Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUMAH - TENGAH MALAM
Aurora duduk menghadap Aksara sambil memeluk bantal. Di hadapannya Aksara duduk lesu dengan tatapan sayu sehabis menangis.
AURORA
Lo sampe nyalahin mereka
cuma gara gara itu? Ga waras lo.
AKSARA
Sampe sekarang juga Gue
masih ngerasa sangat malu
sama mereka kalo inget kejadian itu.
Untungnya Cakra selalu paham
apa masalah gue, dia satu-satunya
orang yang selalu nanya kabar gue.
Ga langsung sih, tapi lewat Tiara.
AURORA
Lo harus bersyukur masih punya
orang yang peduli sama lo.
AKSARA
Harusnya sih iya, tapi gue malah
kaya gitu ke mereka. Dan yang
ngebuat gue lebih malu lagi, mereka
selalu berusaha bantu gue buat bangkit.
AURORA
Mereka pasti paham kenapa
lo sampe kaya gitu.
Aksara mengambil sebatang rokok lalu meyalakannya. Kemudian Ia memberikan satu juga untuk Aurora.
AKSARA
Dan orang yang paling nanggung
rasa malu gue adalah adik gue sendiri,
dia yang selama ini ngerawat gue.
Kebalik ya? haha kakak macam apa yang
malah repotin adeknya. Setiap malem
dia dateng kerumah buat ngrusin gue,
padahal dari pagi dia juga sibuk
ngurusin toko kuenya. Tapi
dia masih mau buat jagain gue.
INT. RUMAH - MALAM - (FLASHBACK)
Pintu rumah terbuka, Tiara masuk membawa kantong belanjaan berisi makanan.
TIARA
Kak...Aku bawain makanan nih,
makan dulu yuk.
Tiara berjalan mencari Aksara. Ia melihat rumah yang berantakan, baju berserakan dimana-mana. Ia menyimpan makanan itu di meja lalu membereskan rumah itu.
TIARA
Kak...makan dulu yuk,
pasti belom makan kan?
Aku bawain makanan enak loh.
Tiara berjalan menuju kamar Aksara. Pintu terbuka sedikit, Tiara membuka pintu lalu melihat botol minuman keras bergeletakan di lantai. Di tempat tidur Aksara terbaring. Tiara hanya menghela nafas dan mengambil botol yang tergeletak di lantai dan membawanya keluar. Tiara masuk lagi dan menghampiri Aksara.
TIARA
Kak bangun yuk, makan dulu.
Tiara mengoyang goyangkan tubuh Aksara namun tidak kunjung terbangun.
TIARA
Kak...bangun kak.
Tubuh Aksara di goncang lebih keras oleh Tiara tapi tidak kunjung bangun. Lalu Tiara sedikit berteriak.
TIARA
Kak...Kak...kok ga bangun
terus sih? Kak jangan
bikin aku panik. Kak..!
Tiara bergegas mengambil HP nya. Tangannya gemetar saat memilih nomor yang akan di hubungi. Lalu Ia menemukan nomornya dan menelepon.
TIARA
Halo...
Tiba-tiba Aksara memegang tangan Tiara.
AKSARA
Kamu telpon siapa dek?
Tiara kaget lalu menatap Aksara yang terbangun. Tubuhnya lemas seperti baru melihat hantu. Aksara tertawa melihat ekspresi Tiara yang kaget ketakutan.
TIARA
Kak! Bercandanya jangan gitu,
aku panik nih lemes,
takut Kakak kenapa napa.
AKSARA
Muka kamu itu loh panik hahaha
Wajah Tiara berubah cemberut, Ia melepaskan genggaman Aksara dan beranjak ke Arah pintu.
TIARA
Ga lucu! Makananya di meja.
AKSARA
Dek...lah ngambek.
Aksara masih saja tertawa. Ia bangun dari tempat tidur lalu pergi mengikuti Tiara. Tiara keluar dari dapur dan membawa piring dan sendok.
AKSARA
Wah kamu bawa apa nihh?
Tiara
Liat aja sendiri!
AKSARA
Dih ambekan.
TIARA
Abis becandanya ga lucu,
aku takut kakak kenapa-kenapa kak.
AKSARA
Iyaa maaf, maaf.
Aksara duduk di kursi bersamaan dengan tiara. Aksara mengambil kantong belanjaan yang ada di meja dan mengambil isinya.
AKSARA
Asik...Nasi padang nih.
TIARA
Tapi lauknya tinggal sisaan,
Aku kesana pas udah mau tutup.
AKSARA
Gapapa dek, Kakak udah laper bgt nih.
Aksara membuka bungkusan nasi itu lalu menyimpannya di piring.
TIARA
Kak...
AKSARA
Hemm...
TIARA
Ada yang mau aku omongin.
AKSARA
Ngomong aja kali.
Aksara mulai memakan nasi itu, sedangkan Tiara hanya menatapnya dengan wajah agak gugup.
TIARA
Cakra ngajakin aku nikah Kak.
Dia kemarin ngelamar aku
dan bawa aku ke orang tuanya.
Aksara menghentikan makannya lalu menatap Tiara dengan tatapan serius. Tiara terlihat semakin gugup.
TIARA
Kak...
AKSARA
Si Cakra? Seriusan Lo?
Bagus dong! Gue setuju!
Adek gue laku juga.
haha kapan nih Acara pernikahannya?
TIARA
Tapi kak...Aku masih
ga tega ninggalin Kakak,
takut kenapa-kenapa lagi.
AKsara
Ra, Kamu udah ngerawat kakak dari dulu.
Padahal yang harusnya Kakak
yang rawat kamu. Waktu kakak
ada di titik terendah pun,
kamu yang terus bantu kakak.
Kakak juga sering bikin kamu
malu karena kelakuan kakak
yang berubah banget ini.
Kamu selalu sabar ngehadepin kakak,
kamu selalu ngelarang kaka buat kaya gini
tapi gue ga nurut. Akhirnya kamu
juga yang beresin tai-tainya.
Tiara tersenyum mendengar perkataan Aksara.
AKSARA (CONT'D)
Kamu setiap malem dateng kesini
buat cek kondisi Kakak padahal
kamu pun seharian sibuk. Kamu
udah sangat peduli sama kakak,
dan kamu juga yang bikin kakak
sedikit demi sedikit bisa ngelaluin
semua itu. Sekarang giliran kamu
yang harus bahagia, Kakak
pengen ngeliat kamu bahagia. Lagi pula,
kamu sama Cakra kan orang
terdekat Kakak, jadi kakak bakal
seneng banget ngeliat kalian bahagia.
Mata Tiara berkaca kaca mendengar perkataan Aksara, Ia hanya bisa tersenyum menatap Aksara.
TIARA
Makasih ya kak.
AKSARA
No, no, no.
Aku yang harusnya terimakasih,
kamu udah jadi pahlawan
terhebat buat Kakak.
TIARA
Kak...
Tiara menundukan kepalanya, air matanya jatih di pipinya. Kedua tangan Aksara menyentuh pipi Tiara lalu mengangkat wajahnya.
AKSARA
Makasih ya Tiara...Love you.
TIARA
KAKAKK!! ITU TANGAN KOTOR
BEKAS MEGANG SAMBEL, PANAS KAK!
Aksara panik dan mengambil tisu sambil tertawa melihat adiknya yang kepanasan.