29. INT. KAFE SANUR — SIANG
Diana duduk di dekat jendela kafe membuka laptopnya. Ia mencari Universitas yang menawarkan beasiswa fully funded. Diana membuka tab pencarian lagi dan mengetik kedokteran UI. Sepasang kekasih lewat di belakang Diana dengan suara obrolan rendah tapi Diana dapat mendengarnya.
Cewek
Kamu kalo ada apa diksuiin aja jangan kayak gini lagi biar sama-sama enak. Untuk apa kita pacarana kalo aku gak tau apa yang kamu rasain dan apa yang kamu alamin.
Diana menoleh pasangan itu. Tepat saat itu juga Kian datang melewati pasangan itu.
Kian
Udah cari-cari Kampus?
Diana mengangguk. Ia kemudian menutup laptopnya.
Kian (CONT’D)
Kamu gak perlu nyari kampus, kampus yang bakalan nyari kamu.
Diana memaksa tersenyum. Kian menengok lewat jendela. Ia melihat Rama, Kevin dan anak kecil melambaikan tangan dari seberang jalan.
Diana
Kian ada yang aku pengen cerit--
Kian
Diana belajarnya cukup sampai di sini dulu ya. Aku ke sana bentar. Kamu pulang duluan udah aku pesenin taksi.
Kian memasukkan semua alat belajarnya dengan cepat. Sebelum pergi ia mengelus kepala Diana dan tersenyum.
30. EXT. GANG KECIL — SORE
Rama berlutut ia memegang pipi Rangga (7tahun) dan memegang pipinya.
Rama
Cowok boleh kok nangis.
Kian
CUT. Oke good. (Ke Kevin) Nanti lu edit ya cahayanya agak digelapin dikit
Kevin
Oke
Kian
Kayaknya gak cukup deh satu karya doang minimal tiga lah ya. Bentar lagi libur semester genap kita syuting lagi.
Kevin, Rama
Oke.
Kian
Oke Makasi ya Rangga.
Kian berlutut dihadapan Rangga.
Rangga
Kapan film ini ditayangin di bioskop?
Rangga mendongak menoleh mereka bertiga.
Kevin
Gak bakal tayang noh balikan aja lu sama Cinta.
Rangga
(berpikir) harusnya aku sadar sih syutingnya aja pake kamera ponsel. Kemarin syuting sama anak SMP aja pake kamera bagus. Dasar floop.
Kian, Rama dan Kevin terkejut. Kian memegang pundak Rangga.
Kian
Rangga, apa yang kamu lakukan ke saya itu jahat.
CUT TO:
31. INT. KELAS XI IPS — SIANG
Kita melihat tulisan di papan “welcome last year senior high school”. Semua siswa di kelas berbaju bebas dan menerbangkan convetti ke langit-langit. Kian keluar kelas melewati siswa yang mengobrol dan juga siswa yang bergerombol masuk kelas.
32. INT. KELAS XI IPA 1 — SIANG
Kian masuk ke kelas IPA 1 namun ia terkejut dengan suasananya. Beberapa anak duduk melingkar dan membuka laptop. Ada anak yang melingkar di lantai berdiskusi memegang brosur kuliah.
Kian
Orang-orang pintar memang beda, gimana caranya Kevin hidup di sini.
Kian melihat Diana dan tersenyum. Diana menghampirinya dan mereka keluar.
33. EXT. HALAMAN SEKOLAH — SIANG
Diana duduk bersama Kian memakan es krim. Mereka melihat orang-orang yang bermain sepak bola. Kevin dan Rama ikut dalam permainan itu.
Diana
Kamu mau kuliah dimana?
Kian
Aku gak bakalan kuliah dulu, aku mau ikut kursus-kursus film gitu.
Diana
Oh ya? Tapi papa kamu nyuruh UI.
Kian
Tapi aku gak mau. Diana aku pengen banget jadi sutrada saat aku umur 21 tahun. Aku bakalan buktiin ke papa kalo aku bisa.
Kian melihat Diana. Kian seperti teringat sesuatu dan mengambil buku catatan di kantongnya.
Kian(CONT’D)
Oh ya Diana, aku bakalan buat cerita jadi aku pengen ngangkat tentang anak muda yang pacarannya itu toxic gitu. Saling pukul gitu.
Diana
Menarik. Tapi mungkin cari yang lebih spesifik mungkin salah satu di antara mereka itu manipulatif padahal dia yang salah tapi dia buat pasangannya salah.
Kian
Oh iya bener, latar belakang karakternya kenapa bisa manipulatif berarti…
Kian terlihat sedang berpikir.
Kian (CONT’D)
Karena masa lalu misalnya saat salah, orang dewasa selalu nyalahin orang di sekitarnya jadi dia observasi gitu.
Diana
Bisa jadi, contoh kecilnya waktu anak ketabrak meja tapi orang dewasa malah nyalahin mejanya.
Kian
Bener, hebat kali pacarku. Aku suka diskusi sama kamu soalnya kamu penuh ide.
Kian memeluk Diana. Diana terkejut dan melepaskan pelukan Kian.
Diana
Ini di sekolah
Kian
Gapapa, oh ya nanti kita ketemu di kafe ya. Aku pengen tunjukin sesuatu buat kamu.
Diana mengangguk dan tersenyum. Kian mengelus kepala Diana. Bola terlempar ke arah mereka. Kian berdiri dan menendang bola.
34. INT. KAMAR KIAN — SORE
Kian memakai bajunya. Ia menyemprotkan parfum ke tubuhnya. Ia memasukkan laptop ke tasnya. Sementara Rama tidur di kasurnya. Rama kemudian memakai selimut menyelimuti tubuhnya.
Rama
Sayang kamu pergi sekarang?
Kian melihat Rama ia kemudian memegang pipinya.
Kian
Iya sayang, nanti aku pulang ya
Rama
(sok imut) gak mau gak mau
Kian menamparnya dan Rama kesakitan. Kian berdiri lalu merapikan isi tasnya. Rama duduk dengan wajah serius.
Rama (CONT’D)
Lu pacarana ya sama Diana?
Kian
Iyap…
Rama
Apa gak keterlaluan sampe pacaran? Diana kan cuma alasan supaya lo bisa gak les.
Kian
Gak dong. Diana emang alasan supaya gue kehindar les tapi les juga alasan supaya gue deket sama Diana. Dipikir-pikir situasi ini gak jelek-jelek amat. Walaupun alat-alat gue disita gue masih bisa syuting dan punya pacar.
Rama mengangguk. Kevin mendobrak pintu. Ia ngos-ngosan. Sambil mengatur nafasnya lalu berteriak.
Kevin
Angga Sasongko di Uluwatu.
Rama dan Kian terkejut. Mereka panik dan cepat-cepat memasukkan barang-barang.