Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
46. EXT. KAFE DI CANGGU/INT. DALAM KAFE — SORE
Kevin keluar dari mobil dan muntah. Rama masuk ke dalam mobil. Kian menyusul tapi fokusnya pada laptop. Diana membantunya mengarahkan jalan karena dia hampir menabrak orang. Rama melihat sekitar dan tidak ada Frederica. Ia menggeleng ke Kian dan Diana. Rama mengecek ponselnya.
Rama, Kian dan Diana berlari.
Sopir memberikan Kevin minuman air putih. Belum sempat ia meminumnya Rama menariknya dan wajahnya tersiram air putih.
Rama membukakan pintu kursi penumpang untuk Kevin dan memasukkannya ke dalam mobil.
47. INT. DALAM MOBIL — SORE
Mobil melaju cepat. Rama dan Kian terlihat gelisah. Diana melihat tangan Kian yang menggenggamnya erat. Ia memperhatikan Kian dan tersenyum karena menikmati perjalanan ini.
Kevin duduk di depan memegang pegangan pada langit-langit mobil. Tangan kanan Kevin memegang perutnya. Mobil terguncang stella jeruk terlepas mengenai Kevin. Ia mengangkat stella jeruk itu dan segera menutup mulutnya menahan mual.
48. EXT. WESTIN — SORE
Kian, Diana dan Rama celingak-celinguk sementara Kevin duduk lemas. Saat mereka melihat sosok Frederica mereka berlari namun, Andi menghalangi mereka. Mereka bertiga terkejut. Andi melihat ke belakang dan melihat Federica. Kian dan Rama tidak menghiraukannya mereka berjalan melewati Andi namun Langkah mereka berhenti.
Kian berbalik.
Andi menoleh ke Kian. Ia kemudian menjewer kupingnya.
Andi melihat Rama dan ikut menjewernya.
Andi melihat kedua tangannya dan bingung karena harus menjewer Kevin juga.
Kevin menjewer dirinya sendiri.
Kian menunjuk Frederica
Federica naik mobil dan pergi.
Kian, Diana dan Rama menaiki mobil taksi tadi. Sementara Kevin masih berjongkok. Ia mendongak ke Andi.
CUT TO:
49. INT. RUMAH KIAN — NEXT DAY
Kian masuk ke rumahnya masih menggunakan pakaian seragam. Guru les yang sebelumnya duduk menyiapkan papan tulis dan buku-buku.
Kian cemas dan langsung mencari Andi.
50. INT. KAMAR ANDI — SIANG
Andi duduk di mejanya sambil mengelap foto almarhum ibunya.
Andi menghela nafasnya.
Kian menundukkan kepalanya. Ia merasa bersalah karena selama ini ia kira sudah membantu keuangan Diana.
Andi merasa bersalah. Ia berusaha memegang wajah Kian namun Kian menghindar.
Andi mengatur nafasnya. Ia mengusap-ngusap wajahnya. Kian merasa bersalah melihat Andi frustasi. Ia langsung mengalihkan pandangannya dan keluar dari rumah.
51. EXT. DEPAN KAFE — MALAM
Kian menunggu di depan kafe. Kita melihat tulisan “open” dibalik menjadi “close”. Diana keluar dari kafe tersebut.
Kian menghampiri Diana dan menggenggam tangannya sambil berjalan.
Diana tersenyum lega sekaligus bahagia.
Diana memutar badannya dan berjalan mundur agar ia bisa melihat Kian.
Kian menghentikan langkahnya begitu juga Diana. Lama mereka saling menatap dan Kian akhirnya memeluk Diana.