Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Pamit
Suka
Favorit
Bagikan
9. Be Alone #Scenes 58 - 61

58. INT. MOBIL - JALAN - SIANG

Sepanjang perjalanan Jakarta - Yogyakarta Liza terlihat murung. Sementara Melanie yang menyetir mobil dan Tia yang duduk di belakang berusaha sebisa mungkin mencari obrolan agar Liza bisa melupakan masalahnya sejenak. Mereka memutar musik, lagu-lagu Melly Goeslaw yang menemani masa remaja mereka, mereka nyanyikan bersama sambil sesekali tertawa. Liza ikut tertawa namun dari matanya sangat terlihat jelas ia masih memaksakan keadaan tersebut.

MELANIE

Za?

LIZA

Iya, haha, gue bakalan have fun kok! (tersenyum, air mata mengalir)

TIA

Have fun gimana kamu aja nangis gitu? (cemberut)

MELANIE

Ok, ok, yang jelas ini nggak akan mudah buat Liza. Tapi kita pasti bisa nemenin dia ngelewatin ini semua. (tersenyum lebar)

LIZA

(menangis kencang)

CUT TO.

59. INT. RUMAH IBU DEV (YOGYAKARTA) - PEKARANGAN SAMPING RUMAH - SORE

Dev berjalan mendekati sebuah kursi yang ada di halaman samping rumah. Duduk beberapa saat di sana, Ia terlihat sedang murung. Matanya menyapu sekeliling halaman. Beberapa bunga tumbuh di sana. Dev menatap bunga-bunga mawar kecil berwarna merah muda di dalam pot yang berbaris. Matanya terlihat mulai berkaca-kaca.

FLASHBACK.

60. INT. RUMAH LIZA DAN DEV - HALAMAN BELAKANG - SORE

LIZA

Sayang, bantu angkat yang ini dong!

DEV

Gede banget potnya yang satu ini.

LIZA

Iya, soalnya dia paling tua.

DEV

Wah, hebat istriku, umur bunga mawar aja tau ya!

LIZA

Iyalah, kan aku yang menanam mereka. Di pojok situ bagus nggak ya.

DEV

Disusun di sini aja semuanya, sayang.

LIZA

Iya ya, jadi kita bisa santai duduk sambil melihat mereka di sana. Bangkunya pindahin ke sini, Dev.

DEV

Ok, siap bosku. Kenapa sih suka mawar?

LIZA

Berapa juta kali pertanyaan itu kamu tanyain.

DEV

Li… lima juta kali mungkin. (berpura-pura menghitung jarinya)

LIZA

(tertawa) Aku balik tanya deh, kamu kenapa nggak suka mereka?

DEV

Bukannya cowok emang rata-rata nggak suka bunga ya?

LIZA

Eh, siapa bilang? Ayahku suka bunga, dia punya toko bunga dulu.

DEV

Kan aku bilang rata-rata, sayang.

LIZA

Aku tanya kamu pribadi suka apa nggaknya, bukan rata-rata cowok.

DEV

Biasa aja sih, cuma karna istriku suka banget ya aku belajar suka deh.

LIZA

Basic-nya nggak suka berarti. Kenapa sih cowok gengsi banget mengakui kalau mereka suka bunga…

DEV

Takut dianggap feminim kali hahaha

LIZA

Terus kenapa cowok malah kasih bunga ke pasangannya.

DEV

Ya kan sebagai lambang kasih sayang, toh?

LIZA

Tuh kamu udah jawab. Bunga itu lambang kasih sayang bukan lambang feminim. hahaha

DEV

(cemberut dan bingung) Benar juga ya…

LIZA

(tersenyum)

DEV

Emang kalau mawar lambang apa, Za?

LIZA

Menurut kamu?

DEV

Lambang kamu. Soalnya setiap kali aku lihat bunga mawar aku pasti ingat kamu.

LIZA

Versi kamu itu! (tertawa)

FLASHBACK CUT TO.

61. INT. RUMAH IBU DEV (Yogyakarta) - PEKARANGAN SAMPING RUMAH - SORE

Dev memetik satu bunga mawar, mendekatkan kan ke hidungnya.

DEV

Liza… (bergumam lirih, mata berair)

CUT TO.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar