas akan bisa melipat gandakan kekuatan.

Pedang Osiris bersiutan secara membabi buta yang menimbulkan angin kuat. Osiris tidak memberi kesempatan Aliando untuk menyerang, bahkan serangannya datang bertubi-tubi, Aliando lebih banyak bertahan dengan mengelak dan menangkis. Terkadang bergerak naik turun secara ginkang sambil kemudian balas menyerang. Pertarungan berlangsung cukup seru hingga beberapa jurus. Namun tiba-tiba dalam keadaan marah Osiris berhenti menyerang dan mundur beberapa langkah. Kemudian dia berbalik melarikan diri sambil mengancam.

Pangeran Osiris

(berteriak)

Awas…tunggu pembalasanku...!

Lola

Biarkan dia pergi...

Aliando

(tersenyum berbisik)

Tidak menyangka ternyata aku bisa menandingi Osiris yang sakti.

Lola hanya tersenyum kemudian mengajak Aliando dan Moirai mencari Putri Ikelos.

FADE OUT

CUT TO

17. EXT. DI DALAM TAMAN SARI — CERAH

PEMAIN : Lola,Aliando, Moirai, Fantasos, Morfeus, dan Ikelos.

Visual :

Pangeran Fantasos yang menyusul Putri Ikelos bertemu disebuah lembah di pinggiran Taman Sari. Selagi keduanya berdebat datanglah Pangeran Morfeus. Keduanya berhadapan dengan muka merah.

Pangeran Morfeus

(Marah-marah)

Hai adik Fantasos...rupanya kau ular berkepala dua, di depan kau bagus padaku, tetapi di belakang kau menusukku...

Pangeran Fantasos

(pasang muka tidak senang)

Apa maksudmu marah-marah padaku kakak Morfe?

Pangeran Morfeus

Kau telah menggoda dan mempengaruhi tunanganku Putri Moirai agar erpaling dariku?

Pangeran Fantasos

(berkata sinis dan mengejek)

Kakak Morfe, apakah keperluanmu kesini hanya untuk memarahiku seperti ini?

Pangeran Morfeus

(Masih dengan nada marah)

Sudah tentu! Kita ini masih saudara dan karena aku lebih tua, maka sudah sepatutnya aku memberi pelajaran padamu!

Pangeran Fantasos

He-heh-heh, bagus sekali kakak. Kau marah karena aku bertemu adik Moi, sementara adik Moi tidak suka padamu. Apa itu salah?

Pangeran Morfeus

(balas dengan muka mengejek)

Apa menurutmu adik Moi suka padamu? O, tidaklah ya. Adik Moi hanya cinta padaku. Tetapi karena kau telah merusak pikirannya, sehingga dia berkata ngaco. Mulai dari sekarang aku melarang kau berhubungan dengan Moirai.

Pangeran Fantasos

Hemm, kita lihat saja nanti. Kurasa kau belum secara resmi bertunangan, jadi tidak bisa kau melarangku berhubungan dengannya.

Pangeran Morfeus

Fantasos! Pertunangan kita hanya tertunda dan nanti pasti akan diresmikan oleh orang tua kita.

Pangeran Fantasos

Mau resmi atau tidak bagiku tidak ngaruh, aku akan tetap berhubungan dengan Moirai

Pangeran Morfeus

(Semakin marah)

Dengar baik-baik...kau jangan banyak dalih, sekali lagi kuperingatkanaku tidak sukakau bersikap manis pada Moirai…dengar itu??

Pangeran Fantasos

Kau tak bisa melarangku begitu saja, kesempatan kita masih sama-sama.Marilah kita berlomba secara jujur, siapa yang bisa meluluhkan hati adik Moi, dialah yang beruntung.

Pangeran Morfeus

(sambil mencabut pedang)

Cukup! Kau sudah amat keterlaluan, kau sudah tidak tahu adat lagi, terpaksa aku melupakan persaudaraan.

Pangeran Fantasos

(juga mencabut pedang)

Bagus! Kau kira aku takut padamu?aku memang menunggu kesempatan ini, siapa yang lebih unggul diantara kita.

