Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CAST : ICHA, DIMAS, NAURA, KARINA
10. INT. MOBIL APV – MALAM
ESTABLISHING SHOT : BAN MOBIL YANG BERHENTI MELAJU.
Mobil mereka terparkir di sebuah rusun tua bertingkat lima. Dimas terbangun kemudian mengintip keluar jendela mobil. Rusun terlihat minim penerangan. Kita melihat lampu di pintu masuk berkedap kedip menyeramkan.
NAURA
Kalian mau di dalam mobil saja?
Icha melepas safetybeltnya dan keluar. Mengambil kopernya sendiri dan milik Dimas.
11. EXT. PARKIRAN RUSUN – MALAM
Icha menggandeng Dimas dengan erat sambil memperhatikan area parkir yang minim penerangan. Suara jangkrik juga bersahutan dari segala arah. Icha menyalakan lampu ponselnya untuk menambah penerangan.
NAURA
Ayo masuk. Rumah kita ada di lantai lima –
ICHA
Mama bilang ini rumah?
NAURA
Ini hanya sementara Icha. Tolong ngertiin mama kali ini.
Icha berjalan mendahului Naura. Tak lama, suara kerincingan kembali berada di dekatnya. Icha dalam mode bersiaga. Takut menoleh ke kiri ataupun ke kanan.
SFX : SUARA KERINCINGAN
Icha menarik tangan Dimas kuat lalu mulai berjalan dengan langkah cepat.
SFX : SUARA KERINCINGAN SEMAKIN TERDENGAR
Dimas mulai kesakitan namun Icha masih terus berjalan tanpa menoleh kemanapun. Sambil menarik koper ia melewati undakan tanah yang tak rata. Dimas terjatuh karena salah langkah.
ICHA
Dimas!
SFX : SUARA SEPEDA MOTOR MENDEKAT
Sepeda motormenghindari Dimas yang tersungkur. Naura berlari kecil menyusul keduanya.
NAURA
Dimas! Kamu nggak apa-apa kan, nak? Icha! Kenapa kamu lepas tangan Dimas?
ICHA
Dimas jatuh Ma –
NAURA
Iya..tapi kenapa kamu lari? Dimas mana mungkin bisa nyamain langkah kamu!
ICHA
Icha denger suara kerincingan, Ma. Itu suara dari –
NAURA
Kerincingan apa? itu suara dari mamang nasi goreng!
Icha melihat dengan seksama pedagang nasi goreng yang dengan perlahan mendorong gerobaknya sambil membunyikan lonceng kecil.
Icha terdiam. Ia masih memperhatikan pedagang tersebut bertingkah aneh. Dimatanya ia terlihat berjalan tertatih dengan kaki yang terseret. Serta menatapnya dengan wajah yang menyeramkan.
INSERT : PEDAGANG NASI GORENG TERLIHAT NORMAL
NAURA
Kamu lihat kan? Tidak ada yang aneh.
ICHA
( Diam mengamati )
Naura membawa Dimas meninggalkan Icha yang diam di tempatnya.
CUT TO.
FADE IN :
PAGE 4 :
12. INT. KORIDOR RUSUN – MALAM
ESTABLISHING SHOT : PENCAHAYAAN KURANG. KONDISI PINTU SETIAP KAMAR TAMPAK RUSAK DAN KOTOR.
Naura mengamati puteri sulungnya yang berjalan dengan sangat lesu. Sedangkan putera bungsunya terlihat menggenggam erat kotak pencil warnanya.
FLASHBACK
13. INT. RUANG PSIKOLOG – SIANG
DR. FIRMAN
Anak ibu mengalami skizofrenia paranoid. Mungkin disebabkan oleh meninggalnya pak Wira yang mengguncang dirinya
NAURA
Apa karena itu dia suka berhalusinasi?
DR. FIRMAN
Benar. Sementara ini Icha masih diresepkan obat penenang dengan dosis kecil terlebih dahulu sembari melihat perkembangan halusinasinya. Jika ibu merasa Icha kondisinya kian memburuk, kita akan lakukan terapi dan beberapa metode penyembuhannya.
Naura keluar dari ruangan Dr. Firman lalu melihat Icha yang duduk dengan pandangan kosong.
CUT BACK TO
14. INT. KORIDOR RUSUN – MALAM
ESTABLISHING SHOT : LAMPU BERKEDAP-KEDIP KURANG ARUS. LORONG YANG PANJANG DENGAN PINTU SETIAP RUMAH YANG TERLIHAT KOSONG DAN KUMUH.
Icha mengamati semua kondisi tersebut sambil menahan napas.
SFX : Suara tetesan air dari mesin pendingin.
Icha berhenti melangkah di depan lift. Suara benda terjatuh terdengar tak jauh dari lorong masuk tadi.
NAURA
Icha..masuk.
ICHA
( Terdiam )
NAURA
Icha..cepat masuk!
Icha masuk ke dalam lift lalu menekan tombol angka lima.
15. INT. LIFT - MALAM
NAURA
Icha..mama tahu kamu lelah.
ICHA
(Terdiam)
NAURA
Mama pun lelah, sayang –
ICHA
Icha masih menunggu penjelasan mama kenapa kita pindah –
NAURA
Rumah itu bukan lagi punya kita –
ICHA
Iya..tapi kenapa bohongi Icha?
NAURA
Karena mama tahu pasti kamu nggak akan setuju
ICHA
Mama tega. Padahal itu rumah kenangan kita sama papa!
NAURA
Mama juga punya hak atas rumah itu kok. Semua ini demi kebaikan kita juga.
Icha terus menekan tombol agar pintu lift menutup rapat. Tapi pintu tak kunjung menutup.
ICHA
Lama banget sih!
Icha melihat ke bawah dan ada sesuatu yang mengganjal pintu lift menutup. Sebuah pencil warna milik adiknya yang berada tepat di tengah-tengah pintu.
Icha mengutipnya lalu mencoba menekan tombol lift lagi. Pintu tetap urung menutup. Icha kembali memeriksa bawah pintu dan ada lagi pencil yang menggelinding ke tempat yang sama. Icha mengutipnya sambil mendongak.
Wujud menyeramkan muncul sambil nyengir ke arahnya –
ICHA
ARRGG!
NAURA
Icha! Kamu kenapa?
ICHA
Itu..disitu ma! Ada perempuan –
NAURA
Perempuan apa?
Naura menjauhkan Icha dari pintu. Tak lama pintu menutup dan lift pun beranjak naik.
NAURA
Icha..kamu jangan mulai lagi seperti itu. Kamu nggak lihat Dimas ketakutan?
ICHA
Aku beneran lihat Ma. Aku nggak bohong.
NAURA
Cukup Icha –
ICHA
Ma!
NAURA
Cukup Icha! Cukup!
SFX : SUARA BISIKAN MIRIP SUARA ICHA BICARA )
NAURA
ICHA! MAMA BILANG CUKUP!
ICHA
Mama kenapa sih? Aku nggak ada ngomong apa-apa.
NAURA
( Terdiam )
DIMAS
Ma…Dimas ngantuk
NAURA
Sini sayang..mama gendong kamu.
CUT TO.
PAGE 5 :
16. INT. LIFT – MALAM
Ketiganya terdiam sambil menunggu pintu lift terbuka. Saat sampai di lantai lima, ketiganya keluar dengan hati-hati.
17. INT. LORONG APARTEMEN – MALAM
ESTABLISHING SHOT : LORONG DENGAN PENCAHAYAAN YANG MINIM.
NAURA
Mama buka pintu dulu
Icha menggendong Dimas yang tertidur pulas. Sedikit balik badan ke belakang, Icha melihat pintu rumah tetangganya terlihat tertutup dan terbuka dengan sendirinya.
JDAAAR!
KREEEK KEK KEEEK KEK
JDAAARR!!
KREEEKK KEEK KEEK KEK
ICHA
Ma..pintunya kenapa?
NAURA
….
Naura berhenti untuk membuka pintu. Ia mulai berjalan menghampiri pintu tersebut.
JDAAR !
KRIEK
Tiba-tiba … pintu terbuka lebar.
NAURA
HOAHH!
WANITA DEWASA
Eh! Tante kenapa?
Naura terjatuh hingga terduduk di lantai. Wanita yang ikut terkejut langsung menolong Naura untuk bangkit dari lantai.
WANITA DEWASA
Maaf. Tante nggak apa-apa?
NAURA
Iya..nggak apa-apa.
WANITA DEWASA
Maaf..saya nggak tahu kalau ada orang di depan rumah –
NAURA
Iya. Nggak apa-apa. saya pikir nggak ada orang di dalam rumah. Karena pintunya terbuka dan tertutup sendiri –
WANITA DEWASA
Ahh..itu. iya..maaf sekali lagi. Pintu rumah saya rusak. Suka terbuka dan tertutup sendiri. Jadi orang-orang juga takut. Besok saya usahakan untuk perbaiki.
NAURA
Ehmm..iya.
WANITA DEWASA
Oh iya..kenalkan. Nama saya Karina.
NAURA
Naura. Dan itu kedua anak saya. Icha juga Dimas yang lagi tidur.
AIPDA KARINA
Oh hai..Icha!
ICHA
( Memalingkan wajah )
NAURA
Icha kalau dipanggil orang nyahut dong!
AIPDA KARINA
(Kikuk) Ah..nggak apa-apa tante. Icha sama Dimas pasti kecapean. Tante yang sewa rumah itu yah?
NAURA
Iya. Kami baru pindah hari ini.
AIPDA KARINA
Oh gitu. Pasti melelahkan. Mau saya tolong?
NAURA
Ah nggak usah. Nanti ngerepotin kamu. Lagian kamu mau keluar kan?
AIPDA KARINA
Iya sih tapi Cuma mau buang sampah saja. Kalau begitu tante lekas masuk saja istirahat.
NAURA
Iya..terima kasih sudah menyambut kami jadi tetangga kamu.
AIPDA KARINA
Iya tante sama-sama. Kalau butuh sesuatu panggil saja saya. Maklum, wilayah ini cukup rawan.
ICHA
Rawan apa?
AIPDA KARINA
Oh itu –
Bunyi deringan ponsel milik Karina. Petugas wanita itu segera mengangkatnya dengan sedikit menjauhkan diri dari Naura dan anak-anaknya.
AIPDA KARINA
Ya..halo?
AIPDA KARINA
Ada penculikan lagi? Oke..saya ke sana.
Naura mendengarkan dengan seksama. Icha juga ikut mengamati pinggang petugas wanita itu yang terlihat seperti ada pistol di sana.
NAURA
Tunggu! Tadi saya dengar ada penculikan?
ICHA
Lencana? Kakak polisi?
AIPDA KARINA
Humm iya. Kalau begitu saya pamit dulu.
NAURA
Ya.
AIPDA KARINA
Oke. Selamat malam tante, Icha.
Naura dan Icha mengamati kepergian Karina yang pergi melalui tangga darurat.
ESTABLISHING SHOT : KARINA YANG SAMPAI DI PARKIRAN
Pintu kembali membuat gerakan seperti semula. Tertutup dan terbuka sendiri.
ICHA
Ma..pintunya –
NAURA
Iya..tadi kan Karina bilang sendiri kalau pintunya rusak.
ICHA
Iya sih tapi kan..
JDAAR
KREEKK KEEK KEEEKK KEEK
ICHA ( CONT’D)
Tapi kan..kakak itu udah ngunci pintu itu, Ma?
Naura mempercepat kegiatannya untuk membuka pintu. Setelah terbuka, Naura segera masuk memanggil Icha.
NAURA
Masuk Cha! Cepat!
18. TALKING HEAD ICHA
ICHA ( POV)
Imajinasiku atau aku hanya mengkhayal? Di pintu itu..ada tangan seseorang –
CUT TO
FADE OUT :