Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
30. INT. DEPAN PINTU - MALAM
ESTABLISHING SHOT : Icha dengan bayangan hitam tinggi di belakangnya.
Rambut makhluk itu terjuntai di atas kepala Icha. Menyapu bahu dan bahkan juga wajah. Icha langsung berlari ke kamar mandi yang berada dekat dengannya.
31. INT. KAMAR MANDI - MALAM ( LAMPU BERKEDAP-KEDIP )
ICHA
Pergi! Pergi!
LONG SHOT : Gagang pintu yang bergerak sendiri.
CEKLEK
CEKLEK
CEKLEK CEKLEK CEKLEK
SFX : Suara gaduh di atas plafon rumahnya.
Ponsel Icha berdering. Tampak dilayar nama sang Mama sedang memanggil.
ICHA
MAMAAA!
32. INT. DALAM MOBIL - MALAM - HUJAN.
NAURA
Icha?
Halo? Cha? Kamu kenapa?
INTERCUT :
PAGE 10 :
33. INT. KAMAR MANDI – MALAM
ICHA (CONT'D)
Mama please Ma..pulang Ma!
34. INT. MOBIL - MALAM
ESTABLISH SHOT : Pembersih kaca mobil bergerak.
NAURA (CONT'D)
Kamu kenapa Icha?
Mama lagi jalan pulang. Tapi macet. Ada kecelekaan di depan.
35. INT. KAMAR MANDI – MALAM
SPLIT SCREEN
ICHA (CONT'D)
Ma pulang, Ma!
Icha takut! Tadi ada orang ketuk-ketuk rumah kita. Sekarang ada makhluk itu lagi –
NAURA (CONT'D)
Icha..ngomong pelan-pelan. Mama nggak dengar kamu bilang apa!
ICHA (CONT'D)
Mama cepat pulang! Icha takut, Ma!
NAURA ( CONT'D)
Nggak bisa. Mama kejebak macet. Dimas sama kamu, kan?
Gagang pintu berhenti bergerak. Lampu yang berkedap-kedip pun kini menyala dengan normal. Icha masih bisa mendengar suara kaki terseret dan itu mengarah ke arah kamarnya.
ESTABLISHING SHOT : Kaki menyeret berjalan di kegelapan lorong kamar.
NAURA (CONT'D)
Dimas mana?
Kamu pasti mengkhayal lagi!
ICHA ( CONT'D )
AKU NGGAK MENGKHAYAL MA!
DIMAS
KAK ICHAAA!
Icha keluar kamar mandi dan bergegas ke kamarnya. Tapi langkahnya terhenti saat makhluk itu muncul di atas kepalanya sambil merangkak di plafon rumah. Leher Icha tersangkut rambut hingga membuatnya mengambang di udara.
Icha bergerak sekuat tenaga untuk melepaskan diri hingga makhluk lain berwujud kepala botak dengan tangan dan kaki yang panjang menarik rambut tersebut hingga Icha bisa terlepas.
Icha terjatuh kemudian tersedak. Mulai merangkak perlahan menuju kamar dan mendapati Dimas menangis ketakutan.
ICHA
Dimas!
36. INT. LORONG RUMAH – MALAM
Icha menggendong Dimas kemudian berlari di tengah-tengah pertikaian dua makhluk tersebut.
Icha keluar rumah dan menuju tangga darurat. Suara kaki terseret masih terdengar hingga Icha menuruni tangga. Hingga ia menabrak seseorang dan membuat dirinya dan sang adik terjatuh.
AIPDA KARINA
Icha? Kamu nggak apa-apa?
ICHA DAN DIMAS
KAKAK!
CUT TO :
PAGE 11 :
37. EXT. OUTDOOR KAFE – MALAM
AIPDA KARINA
Jadi mama kamu belum pulang?
ICHA
( Geleng-geleng kepala )
AIPDA KARINA
Humm..
Dimas mau nambah lagi?
DIMAS
Eung!
AIPDA KARINA
Icha?
ICHA
Nggak kak. Terima kasih.
AIPDA KARINA
Sebenarnya tadi kalian mau ke mana? Kenapa lari ketakutan begitu? Bahaya.
ICHA
Percuma kalau Icha ceritain.
Kakak pasti nggak akan percaya.
