Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
62. EXT. PANTAI KESIRAT GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA - DI ATAS TEBING BIBIR PANTAI - SORE
Orang-orang yang sedang menikmati pantai, laut, dan pemandangan tengah asik dengan kegiatan masing-masing menunggu senja datang.
Beberapa orang ada yang sedang memasang tenda, duduk di pinggiran tebing menghadap laut menikmati musik dari earphone di telinga mereka, beberapa sedang asik ngobrol berduaan.
Melanie terlihat sedang memberikan uang kepada seorang laki-laki yang baru saja selesai mendirikan tenda untuk mereka bertiga.
MELANIE
Makasih banyak ya, Mas.
Sedangkan Tia sedang mengecek barang mereka. Melanie menyapu pandangannya ke sekitar, ia terlihat sedang mencari-cari sesuatu.
MELANIE
Tia, Liza mana ya?
TIA
(menoleh ke Melanie) Tuh sana… (menunjuk sebuah pohon di pinggir tebing)
MELANIE
Oh… yaudah biarin aja dulu dia sendiri. ME TIME- nya dia.
TIA
Makanya dari tadi gue di sini…
Liza menatap hamparan laut luas di hadapannya. Angin tak membiarkan rambutnya diam. Raut wajahnya masih terlihat sendu.
FLASHBACK.
63. INT. KAMAR - KAMAR MANDI DAN KAMAR TIDUR - SORE
Liza menatap sendu test pack yang dipegangnya. Alat tes kehamilan tersebut menunjukkan hasil negatif setelah dua kali ia coba. Liza menangis tanpa suara. Dilemparnya test pack itu ke lantai lantas diinjaknya berkali-kali penuh kesal. Beberapa saat gerakannya terhenti. Liza mematung namun air matanya terus berjatuhan. Ia mendekati cermin, menatap getir bayangannya sendiri.
LIZA
(lirih) Dev… Aku takut…
Liza menangis cukup lama dan tersadarkan saat Dev mengetuk pintu.
DEV
Sayang? Kamu kok lama banget mandinya?
Liza spontan mengambil test pack di lantai, membuangnya ke bak sampah kecil di sudut ruangan.
LIZA
Iya, Dev. Udah kok, sayang. (buru-buru mengusap matanya)
Liza membuka pintu kamar mandi. Dev menatapnya bingung.
DEV
Mata kamu merah?
LIZA
Oh, nggak, ini kena sabun aja sedikit tadi.
DEV
Masih sakit? Merah gitu loh! (Dev mendekati mata Liza, memeriksanya)
LIZA
Sudah, Dev, sudah sayang. Udah nggak sakit lagi kok. Paling nanti pake obat tetes mata aja sedikit. Udah ah, ayo kamu lagi mandi sana. Aku siapin sarapan ya.
DEV
Siap, sayang.
Dev menutup pintu kamar mandi, Liza termangu lagi beberapa saat.
FLASHBACK CUT TO.
64. EXT. PANTAI KESIRAT GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA - DI ATAS TEBING BIBIR PANTAI - SORE
Melanie dan Tia terlihat berusaha keras membuat Liza melupakan masalahnya. Mereka berfoto ria, merekam video, dan mencoba menyanyi bersama. Mereka bertiga duduk di bawah pohon beralaskan tikar, ada beberapa makanan (sedikit berantakan) di samping mereka. Melanie mulai memetik sebuah gitar.
Air mata Liza berjatuhan, Melanie tersenyum serasa merangkul Liza untuk bersandar di pundaknya. Sementara Tia ikut merapat, mereka saling berpelukan memandang hamparan laut senja.
Matahari tenggelam.
CUT TO.
65. INT. TENDA - MALAM
Di dalam tenda, Liza sedang membuka pesan masuk di HP-nya.
"Kamu di mana sekarang? Kita perlu bicara". - Dev.
Liza melihat Melanie dan Tia yang sedang asik membakar jagung di dekat api unggun di depan tenda mereka. Kemudian ia menulis pesan.
"Aku sama teman-teman nginap di pantai. Kalau mau bicara nanti aja setelah kami pulang". - Liza
Beberapa panggilan masuk. Liza ragu mengangkatnya.
Kemudian pesan masuk lagi.
"Di mana, aku temui kamu". - Dev
"Pantai Kesirat". - Liza
"Dekat kok, aku lagi di rumah Mama juga." - Dev
Liza mematikan HP nya. Wajahnya masih terlihat bingung.
CUT TO.
66. INT. RUMAH IBU DEV, YOGYAKARTA - DI ATAS TEBING BIBIR PANTAI - MALAM
Dev sedang terlihat risau di pinggir ranjang. Ia mencoba menelpon Liza berkali-kali namun tak terhubung. Ia bergegas mengambil ransel dan memasuki beberapa baju, charger HP, dll.
Mengambil jaket yang tergantung di balik pintu, mengenakannya di depan cermin.
