Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
24.FADE IN – INT. - KANTOR
Cast : Serbia, Pak Irwan, Extras beberapa orang karyawan.
Ruangan kantor di tempat Serbia bekerja. Pintu ruangan yang tertutup, kemudian dibuka.
SERBIA
Assalamualaikum. Bapak memanggil saya?
(Serbia bekerja sebagai admin keluar-masuk barang/purchesing)
PAK IRWAN
(Division head purchesing dept)
Yahh, silahkan duduk, Serbia.
SERBIA
(Mengambil kursi dan duduk)
Baik, Pak, ada apa bapak memanggil saya?
PAK IRWAN
(Tersenyum sambil menatap wajah Serbia)
Gimana kerjaan kamu?
SERBIA
Alhamdulillah, gak ada masalah, Pak
(Sikapnya mulai resah)
PAK IRWAN
(Mengangguk-angguk)
Bagus. Kamu contoh karyawan yang baik.
PAK IRWAN – CONT’D
Sekarang kamu gak usah kerja. Temani saya di sini saja.
SERBIA
(Menunduk dengan sikap resah, bersamaan dengan tatap pak Irwan yang terus memandangi wajahnya)
PAK IRWAN
Kamu kenapa sih? Setiap kali saya minta datang ke sini selalu risau?
SERBIA
Saya banyak kerjaan, Pak
PAK IRWAN
Gak usah dipikirin, saya sudah minta sama Si-Nita untuk handle kerjaan kamu. Sungguh, saya semangat kalau melihat kamu. Kamu begitu cantik, Serbia.
SERBIA
Mohon maaf, Pak, saya banyak kerjaan.
(Beranjak)
Permisi.
PAK IRWAN
(Menatap dengan raut kesal)
FADE OUT
***
25.FADE IN – EKS. – parkiran mobil
Cast : Serbia, Wisnu
Serbia membawa beberapa berkas/lembaran kertas, berjalan menuju sebuah mobil grandmax.
SERBIA
Bang Danu.
(Memanggil dan memberikan berkas)
WISNU
Iya.
(Menerima berkas yang diberikan Serbia)
SERBIA
Bang.
(Raut seperti hendak mengutarakan sesuatu)
WISNU
Kenapa, Bi? Muka lo jutek banget?
SERBIA
Kesel gue, Bang. Tadi Pak Irwan manggil gue lagi.
WISNU
Dasar bocah tua nakal, kagak pernah inget sama keluarga.
(Sorot matanya menerawang)
SERBIA
Gue makin ke sini makin gak nyaman aja.
WISNU
Yahh, gimana ya? Lo kan tahu, di sini kondisinya emang udah gak sehat.
SERBIA
Iya, Bang. Berusaha sabar, tapii...
WISNU
Gue paham, Bi. Kalau masalah kenyamanan, gue juga ngerasain hal yang sama. Tapi sebenarnya kalo kita berada dalam lingkungan yang gak sehat kayak di sini, ada tiga hal yang bisa kita lakuin. Pertama, lawan. Kalau gak mampu, nerima. Kalau gak mampu juga, lari sejauh-jauhnya.
SERBIA
(Berpikir dan mengangguk)
Itu untuk semua hal, Bang?
WISNU
Iya. Lo bisa milih satu di antara itu. Dengan beberapa pertimbangan tentunya.
SERBIA
Pilihan mana biasanya mana yang paling baik, Bang?
WISNU
Gak tentu. Tergantung kondisi dan ruang lingkup.
SERBIA
(Berpikir)
Kalau menurut gue opsi ke-tiga adalah yang paling baik, gimana?
WISNU
Yah, gak papa. Kalo kita gak mampu melawan, terus nerima juga udah gak tahan, mau gak mau pilih opsi ketiga. Lari. Tapi konsekuensinya juga musti dipertimbangkan
SERBIA
Menurut lo, Bang Danu, salah gak kalo gue resign dari sini?
WISNU
Hmmm, kayaknya enggak salah. Hidup lo harus berubah, Bi. Di masa depan nanti, lo harus jadi orang kaya. Dan selama lo masih kerja di sini, kayaknya sulit deh untuk berubah. Gaji kecil, tekanan besar, tanggung jawab sama seperti owner.
(Tersenyum)
Tapi terserah. Atau paling enggak, udah ada alternatifnya. Misal, ada kerjaan di tempat lain, atau mau usaha, atau jadi ibu rumah tangga aja.
SERBIA
(Merenung selama empat detik, tampak wajah cantiknya yang mulai penuh ambisi)
Oh ya, Bang, jangan lupa struknya yaa.
WISNU
Siap.
FADE OUT
Serbia pun berlalu, sambil terus memikirkan apa yang baru dikatakan oleh wisnu. Sedang, Wisnu terus melihatnya dari belakang samping.
***