AIPDA KARINA
Ya udah kalau begitu. Habiskan makanannya terus kita naik ke atas.
ICHA
Nggak!
Aku nunggu mama di sini.
AIPDA KARINA
Hum ok. Kakak temenin kalian di sini.
ICHA
Katanya kakak lagi patroli. Sebenarnya kakak lagi mengintai kan?
AIPDA KARINA
Kok kamu bisa bilang begitu?
ICHA
Gelagat kakak aneh. Gampang ketahuan.
AIPDA KARINA
Bukan begitu juga sih tapi ah sudahlah. Kalau kakak cerita kamu nggak akan percaya.
ICHA
Kenapa gitu? Karena memang ada yang kakak incar kan? Di sini.
Karina mendengarkan sambil mengamati keduanya dengan tajam.
AIPDA KARINA
Kapan-kapan kakak akan cerita. Jadi sebenarnya..kenapa kalian pindah kemari?
ICHA
Rumah papa dijual sama mama.
AIPDA KARINA
Kok bisa? Papa kalian kenapa?
DIMAS
Papa pergi.
AIPDA KARINA
Ke mana?
PAGE 12 :
MONTAGE :
DIMAS
Surga.
ICHA
Papa sama mama kecelakaan mobil. Tapi cuma papa yang meninggal di tempat. Mama selamat.
AIPDA KARINA
Humm.
ICHA
Mama bilang kami bangkrut. Dan setelah mendapat harta gono gini dan warisan, mama pakai semua untuk bayar utang. Karena itu kami pindah kemari.
AIPDA KARINA
Papa sama mama sebelumnya sudah bercerai?
ICHA
Iya.
AIPDA KARINA
Tapi kenapa –
NAURA
Icha!
Naura datang dengan tergopoh-gopoh. Hujan telah berhenti.
NAURA
Kalian nggak apa-apa kan?
ICHA
Nggak apa-apa.
Tapi mama terlambat.
NAURA
Icha! Kamu jangan suka mengarang cerita itu lagi! Itu buat mama khawatir tahu!
ICHA
Ngarang cerita apa sih, Ma! Aku sama Dimas benar-benar diserang sama makhluk itu!
NAURA
Itu cuma khayalan Icha! Kamu harus dengar dan minum obat yang dokter kasih ke kamu! Pasti kamu nggak minum obat itu kan? Halusinasi kamu jadi kelihatan nyata!
PAGE 13 :
ICHA
Kenapa sih mama masih berpikir aku ini sakit? Aku nggak sakit, Ma!
Pengunjung kafe tampak tengah berbisik-bisik.
AIPDA KARINA
Ehm tante. Sebaiknya bicara baik-baik di rumah saja. Di sini –
NAURA
Kamu jangat ikut campur! Ini urusanku dengan anakku!
Wajah Naura yang begitu marah dan gelap.
ICHA
Mama kenapa marahin kak Karina. Kalau nggak ada kak Karina tadi itu kami bisa –
NAURA
CUKUP ICHA CUKUP!
BERAPA KALI MAMA HARUS BILANG SAMA KAMU JANGAN BUAT KHAYALAN TENTANG MAKHLUK ITU.
DIMAS
Ma –
NAURA
KALAU KAMU TETAP SEPERTI INI, MAMA AKAN BAWA KAMU KE TERAPIS.
ICHA
Mama nggak ngerti!
Cuma papa yang ngertiin aku!
Icha beranjak dan hendak pergi. Tapi Naura menarik lengan Icha hingga gadis itu tak jadi beranjak. Naura mencengkram kedua bahu Icha kuat-kuat sambil memperlihatkan raut wajah orang yang tengah kerasukan.
NAURA
Kamu pikir itu bakat? Papa kamu cuma.mengarang cerita! Kamu itu kalau nggak diobati sedini mungkin bisa jadi sakit! Tahu!
ICHA
Nggak!
Aku nggak sakit!
Aku nggak mengkhayal!
AIPDA KARINA
Tante tenang dulu. Jangan –
NAURA
Berhenti ikut campur!
PAGE 14 :
Icha pergi meninggalkan Naura dan Dimas. Berlari sekuat tenaga hingga tak menyadari kedatangan sepeda motor.
ESTABLISHING SHOT : Sepeda motor yang melaju cepat.
Icha langsung tersungkur tak sadarkan diri.
CUT TO :