Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
GENDIS
(Menatap ke arah mbak Dewi dan membuka suara).
Ndis ikut tes itu mau ngebuktiin ke mbak,
klo Ndis juga bisa klo ndis juga mampu.
Gak seperti yang mbak bilang...
Apa – apa selalu ngandelin bapak sama ibuk.
(Menunduk dan menangis, Gendis mengusap air mata di pipi nya)...
Mbak Dewi yang mendengar kata – kata Gendis barusan tak dapat berkata –
kata. Ia hanya duduk dan menatap Gendis kasihan. Ibu dan bapak juga
melakukan hal yang sama. Mereka bertiga mbak Dewi,bapak, dan ibu bergantian
saling menatap...
MBAK DEWI
(Menatap Gendis kemudian mendatangi Gendis ke kursi nya dan memeluk
Gendis.)
Mbak minta maaf Ndis, mbak minta maaf...
Mbak hanya ingin kamu bisa mandiri dek...
Gak selamanya ibu dan bapak, juga mbak – mbak mu ini ada terus buat kamu...
Kamu harus belajar bertanggung jawab dengan pilihan mu dek...
(Memegang pipi Gendis dengan kedua tangan nya, mereka sama – sama
menangis, beat... dan kemudian berpelukan).
BAPAK
Bapak menyerahkan semua keputusan ini di tangan mu Ndis, kamu sudah dewasa.
Mau lanjut yo terserah mu,mau mundur ya juga sekarep mu.
Kalau kamu lanjut nanti bapak yang antar ke sumatera.
(Pergi meninggalkan ruang keluarga menuju kamar nya).
Suasana ruang keluarga hening,ibu, mbak dewi dan Gendis diam dan saling
menunduk satu sama lain. (Beat...)
Tak berselang lama, ibu menyusul bapak ke kamar nya. Mbak Dewi pun
meninggalkan Gendis di ruang keluarga itu sendiri.
GENDIS (v.O.)
Ahhhhhh.... jadi ini mesti gimana...?
tau gini mending gak usah ikut tes aja.
(Menggerutu dan menggaruk jilbab nya)
CUT TO: