Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
16. EXT. WARUNG DEPAN SEKOLAH — SIANG
Semua siswa menunggu jemputan. Ada yang mengobrol dan berteduh di depan warung. Kian duduk di depan warung dan menekuk kakinya sambil menulis. Sambil menulis Kian juga memakan es krim. Tak sengaja Kian melihat Diana yang menelpon sambil membuka lemari es. Diam-diam ia memperhatikannya. Diana mengambil satu minuman dingin.
Diana menutup telponnya dan memberikan penjual uang. Ia duduk di meja yang sama dengan Kian. Kian berusaha menutupi rasa groginya. Ia kemudian menurunkan kakinya. Kian melihat formulir jegeg bagus yang diletakkan oleh Diana.
Diana melihat Kian sekilas dan tersenyum.
Kian seolah mendapatkan kalimat mutiara lalu mencatatnya pada bukunya.
Seorang anak laki-laki (5 tahun) menangis. Dia menangis karena es krimnya jatuh. Ibu yang bersama dengannya berusaha menenangkannya.
Diana berdiri lalu pergi. Kian menatap anak itu lama. Ia mendapatkan ide baru lalu menulis pada buku catatannya “cowok boleh nangis”
17. INT. KAMAR KEVIN — MALAM
Kita melihat foto Kevin yang memegang piala. Ada buku-buku IPA juga berderet di sebelahnya. Kian duduk di meja belajar Kevin dan menulis di laptopnya. Kevin dan Rama ikut menengok dari belakang.
Kevin dan Rama saling menatap dan tersenyum. Rama kemudian memeluk Kevin
Kian fokus mengetik pada laptop Kevin.
Kian mengecek ponselnya.
Rama berjalan keluar. Tak lama ia datang membawa satu kresek besar roti dan minuman dengan merk “croissant & Coffee” tempat Diana bekerja.
CUT TO:
18. EXT. HALAMAN SEKOLAH — SIANG
Kian, Kevin dan Rama duduk di pinggir halaman sekolah sambil memakan es krim.
Kian, Rama dan Kevin Kembali menghela nafas meratapi nasib. Kian kemudian melihat ke arah depan ruang guru. Ia melihat Diana yang membawa tumpukan buku mengikuti Ajeng. Kian tersenyum melihat Diana dari kejauhan. Ia juga melihat sepatu Diana yang baru. Saat itu juga Andi dan Kepala Sekolah berpapasan dengan Diana. Andi mengusap kepala Diana dan terseyum ramah.
Kian tersenyum bahagia karena mendapatkan ide untuk mengelabuhi bapaknya.
Kian berdiri Bahagia. Kemudian ia Kembali sedih. Ia mondar-mandir terlihat memikirkan sesuatu sambal bergumam.
Beberapa siswa lewat sambil memegang ponsel terbaru. Kian teringat sesuatu dan melihat ponselnya. Ia kemudian melemparkan ponsel itu ke kolam. Kevin dan Rama terkejut.
Kevin berdiri dan menunjuk es krimnya ke langit.
Rama melihat Kian yang menaikkan bahunya bersikap seolah tidak tau.
Rama menendang Kevin. Namun Kevin berhasil menghindar. Rama berusaha memukulnya lagi tapi lagi-lagi Kevin bisa menghindar. Kian tertawa. Kevin dan Rama Kembali duduk.
Kian melihat Diana lagi dan tersenyum.
19. INT. AULA — SIANG
Malik dan Ajeng berdiri di bawah panggung memantau cara jalan Diana. Diana yang menggunakan kamben berjalan dan belajar jalan bersama pasangannya.
Tiba-tiba Kian naik ke atas panggung. Kian menggenggam tangan Diana dan pergi.
Diana terlihat kebingungan.
Malik mencari ponselnya di kantong dan mengecek ponselnya.
Kian tertawa dan berlari menarik Diana.
20. INT. KANTIN — SIANG
Kian membukakan minum dan memberikannya kepada Diana.
CUT TO:
21. INT. RUMAH KIAN — SORE
Kian memeluk lengan Andi sambil memelas. Rama dan Kevin duduk di sofa menunduk malu.
Andi berdehem, ia seperti tidak bisa menolak Kian. Rama dan Kevin saling berbisik.
Kian memeluk erat Andi.
Kian mengecup pipi Andi dan melepaskan pelukannya. Ia mengambil tasnya di sofa dan berjalan ke tangga. Rama dan Kevin mengikutinya.
Kian menghentikan langkahnya begitu juga dengan Kevin dan Rama. Kian membalikkan badannya menghadap Andi.
Rama dan Kevin terkejut.
Andi duduk di mejanya. Ayu datang membawa kopi. Andi kemudian melihat foto almarhum ibunya yang menggantung di dinding.
CUT TO: