Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
64.
Ayah dan ibu tiri Fitri saling memandang satu
Sama lain...
GENDIS (COUNT’D)
Fitri mau sekolah dia dan adik nya di pindahkan ke
Pekanbaru, tapi dengan catatan tidak boleh ada yang
Tahu kalau kepindahan nya karena disini di pukuli
Oleh istri bapak (Melihat ke arah ibu tiri Fitri
Dengan tatapan kesal) karena katanya kalau sampai
Keluarga nya di pekanbaru tahu dia pindah karena
Di siksa ibu tiri nya disini, dia dan adik nya gak
Akan di bolehkan lagi datang ke Sipirok ini, untuk
Sesekali melihat ayah dan mungkin ibu tiri nya yang
Sudah berubah karena gak jadi di penjara dan sudah
Punya bayi... bayangkan pak, buk anak seumur itu
Masih memikirkan martabat ayah dan orang yang sudah
Menyakiti dia baik fisik maupun phsikis nya...
Dia gak mau kalau adik nya lahir terpisah dari ibu
Juga ayah nya kalau sampai ibuk (Melihat ke arah ibu
Tiri Fitri) di penjara, karena dia tahu rasanya
Kehilangan orangtua... bayangkan buk anak seusia itu
Masih memikirkan orang lain padahal dia korban nya..
(Gendis terdiam dan mata nya berkaca – kaca)
Ayah dan ibu tiri nya menangis tersedu – sedu...
GENDIS
Karena bapak sudah setuju dengan kepindahan Gendis,
Demi keamanan dan kenyamanan dua anak itu, saya ada
Permintaan, sampai surat pindah mereka selesai dan
Keluarga di Pekanbaru datang... biarkan mereka
Berdua tinggal di rumah uwak nya...
Ayah Fitri menyetujui persyaratan itu dan bersedia
Mengurus kepindahan Fitri segera, ayah dan ibu tiri
Fitri meninggalkan ruangan Gendis...
BU SORMIN
Kapan kalian pergi visum Ndis...? saya juga mau
Lihat hasil nya...
GENDIS
(Tertawa kecil) saya bohong buk, kita gak ada visum
BU SORMIN
Wah... dah pandai berpolitik rupanya kau ya Ndis...
mereka berdua saling melempar senyum...
CUT TO :