CUT TO.
67. EXT. PANTAI KESIRAT GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA - DI ATAS TEBING BIBIR PANTAI - MALAM
Mereka bertiga sedang asik menikmati jagung bakar, pop mie dan kopi panas di depan api unggun kecil. Beberapa pengunjung yang bertenda juga melakukan hal serupa di tebing pantai Kesirat tersebut.
Seorang lelaki berjaket mendekati mereka bertiga.
AZKA
Permisi, sorry ganggu! (tersenyum)
Mereka bertiga kebingungan, saling tatap. Liza terlihat canggung.
MELANIE
Azka? Kok bisa ada di sini?
TIA
Iya nih, lo apa kabar? Ngebuntutin kita ya?
Melanie melototi Tia mendengar ucapannya.
AZKA
(terkekeh kecil) Jadi gue sebenarnya ada di Jogja, tadi siang ada lihat story Instagramnya Melanie, kalian bertiga otw ke sini.
MELANIE
Oh gitu… iya sih gue ada posting story…
TIA
Duduk duduk, Azka! (melirik ke arah Liza)
Liza terlihat bingung.
MELANIE
Jadi lo sengaja ke sini dari Jogja?
AZKA
Yup, gue mau ketemu Liza. (mengalih pandangan ke arah Liza)
Liza sedikit tersentak mendengar pernyataan Azka. Mareka semua terdiam dan saling pandang.
CUT TO.
68. INT. PANTAI KESIRAT GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA - DI ATAS TEBING BIBIR PANTAI - MALAM
Suara debur ombak di bawah sana terdengar begitu keras.
AZKA
Jadi akhirnya lo nikah sama cowok itu dong ya?! (tersenyum antusias)
LIZA
Iya…
AZKA
Terus jatuh hati dong lo nya.
LIZA
Emang lo, seling… (Liza menghentikan kalimatnya)
AZKA
Selingkuh… (tertawa kecil) Gue minta maaf ya, Za. Gue cuma pengen menyampaikan itu aja sih secara langsung ke lo. Seandainya gue nggak ngelakuin kesalahan itu, pasti gue nggak akan ngerti gimana rasanya penyesalan.
LIZA
Nggak papa, Kok. Udah gue lupain juga.
AZKA
Gue sebentar lagi mau nikah.
LIZA
Oh ya, sama siapa?
AZKA
Bukan sama selingkuhan gue dulu sih hehe
Mereka terlihat asyik dengan obrolan, tertawa-tawa menceritakan masa lalu. Tanpa mereka sadari, Dev mendekat perlahan di belakang mereka. Dev berhenti beberapa langkah di belakang mereka dengan tangan kanan memegang tali ransel yang menempel pada bahunya.
AZKA
Ya kan cuma lo yang paling tau kebiasaan gue.
LIZA
Haha lo bisa aja. Emang nggak ada yang selama gue ya?
AZKA
Paling lama 1 tahun. Cuma kita berdua yang 2 tahun lebih.
Dev berjalan mendekati Liza dan Azka, ia berhenti beberapa meter dari mereka.
DEV
Sekarang aku ngerti! (setengah berteriak)
Liza dan Azka serentak berpaling, lantas berdiri.
LIZA
Dev?
DEV
Jadi ini alasan HP kamu nggak aktif?
AZKA
Salah paham- (terpotong)
DEV
Lo diam! Gue nggak ada urusan sama lo! (menatap Azka tajam) Gila ya! (beralih ke Liza) Nggak nyangka aku, orang yang nyelingkuhin kamu bertahun-tahun lalu ternyata masih bisa mendapat perhatian kamu!
LIZA
Perhatian apa? Kamu mau ngajak ribut di sini? (terpancing emosi)
DEV
Bangsad! (mendekat dan menampar Azka)
LIZA
Dev!!! Deva!!! Stop!!
Mendengar keributan tersebut Melanie dan Tia tergopoh berlari mendekati mereka.
Dev menghentikan gerakannya saat Liza mendorong tubuhnya.
LIZA
Aku makin kecewa sama kamu ya. (air matanya mengalir)
Melanie dan Tia datang, mereka semua hening. Liza beranjak pergi. Dev menyusulnya. Sementara Melanie dan Tia mendekati Azka yang merintih kesakitan.
Liza mendekati tendanya, saat tangannya membuka tenda gerakannya terhenti karena ucapan Dev.
DEV
Kita putus.
LIZA
…… (cukup lama hening)
Liza mendekati Dev, tatapan matanya yang sedari tadi berair begitu tajam.
LIZA
Kamu… (menunjuk wajah Dev, menahan emosi) Kamu siapa? Aku nggak kenal siapa kamu! Makasih, sudah menjadi asing. (tersenyum getir)
Liza merentangkan tangannya, mempersilahkan Dev untuk pergi. Dev pergi meninggalkan tempat itu.
FADE IN.