Keduanya saling menyerang dan saling mengeluarkan kepandaiannya bermain pedang. Serangan demi serangan tidak main-main, karena mendatangkan angin kuat. Ikelos yang melihat itu tidak senang kemudian diam-diam pergi meninggalkan keduanya. Sementara Aliando, lola, dan Moirai sampai di tempat ini melihat Morfeus dan Fantasos bertempur. Hal itu cukup membuat hati mereka berdebar-debar. Melihat situasi ini, Aliando mendekat kearah mereka sambil tepuk-tepuk tangan.

Aliando

Sudah…sudahlah… sarungkan senjata kalian masing-masing.

Morfeus dan Fantasos menjadi terkejut dan menghentikan serangannya. Mereka melihat Aliando dengan penuh tandatanya dan seperti mengejek.

Pangeran Morfeus

Kau siapa? Berani lancang datang kesini.

Aliando

(Menunjukkan bola kristal)

Saudara Morfeus dan Saudara Fantasos, harap kalian menahan amarahmu. Kau pasti mengenal benda ini…

Pangeran Morfeus

(Membentak)

Kurang ajar, kausiapa dan dari mana mendapatkan bola Kristal simbol kerajaan Shambala?

Aliando

(Santai)

Aku orang kepercayaan Maha Raja Shambala

Pangeran Morfeus

Orang macam apa kau berani mengaku kepercayaan Maha Raja? Aku yang anak Gubernur Posid tidak bisa mendapatkan bola krisal itu.

Pangeran Fantasos

Aku juga anak Gubernur Roma tidak diberikan bola kristal itu, apalagi kau...Kau pantas dihukum.

Aliando

(Bersikap tenang)

Kalian para pangeran, apa kerjaan kalian? Adik Moi baru saja diganggu orang an hampir celaka, kalian malah bertengkar sendiri.

Pangeran Morfeus

(Terkejut)

Siapa yang berani mengganggu adik Moi? Pasti akan kucincang dia!

Pangeran Fantasos

Siapa yang mengganggu adik Moi, pasti akan berhadapan denganku. Sekarang dimana adik Moi?

Aliando

(Menunjuk kearah Moirai dan Lola yang berada tak jauh dari mereka)

Kalian sebagai kakak-kakaknya, seharusnya menjaga dan melindungi. Lihatlah dia...

Pangeran Morfeus

(terheran-heran)

Bersama siapa adik Moi itu? Kenapa orang lain bisa masuk ke dalam taman dengan mudah?
Padahal taman ini dijaga prajurit, tidak sembarang orang bisa masuk.

Putri Moirai

(Setengah berteriak)

Kakak Morfe dan kakak Fanta, Kedua Ksatriaini telah menolongku.

Moirai dan Lola berjalan mendekat ke arah Morfeus, Fantasos, dan Aliando.

Pangeran Morfeus

Memangnya kau kenapa? Lalu siapa yang mengganggumu?

Putri Moirai

Pangeran Osiris telah berani masuk ke taman dan menggangguku.

Pangeran Morfeus

Osiris? Kurang ajar dia...!

Pangeran Fantasos

Ayo…kita cari dan kita beri pelajaran!!

Lola

Dia sudah pergi ... sekarang yang lebih penting kita cari adik Ikelos.

Morfeus dan Fantasos baru sadar kalau Ikelos tidak berada di tempat. Morfeus kembali menyalahkan Fantasos, keduanya bersitegang lagi.

Putri Moirai  

Aku tahu tabiat adik Ikelos, dalam keadaan sedih dia pasti akan mencari ayahandanya.

Pangeran Morfeus

Benar sekali...adikku itu memang manja sekali sama ayah dan dia pasti mengadu pada ayah. Semua ini gara-gara kelakuan Fantasos dan Moirai.

Putri Moirai

Eiit...kakak Morfe...kenapa aku yang di salahkan?

Pangeran Fantasos

Kakak Morfe kau jangan banyak dalih...nanti kita selesaikan urusan kita secara jantan

Lola

Kalian tidak usah bertengkar...sekarang mari kita menghadap Ayahanda Gubernur Posid, apakah benar adik Ikelos ada disana.

Bersamaan dengan itu dua prajurit penjaga taman sari mendatangi mereka. Prajurit itu menyampaikan perintah GubernurPosid agar mereka semua berkumpul di Pusiban Agung Istana Gubernur.

FADE OUT







Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar