Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE IN :
PAGE 32 :
83. INT. MOBIL – MALAM
ESTABLISHING SHOT : CAHAYA LAMPU DARI MOBIL LAIN
Naura terbangun dari pingsannya. Membuka pintu mobil lalu keluar dengan perlahan.
SFX : DERING PONSEL
Naura mengeluarkan ponselnya lalu menggeram.
NAURA
Ini semua perbuatanmu kan? Itu orang-orang kamu!
84. EXT. SEBUAH AREA LUAS – MALAM
PRIA ASING
Berikan uangku atau anak-anakmu akan mati.
INTERCUT
85. EXT. PINGGIR JALAN – MALAM
NAURA
Apa? uangmu? Kapan itu pernah menjadi uangmu? Itu bagianku!
PRIA ASING
Aku tahu semua yang kau rencanakan. Termasuk kematian suamimu. Itu semua adalah rencanamu dan aku. Jika kubongkar..apa selanjutnya yang terjadi?
Naura menggeram. Berteriak.
PARALEL CUT TO
FLASHBACK
85. INT. RUANG TAMU – MALAM
Kita melihat lampu di rumah tersebut minim penerangan. Tampak Naura berbincang serius dengan pria botak yang memiliki brewok tebal di wajahnya.
PRIA ASING
Ini sudah jatuh tempo.
NAURA
Beri saya waktu lagi bang. Minggu depan akan saya bayar bunganya.
PRIA ASING
Itu janjimu bulan lalu. Bukannya mantan suamimu kaya.
NAURA
Itu..
PRIA ASING
Kenapa? Apa dia pelit?
NAURA
Ini utangku, bukan urusannya.
PRIA ASING
Padahal sudah banyak yang kau gelapkan uang nasabahmu. Tapi kau menghambur-hamburkannya.
NAURA
Itu…bang tolong, beri waktu sedikit lagi.
PRIA ASING
Aku butuh uang dan kembalikan padaku cepat. Atau mau cara tercepat untuk mendapatkan uang dari mantan suamimu?
NAURA
Apa?
PRIA ASING
Asuransi. Dia punya asuransi kejiwaan, kan?
FADE TO
PAGE 33 :
86. INT. MOBIL – SIANG
Kita melihat Naura tengah menyuntikkan sesuatu ke dalam minuman kaleng. Wira menuju ke mobil.
ONLY SOUND : SUARA PINTU MOBIL TERTUTUP
WIRA
Maaf terlambat. Ada apa mencariku?
NAURA
Ini tentang Icha –
WIRA
Kenapa dengan Icha?
NAURA
Keadaan mentalnya semakin buruk.
WIRA
Mental? Sudah kubilang berapa kali, Icha itu –
NAURA
Aku tidak ingin berdebat mas. Kalau kamu nggak percaya ayo kita ke rumah dan kamu lihat sendiri.
Naura melajukan mobilnya lalu menawarkan Wira minum minuman kaleng yang ia bawa.
WIRA
Tidak usah. Aku tidak haus.
NAURA
Kamu pasti ngantuk karena banyak kerjaan kan?
Wira akhirnya membuka kaleng lalu meneguknya. Naura juga melakukan hal yang sama.
Tak sampai lima menit, Wira mulai mengantuk. Pandangannya mulai mengabur. Kemudian tak sadarkan diri.
LONG SHOT : jalanan kosong dan ada sebuah terowongan.
Naura menginjak pedal gas lalu bersiap menabrakkan diri ke dinding kiri terowongan.
SFX : benturan keras dan decitan ban.
Mobil ringsek dan menewaskan Wira yang terjepit di sisi kiri mobil.
PAGE 34 :
FADE TO
87. EXT. JALAN RAYA – TKP – SIANG
VOICE OVER : Orang yang berkerumun di tempat kecelakaan.
ESTABLISHING SHOT : Ambulan yang membawa jasad Wira
Naura meraung-raung di lokasi.
SLOW MOTION
NAURA
Mas Wira! Nggak..nggak mungkin! Mas Wira!
FADE OUT :
PAGE 35
88. INT. KANTOR – PAGI
VOICE OVER : suasana kantor yang sibuk
KARYAWAN WANITA
Ini buk, berkasnya.
Kita melihat kertas yang berisikan jumlah uang claim asuransi kematian Wira.
NAURA
Lima ratus juta?
KARYAWAN WANITA
Iya buk. Sisanya untuk asuransi pendidikan kedua anak ibu.
NAURA
Hum..terima kasih.
PAGE 36
FADE OUT
CUT BACK TO :
NAURA Mengacak rambutnya lalu kembali menyambung pembicaraan.
NAURA
Itu ideku. Dan uang itu milikku.
PRIA ASING
Kau memang hanya memikirkan uang Naura. Tidak peduli dengan anak-anakmu?
NAURA
Aku tahu kau Cuma mengancamku!
PRIA ASING
Aku tidak pernah main-main –
ONLY SOUND : SUARA TERIAKAN ICHA ( REKAMAN )
PAGE 37 :
ICHA
Mamaa! Tolong Icha!
NAURA
Icha! Kau apakan anak-anakku!
PRIA ASING
Sedang kupermainkan. Masih kaki kiri yang patah. Kemungkinan kaki yang lain akan segera menyusul.
NAURA
TIDAAAKK! JANGAN! JANGAAN!
Naura kembali masuk ke dalam mobil dan berusaha untuk menyalakannya. Setelah berhasil, ia melajukannya dengan kecepatan tinggi.
CUT TO
89. EXT. LORONG RUSUN – MALAM
Kita melihat Karina tergeletak dengan darah yang mengalir deras dari kepala.
Kedua makhluk imajiner Icha membawa tubuh pelaku naik dengan cepat ke atas tangga.
Icha mendekati Karina. Membangunkannya dengan perlahan.
ICHA
Kak…bangun kak.
Icha merogoh kantung Karina untuk mencari ponsel. Ia menemukannya, lalu segera menghubungi polisi.
SFX : SUARA KAKI TERSERET DENGAN KERINCINGAN
Icha menoleh ke arah balkon luar. Tampak tubuh pria tersebut jatuh dari atas.
ONLY SOUNDS : SUARA BENDA JATUH DARI KETINGGIAN
Icha berlari dan melihat ke lantai bawah. Pria tersebut mati dengan otak terburai.
SFX : SUARA KAKI TERSERET DAN KEKEHAN
Icha mendongak ke lantai di atasnya. Makhluk imajiner Icha menurunkan tangan panjangnya.
Icha mundur lalu jatuh terduduk. Menutup mulutnya lalu panggilan daruratnya tersambung.
ICHA
Pak..pak polisi. Tolong. Tolong di sini ada polisi yang terluka parah pak!
PAGE 38 :
CUT TO