Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
90. EXT. HALAMAN PARKIR – MALAM
VOICE OVER : WARGA BERKERUMUN MELIHAT KEJADIAN
Kita melihat banyak petugas hilir mudik menangani kasus. Icha duduk disalah satu mobil ambulans untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Karina dibawa menggunakan tandu. Kemudian mayat pelaku yang juga dibawa menggunakan tandu ke ambulans yang berbeda.
Dimas bangun dan menyusul duduk di samping Icha.
ICHA
Dimas. Kamu nggak apa-apa?
DIMAS
Dimas takut kak.
ICHA
Semua udah berakhir dek.
Naura datang dengan mobil ringseknya.Keluar dari mobil lalu berlari menuju Icha dan Dimas.
NAURA
Icha! Dimas !
DIMAS
Mama!
NAURA
Kalian nggak apa-apa, kan?
DIMAS
Kening mama kenapa?
NAURA
Mama..tadi ada kecelakaan kecil.
Naura menuju ke Icha. Gadis itu hanya bisa duduk karena mengalami patah kaki.
NAURA memeluk Icha erat.
NAURA
Maafin mama datang terlambat. Maafin mama atas semuanya. Ini gara-gara mama.
Icha membalas pelukan Naura. Lalu keduanya menangis.
FADE TO
PAGE 39
SEMINGGU KEMUDIAN
OFF SCREEN : PENYIDIK KEPOLISIAN
Setelah melakukan penyeledikan. Saudari Naura Ismerelda, ditetapkan sebagai terduga pelaku atas kasus penggelapan dana asuransi nasabah dan pelaku perencanaan pembunuhan, atas mantan suaminya – Wira Adikusuma.
91. INT. RUMAH – SIANG
NAURA
Kak..aku minta maaf. Tapi selama aku menjalani semua proses penyelidikan dan persidangan, tolong jaga anak-anakku.
Naura bersimpuh kepada seorang wanita. Icha dan Karina serta beberapa satuan polisi lain mengawasi Naura yang akan segera dibawa ke kantor polisi.
Dimas menangis dipelukan Icha.
DIMAS
Jangan pergi ma –
Naura menghampiri Dimas lalu memeluknya.
NAURA
Mama Cuma pergi sebentar sayang. Kamu jangan nakal dan nurut kata kakak yah.
Icha diam mengamati. Menahan tangis lalu ikut merasakan pelukan Naura.
NAURA
Maafin mama, Cha.
92. EXT. HALAMAN RUMAH – SIANG
ESTABLISHING SHOT : Naura dibawa masuk ke mobil polisi.
Icha diam mengamati lalu menangis.
AIPDA KARINA
Cha..kamu yang kuat yah.
Icha mengangguk.
ICHA
Iya kak. Kakak baik-baik saja?
Icha melihat tangan dan leher Karina yang di gips.
AIPDA KARINA
Kakak baik. Cuma nggak bisa geleng-geleng kepala aja.
Icha terkekeh.
ICHA
Kak..bisa anter Icha ke rusun?
AIPDA KARINA
Mau ngapain?
CUT TO
PAGE 40
93. EXT. DEPAN RUMAH – MENJELANG SENJA
Icha berdiri sambil membawakan sebuah bunga krisan putih. Lalu berdiam diri untuk berdoa.
INSERT SCENE
Pelaku terror yang akan menggorok Dimas
Perkelahian sengit Karina dengan pelaku
Makhluk imajiner yang menyerang
Pelaku terjatuh dari lantai lima
ICHA
Amin.
AIPDA KARINA
Kamu berdoa untuk rumah ini?
ICHA
Aku berdoa untuk keselamatanku. Dan juga berdoa pada mereka yang sudah menolongku.
AIPDA KARINA
Mereka?
ICHA
Kalau aku certain, pasti kakak nggak akan percaya.
Karina menghendikkan bahu lalu tersenyum pada Icha.
AIPDA KARINA
Waktunya ke psikiater, Cha. Kamu nggak akan lari kan?
ICHA
Enggak kak. Icha mau berobat. Icha akan buktiin kalau Icha nggak sakit lagi.
AIPDA KARINA
Oke. Ayok.
94. EXT. LORONG RUSUN – SORE
Icha berjalan meninggalkan rumah. Kemudian menoleh setelah mendengarkan suara.
95. TALKING HEAD ICHA
SFX : SUARA KAKI TERSERET DAN KERINCINGAN
ICHA
Terima kasih untuk semua. Kalian selama ini telah menjagaku, Kus, Ma dan Ing.
OFF CAMERA
FADE OUT
TAMAT
###
PARACOSM
Written by
Nonakwon