10. EXT. BATAS KOTA PROVINSI TELOS — CERAH
PEMAIN :Lola, Aliando.
VISUAL :
Lola dan Aliando tiba di Tugu batas masuk Kota Provinsi Telos. Dari jauh terlihat banyak Prajurit mondar-mandir bersenjata lengkap. Keduanya saling berdebat.
Lola
Kita akan masuk ke Kota Provinsi Telos.
Aliando
(Dengan muka tidak bergairah)
Bagaimana kita bisa masuk, sepertinya penjagaan sangat ketat.
Lola
Kita bisa menghindari para prajurit itu dan kalau pun terpaksa bisa memanfaatkan Bola Kristal untuk mengelabuhi mereka.
Aliando
Tetapi terus terang sejak aku melihat kau bertarung dengan pengawal kereta, aku jadi tidak nyaman. Denyut jantungku menjadi tidak teratur, seluruh tubuhku menggigil dan kedua kakiku gemetaran.
Lola
Mas Ali kenapa...?? Tenanglah!
Aliando
Bagaimana bisa tenang, kau barusan melakukan pembunuhan. Di Negeri manapun melakukan pembunuhan pasti ada hukumnya.
Lola
Kita sudah melakukan apa yang seharusnya kita lakukan
Aliando
Tetapi tidak seharusnya kau membunuh mereka.
Lola
Di negeri ini siapapun boleh membunuh untuk suatu kebaikan.
Aliando
Setahuku di negeri manapun seorang pembunuh pasti dihukum.
Lola
Hukum disini didasari atas kebijakan, seni, dan pengetahuan spiritual yang sangat mendalam. Jauh lebih tinggi dibanding dengan pencapaian yang pernah diraih di dunia atas.
Aliando
Apakah nyawa seseorang tidak ada harganya?
Lola
Disini orang tidak akan mati, tetapi hanya mengalami tidur panjang. Jika ada orang yang mampu membangunkan, mereka akan hidup kembali.
Aliando
Bagaimana mungkin orang mati bisa hidup kembali? Sungguh aneh kalau kehidupan seperti itu.
Lola
Disini yang ada kehidupan hakiki. Bila orang baik yang mati, maka akan banyak orang membangunkan. Tetapi bila orang jahat yang mati, akan dibiarkan begitu saja. Hingga sebatas mana besar-kecil kejahatannya itu.
Aliando
Bagaimana jika memang kehidupan bawah ini eksis, lalu mengapa mereka tidak memilih kehidupan di atas? Tempat yang lebih di terangi tebaran cahaya untuk hidup? Mengapa justru memilih membentuk lingkungannya sendiri disini?
Lola
Mereka telah menjadi bentuk kehidupan silicon yang termofilik. Sudah terbiasa hidup diatas suhu 45 derajat. Jadi sudah tidak memerlukan sinar matahari seperti di permukaan bumi.
Aliando
Tetapi kehidupan disini nyata, Kita bisa berinteraksi dengan mereka. Jadi nggak ada bedanya antara kita dengan mereka?
Lola
Sebenarnya ada Bedanya, kita bernafas dengan oksigen yang diproduksi seragam kita melalui pori-pori di tubuh kita. Sedang mereka selama ada sinar cahaya, mereka akan tetap hidup.
Aliando
Hanya dengan sinar cahaya?
Lola
Ya, disini terdapat sinar cahaya abadi, dimana matahari tidak pernah tenggelam.
Aliando
(Terdiam beberapa saat)
Tapi menurut hematku kita tidak perlu meneruskan perjalanan ini.
Lola
(Menggelengkan kepala)
Kenapa Mas Ali? Bagaimana mungkin kita akan kembali.
Aliando
(tampak kesal)
Kau punya segalanya, pengalaman, pengetahuan, ilmu bela diri, bahkan kau punya senjata, kau sangat sempurna, sedangkan aku?
Lola
(tersenyum)
Ingat…Kita disini mengalami pergeseran grafitasi, lagi pula baju seragam dan sepatu boot kita telah memberikan perlindungan secara menyeluruh. Mas Ali pun bisa melakukan seperti aku.
Lola mengambil senjata Rudra chakrinnya dan membentuk sebuah pedang lalu memberikan pada Aliando.
Lola
Hanya dengan insting dan pikiran kau akan bisa bergerak seperti yang kau inginkan, seperti layaknya pendekar silat…ayo lakukan!
Aliando
Ah, Lola. Benarkah?
Lola
Coba dulu... jangan ragu, lakukan saja apa yang ingin kau lakukan dengan pedang itu.
Dengan ragu Aliando mencoba memainkan pedangnya secara acak. Kemudian sambil meloncat-loncat seperti dalam slow motion. Hasilnya sungguh diluar dugaannya, hanya dengan insting dan pikiran Aliando mampu memainkan beberapa jurus ilmu pedang.
Lola
(dengan sikap memuji)
Hebat, hebat…Mas Ali juga bisa menjadi pendekar silat yang handal.
Aliando
(Tersenyum-senyum)
Tapi aku tidak yakin bisa seperti kamu.
Lola
Pokoknya Mas Ali tenang saja, kita masih punya banyak waktu disini. Aku berjanji setelah melihat Shambala kita akan pulang.
Aliando
Tapi bagaimana kalau kita tidak bisa kembali lagi ke atas?
Lola
Yakinlah... Selama kita berbuat baik, kita pasti akan mendapat kebaikan. Ayo kita bersiap masuk kota Telos
Lola dan Aliando merapikan bajunya, kemudian berjalan memasuki kota Telos.
FADE OUT
CUT TO
11. EXT. ALON-ALON KOTA TELOS — CERAH
PEMAIN : Aliando, Lola, Petugas Penjaga Mobil, dan Prajurit Kerajaan Telos.
VISUAL :
Aliando dan Lola masuk di Pusat Kota Propinsi Telos. Sebuah perkotaan yang penuh dengan infra struktur menakjubkan. Rumah-rumah dan gedung-gedung menjulang tinggi bersaing dengan tower-tower raksasa. Alat Transportasi utama di kota ini berupa trotoar bergerak. Bahkan mobil disini sudah tak beroda melainkan seperti melayang. Para pekerja kota, mekanis, dan petugas kebersihan sudah dilakukan oleh robot. Semua sudah sangat praktis di era masa kini. Terlihat juga beberapa prajurit seperti bersiaga mondar-mandir di pusat kota. Dengan mengenakan seragam ini, Lola dan Aliando tidak tampak sebagai orang asing. Karena masyarakat kota ini pada umumnya berpakaian baju ketat juga seperti mereka. Keduanya mendekat ke sebuah atrium raksasa di sudut alon-alon. Disitu ada kesibukan yang luar biasa. Rupanya akan dilaksanakan Lounching Mobil Terbang super canggih. Keduanya berbaur dengan Petugas yang ada.
Lola
(dengan sikap ramah kepada petugas)
Hallo kawan… mobilmu sangat bagus sekali.
Petugas
Oo, tentu saja, mobil terbang super canggih karya anak bangsa.
Aliando
(sambil melihat-lihat mobil)
Kesan mewah dan bergengsi saat pertama kali aku menyentuh mobil terbang ini. Tidak hanya berpenampilan mewah di bagian exteriornya. Tetapi juga fitur teknologi tercanggih self driving car di bagian interior.
Petugas
(Tersenyum bangga)
Ya. Cukup menggunakan layar sentuh automatic yang terintegrasi dengan eye-tracking dan gesture di panel dashboar. Selanjutnya mobil ini bisa dikendarai dengan santai sambil tiduran atau bermain game.
Lola
Kabarnya Pemerintah Gubernur Telos akan segera me-lounching mobil ini?
Petugas
Benar, mobil terbang ini merupakan produk kedua. Dimana produk pertama dengan spec yang sama telah di launching beberapa tahun lalu. Sekarang menjadi mobil Dinas Kenegaraan Maharaja Shambala.
Aliando
Wow, sangat membanggakan...Bagaimana cara kerja mobil ini?
Petugas
Sistem mobil ini tanpa mesin, hanya ada tiga komponen kemudi. Pedal gas, rem, dan stir. Sebagai penggeraknya setiap pelek dipasang baterai. Mobil ini dilengkapi dengan chip computer. Berfungsi memonitor kerja roda agar terus berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.
Aliando
Jadi mirip mobil matic?.
Petugas
Sekilas memang mobil matic, tapi ini extra terrestrial vehicle, lebih dari sekedar matic. Karena fungsi otomatisnya adalah chip setelah mendapat sinyal melalui stir dan pedal gas. Dia akan merekam kecepatan dan menganalisis data mobil setiap 100 kali per detik. Jadi jauh lebih santai menikmatinya.
Lola
Bagaimana dengan bahan bakarnya ?
Petugas
Bahan bakar menggunakan zat thorium yang merupakan unsur pecahan nuklir.
Aliando
Trus, isi ulangnya dimana?
Petugas
Mobil ini tak akan pernah kehabisan bahan bakar. Sekali mengisi mobil akan bisa bertahan selama 100 tahun batas durasinya.
Aliando
Mobil yang sangat futuristic, tentu bahannya sangat mahal.
Petugas
Sebenarnya tidak begitu mahal, hanya menggunakan bahan material plastic bercampur karbon fiber. Kemudian digabungkan dengan plat aluminium agar body tahan banting dan jauh lebih ringan.
Aliando
Sepertinya serba canggih, tetapi warna mobil terkesan kusam kurang favorites.
Petugas
Ohh tidak!...mobil ini sudah di program dengan warna sesuai yang di inginkan. Karena menggunakan bahan lapisan miskroskopis nobtainum. Mulai dari warna body, bemper, atap, kap mesin, sampai velg mobil.
Lola dan Lola
(melongok ke interior mobil)
Dimana panel pengaturnya?
Petugas
Di dashboard depan kemudi, cukup menghubungkan kabel dari saklar ke dalam panel dashboard. Dilayar sudah tersedia pilihan warna dan hanya tinggal menyentuh, dalam sekejap mobil pun sudah berwarna.
Aliando
(ketawa sambil bercanda)
Tapi, kita nggak mungkin akan memilikinya, bukan?
Petugas
(Ikut tertawa)
Memang nggak mungkin...meski anda mempunyai uang banyak, mobil ini tidak dijual untuk umum.
Aliando, Lola, dan Petugas masih saling tertawa-tawa. Sekelompok orang berpakaian prajurit sedang berpatroli. Prajurit Kerajaan Telos itu sibuk memeriksa setiap orang yang dicurigai. Ketika lewat di depan Atrium, para prajurit melihat mereka lalu mendatangi.
Prajurit
(bertanya kepada Petugas Penjaga Mobil)
Siapakah dua orang ini?
Petugas
Mereka tamu warga kita.
Prajurit
(dengan nada marah)
Keadaan sedang gawat begini, ada penyusup masuk istana gubernuran, Kau enak saja menerima tamu.
Petugas
Sebagai Abdi Pemerintah yang baik, apa yang salah kita memberi pelayanan pada warga?
Prajurit
(menunjuk Lola dan Aliando)
Sepintas kedua orang ini memang mirip warga kita, tapi ada yang aneh.
Petugas
Apanya yang aneh tuan?
Prajurit
(mengamati Lola dan Aliando)
Baju mereka agak lain… mencurigakan! Ayo ikut kami.
Para Prajurit Kerajaan Telos itu tanpa basa-basi langsung menggelandang Lola dan Aliando. Keduanya dibawa hingga ke dalam pos jaga di pintu gerbang masuk Istana Gubernur Telos.
FADE OUT
CUT TO
12. INT. DI DALAM RUANG POS JAGA — CUKUP TERANG
PEMAIN : Lola, Aliando, Kepala Pos Jaga, Prajurit.
VISUAL :
Perwira Kepala Pos Jaga sedang menginterogasi Lola dan Aliando, disaksikan beberapa Prajurit yang menangkap.
Kepala Pos Jaga
(menghardik)
Kalian pasti berkomplot dengan penyusup yang membuat keonaran di Komplek istana Gubernuran?
Lola
(Bersikap santai)
Bukan Pak! Kami bukan komplotan penyusup istana!
Kepala Pos Jaga
Kalau bukan kalian siapa lagi? Sudah lebih dari 100 orang kami periksa, tapi kalian yang paling menunjukkan keanehan.
Lola
Kami bukan komplotan penyusup, tapi Kami tahu siapa penyusup yang membuat keonaran di Komplek Istana Gubernur.
Kepala Pos Jaga
Bagus! Berarti kalian pasti orang gila yang berkomplot dengan penyusup tapi nggak mau mengaku! Sekarang katakan siapa penyusup itu?
Lola
(Tetap santai dan cuek)
Kami hanya akan mengatakan pada Gubernur, sekarang hadapkan kami pada Gubernur.
Kepala Pos Jaga
(tersinggung menggebrak Meja, Braak…!)
Jangan main-main! Gubernur disini adalah Raja, nggak mudah kalian bertemu dia. Cukup katakan saja pada kami siapa penyusup yang masuk istana?
Lola
Tapi ini informasi penting, aku juga nggak mau main-main menyampaikan pada anda.
Kepala Pos Jaga
(mengerutkan alis)
Aku disini mewakili Gubernur. Aku bisa berbuat apa saja pada kalian! Kalau kalian nggak mau dipenggal kepalanya, sampaikan informasi itu padaku.
Lola
Tapi aku nggak mau mengatakan pada anda.
Kepala Pos Jaga
(Menggebrak meja lagi, Braaak…!)
Kalian memang orang gila! Ayo katakan cepat siapa penyusup itu?
Lola
Sudah kubilang aku hanya akan mengatakan pada Gubernur.
Kepala Pos Jaga
(menunjuk dengan jarinya ke Aliando)
Hey kamu jangan diam saja! Ayo katakan padaku siapa penyusup itu!
Aliando
(gugup menggeleng)
Aku tidak tahu…aku tidak tahu!
Kepala Pos Jaga
(tambah pusing, lalu sambil duduk di kursi)
Bagus! Kalian sama-sama orang gila! Prajurit, coba periksa KTP-nya, orang dari mana mereka?
Seorang Prajurit maju ke depan Lola dan Aliando.
Prajurit
Keluarkan Kartu Tanda Pengenalmu!
Lola dan Aliando
(Mengeluarkan Bola Kristal)
Kami tidak bawa KTP, tapi kami membawa ini.
Kepala Pos Jaga
(Matanya yang sudah mengantuk terbelalak lebar)
Hey...Kalian dapat mencuri dari mana bola kristal itu?
Lola
Kami orang kepercayaan Maharaja Shambala.
Kepala Pos Jaga
(meragukan kemudian bangun dari duduknya sambil menyilangkan telunjuk ke depan dahi, menyatakan kepada anak buahnya bahwa Lola dan Aliando memang menderita otak miring. Lalu memberi peritah)
Ambil bola itu…!!
Dua orang prajurit mendekat akan mengambil bola Kristal. Tapi Lola dan Aliando sepakat mempertahankan dan menghindari sambaran tangan kedua prajurit itu. Sejauh itu Prajurit tidak berhasil merebut bola kristal.
Kepala Pos Jaga
Kurang ajar! Kalian mau melawan?
Lola
Bukan melawan Pak Kepala, tapi hanya Gubernur yang boleh meminta Bola Kristal ini.
Kepala Pos Jaga
Hemm, baiklah. Sekarang aku bertanya, sejak kapan kalian mengabdi di Shambala?
Lola
Sejak kami datang disini.
Kepala Pos Jaga
Maksudku sejak berapa lama kalian disana?.
Lola
(sambil mencari akal)
Ya…sejak...dari sekarang.
Kepala Pos Jaga :
Dasar orang stress, gila…
Kepala Pos Jaga tampak bertambah pusing, dia menjatuhkan badannya lagi duduk diatas kursi. Lalu menggerakkan tangan kepada para prajurit anak buahnya.
Bawa keduanya pergi…tahan mereka dalam sel…besok kita akan lanjutkan pemeriksaan lagi, kepalaku pusing…
Lola
Pak Kepala, bagaimana aku bisa mengatakan informasi penting ini pada Gubernur kalau kami ditahan?
Kepala Pos Jaga
Hei, kalian ! Apakah benar kalian kepercayaan Maharaja Shambala?
Lola
Kenapa tuan masih tidak percaya? Penyusup akan segera menculik Dewi Nike permaisuri Gubernur, tapi tuan masih mengulur-ulur waktu.
Kepala Pos Jaga
(semakin pucat wajahnya saking marah sambil menepuk meja lagi, Braaak…!)
Penjagaan disini super ketat, bagaimana mungkin isteri Gubernur mau diculik? Itu kan hanya akal-akalanmu saja karena pikiranmu tidak waras.
Lola
Bagaimana anda bisa mengatakan penjagaan disini ketat? Kalau begitu kenapa sampai saat ini ada penyusup masuk tapi anda tidak bisa menangkap?
Kepala Pos Jaga
Cukup...! Kau dasar pandai bicara!
Lola
Sebelum semuanya terlambat, cepat hadapkan kami pada Gubernur anda!
Kepala Pos Jaga
(Kepalanya semakin pusing, matanya mengarah ke Bola Kristal)
Bagus sekali...karena bola kristal itu akhirnya pemeriksaan ini selesai. Kalian akan kuhadapkan pada Gubernur. Katakan informasi itu padanya. Kalau ucapan kalian benar akan mendapat hadiah. Tapi jika kalian berbohong, hukuman menanti kalian. Mengerti?!
Aliando dan Lola
Siaap tuan...!
Aliando dan Lola dibawa masuk ke istana gubernuran dengan pengawalan ekstra ketat. Di sepanjang lorong-lorong istana terlihat para prajurit sangat sibuk. Disetiap pintu, teras, dan balkon dijaga oleh pengawal khusus kerajaan. Termasuk orang-orang yang berjalan mondar mandir berpakaian seragam siap dengan memegang golok dan tombak. Menandakan bahwa keadaan istana Gubernuran betul-betul gawat.
FADE OUT