Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
61. INT – RUMAH KONTRAKAN BIMO - RUANG TENGAH KONTRAKAN BIMO - MALAM (FLASHBACK)
Kita melihat Nana dan Bimo duduk di sofa yang sama. Mereka sama-sama diam. Nana menunduk, memainkan tepian kausnya. Sementara pandangan Bimo kosong tertuju pada dinding.
Bimo menarik Nana dalam pelukan. Keduanya menangis. Bimo ingin meminta Nana pulang, tetapi dia pun ingin menghabiskan waktu bersama putrinya.
BACK TO:
62. EXT - RESTORAN BIMO – DEPAN RESTORAN - SIANG (PRESENT)
Tampak Puji berdiri di dekat pintu masuk. Dia celingukan, tengah menunggu Bimo yang belum juga datang. Puji mengecek jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Lalu dia kembali memperhatikan gerbang masuk ke restoran.
Dari arah jalan raya, Bimo mengemudi buru-buru, masuk ke parkiran. Ketika mengambil posisi parkir, dia melihat Puji di kejauhan. Puji menurunkan kacamatanya, tahu Bimo datang.
Bimo segera turun dari mobil, menghampiri Puji yang bermuka masam. Bimo buru-buru mendekati Puji sambil berusaha tersenyum.
Bimo menyilakan Puji untuk masuk ke restoran lebih dulu. Bimo membukakan pintu sambil terus tersenyum. Bimo tidak ingin pembicaraan mereka didengar oleh banyak orang.
Di dalam restoran, kita melihat meja-meja pengunjung penuh.
Puji menghela napas dalam, percuma membantah Bimo. Tanpa mengatakan apa pun, Puji berbalik, masuk ke restoran lalu menuju ruang kerja Bimo. Restoran yang dikelola oleh Bimo memiliki desain yang mirip dengan restoran Puji, karena keduanya sengaja dibuat serupa agar pemandangan dan suasananya identik satu sama lain.
Bimo tersenyum, menyadari Puji masih pasif-agresif seperti biasanya. Bimo duduk di sofa tak jauh dari Puji.
Puji terdiam membeku, dia tidak menyangka akan mendengar sebuah pengakuan keluar dari bibir Bimo.
DISSOLVE TO:
63. INT – RUMAH PUJI - KAMAR TIDUR NANA - MALAM
Kita melihat tempat tidur bernuansa biru muda tertata rapi. Juga meja belajar yang tak tersentuh sama sekali. Di dinding atas dekat lemari terdapat foto keluarga yang diambil ketika mereka dulu tengah berlibur ke pantai.
Puji mengusap air mata, menyadari dia kehilangan sesuatu. Dia berdiri sambil terus menatap foto itu, lalu menunduk dan menoleh ke arah tempat tidur kosong yang kosong.
DISSOLVE TO:
64. INT – RUMAH PUJI - RUANG MAKAN – PAGI
Kita melihat Puji dan Vino tengah makan pagi. Puji hendak menuang ulang susu ke gelas Vino yang setengah kosong. Vino menggeleng, lalu dia menggigit roti isi miliknya. Setelah satu gigitan itu dikunyah dan ditelan, Vino meraih gelasnya. Vino menenggak susu hinga tandas, lalu mengambil tisu untuk membersihkan bibir.
Puji menegakkan punggung, meletakkan garpu dan pisaunya di piring. Dia menatap tajam pada Vino.
Puji menyandarkan punggung ke kursi. Dia mendongak, memandang langit-langit dengan tatapan kosong.
DISSOLVE TO:
65. EXT - RESTORAN PUJI – HALAMAN DEPAN RESTORAN - SIANG
Tampak Nana turun dari mobil, disusul Bimo pun turun. Bimo tersenyum, lalu mengangguk. Dia menggandeng tangan Nana, lalu mengajak berjalan masuk ke restoran.
Keduanya saling menggenggam tangan erat. Nana menangis tanpa disadari.
Bimo mendorong pintu masuk. Nana masih setia di sisi papanya. Tatapan Bimo langsung bertemu dengan Puji.
Puji berdiri dari meja kasir. Dia tersenyum, tak menyangka melihat Nana dan Bimo berdiri di depannya.
DISSOLVE TO: