Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUMAH - TENGAH MALAM
AKSARA
Saat itu Gue udah gapeduli
sama apa yang terjadi di diri sendiri.
Gue melakukan semua kebodohan itu seperti rutinitas.
Dulu Gue sangat benci dengan gaya hidup kaya gitu,
bahkan dulu ngerokok pun engga. Sampai sekarang
gue masih benci dengan gaya hidup itu.
Cuman bedanya, dulu gue benci untuk
melakukan semua itu.
Sekarang gue benci karena
harus melakukan semua itu.
Aurora
Gue da pernah ngerasain masalah kaya lo sih,
tapi lima tahun untuk depresi tuh lama banget loh.
AKSARA
Gue gatau harus kaya gimana.
Aurora
Tapi selain kejadian itu,
pasti ada yang bikin lo sangat
terpukul sampe kaya gini, bener ga?
AKSARA
Ada, mungkin banyak.
Aurora
Sorry nih kalo gue kepo,
tapi salah satunya apa ada hubungannya
sama tiket yang jatoh waktu di cafe?
Aksara mengangguk lalu mengambil tiket itu dari jaket yang tergantung di sisi sofa. Ia menggenggamnya dan ia perhatikan.
AKSARA
Unfinished business...
EXT. PADANG RUMPUT - SORE (FLASHBACK)
Angin bertiup dan menggugurkan beberapa daun dari pepohonan ke padang rumput yang luas. Matahari perlahan mulai tengelam dan sinarnya berunah menjadi kuning. Ditengah padang rumput itu Aksara dan Nada berbaring bersebelahan. Tak jauh dari posisi mereka dibawah pohon terdapat karpet dan peralatan piknik.
NADA
Aku penasaran, apa manusia yang
jaraknya jauh entah dimana
juga ngeliat langit yang sama?
Aksara menoleh ke arah Nada.
NADA
Atau mungkin langit di tempat
lain jauh lebih indah?
AKSARA
Langit disemua tempat juga sama aja kali.
NADA
Jangan sotau, kita kan belom
pernah liat langit selain di sini.
AKSARA
Ya kan langit dimana-mana sama aja, biru.
Nada menoleh ke arah Aksara denan tatapan sinis lalu kembali melihat langit.
NADA
Tapi apa semua orang menikmati
langit? atau cuman kita ya?
AKSARA
Maksudnya tiduran di padang
rumput kaya gini?
NADA
Heem...
AKSARA
Padang rumput gini kan sekarang
jarang, kebanyakan perkotaan doang.
NADA
Ada juga kok padang rumput di perkotaan,
kaya bawah menara Eiffel di Paris.
AKSARA
Itu taman sayang.
NADA
Tapi ada rumputnya kan.
AKSARA
Iya sih...
NADA
Aku pengen deh kesana...
Nada membalikan tubuhnya menghadap Aksara, sebelah tangannya menopang kepalanya.
NADA
Pokoknya nanti setelah nikah,
aku pengen bulan madu kesana.
AKSARA
Aku juga pengen sih, tapi kan jauh,
biayanya mahal juga sedangkan
aku masih belom bisa.
NADA
Dih gapunya mimpi banget orangnya tuh.
Nada kembali merebahkan badannya dan menatap langit
AKSARA
Bukan gitu.
NADA
Pokonya aku mau kesana sama kamu,
kita nikmatin langit lagi kaya gini.
Aku ga peduli kapan, sebisanya kita aja,
yang penting aku maunya sama kamu.
Aksara terbangun lalu duduk dan melihat ke arah Nada lalu mengacungkan kelingkingnya.
AKSARA
Aku ga berani janji buat
bawa kamu kesana secepatnya,
tapi aku berani janji gak akan
pernah berhenti berusaha
untuk mimpi kita.
Nada bangkit lalu mengaitkan jari kelingingnya pada jari Aksara lalu tersenyum.
NADA
Pinky promise.