Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
18.FADE IN – EKS/INT. – SEDAN LEXUS – SIANG
Cast : Nikita, Sherly, Herman.
Nikita duduk bersama Sherly di kursi belakang. Ia lalu melihat sebuah hotel berbintang tiga dari jendela. Tempat yang dahulu familiar baginya.
FLASH BACK – MONTAGE
Seorang pria keluar dari kamar hotel. Nikita berdiri di depan pintu yang terbuka, tersenyum padanya sambil melambaikan tangan. Ia pun menutup kembali pintu kamar, kemudian menghitung lembaran uang berjumlah dua juta.
BACK TO – Nikita di dalam mobil
NIKITA
(Mengembuskan napas cepat, lalu menengok pada Sherly)
Sher... Nanti beliin tiket pesawat yaa, besok gue mau ke Singapure. Detailnya tanya aja sama si Yuli.
SHERLY
(Mengangguk)
Baik, Bu.
NIKITA
Lo dah pernah ke Singapure, belum?
SHERLY
Belum pernah, Bu.
NIKITA
(Berpikir sejenak)
Apa lo besok ikut aja yaa?
SHERLY
Beneran, Bu?
(Raut sumringah)
NIKITA
Lo jangan seneng dulu, gue pikir-pikir dulu.
EKS. – mobil melaju cepat, terlihat jalan protokol yang tertata rapi.
NIKITA
Oh ya, cowok lo kerjanya apa, Sher?
SHERLY
Hmmm, fotografer freelance, Bu.
NIKITA
Fotografer? Freelance, gimana caranya dia bisa dapat penghasilan tetap?
SHERLY
Yah, ada aja sih, Bu. Dia punya grup para fotografer, gitu. Sering ada info job dari sana.
NIKITA
Ohh.
(Menengok dengan tatapnya yang misterius)
NIKITA – CONT’D
Besok lo gak usah ikut dehh. Gue pergi sendiri aja. Gue takut, apa-apa nanti lo ceritain sama cowok lo, atau temen lo.
SHERLY
Hah.
(Wajahnya berubah kecewa)
Ada yang salah sama Sherly, Bu?
NIKITA
Gak. Gak papa.
EKS.
Mobil melaju, lalu berhenti di halaman beberapa ruko.
***
19.EKS – HALAMAN RUKO – SIANG
Cast : Nikita, Sherly, Laki-laki (I), Extras dua laki-laki dan dua perempuan
Nikita dan Sherly turun dari mobil. Lima orang yang sedang duduk sambil perbincang pun berdiri menyambut kedatangan mereka.
NIKITA
Selamat siang.
LAKI-LAKI (I) – ALL
Selamat siang, Bu Niki.
NIKITA
Kalian, mau di sini tempatnya?
LAKI-LAKI (I)
(selaku pimpinan mereka/laki-laki yang dahulu mengajukan proposal)
Benar, Bu. Tempatnya cukup strategis dan mudah ditempuh, Bu.
NIKITA
Oke.
(Menengok ke sekeliling, juga ke arah jalan)
LAKI-LAKI (I)
Mari, silahkan masuk, Bu.
NIKITA
Yah.
(Menjawab cepat dan melangkah)
INT.
Ruangan ruko tersebut masih kosong. Hanya ada satu white board di dinding, beberapa kursi dan satu meja kecil.
NIKITA
Per tahun berapa nih?
LAKI-LAKI (I)
Kemarin bilangnya 200 juta, Bu.
NIKITA
Terus, pemiliknya mana?
LAKI-LAKI (I)
Hmmm, mohon maaf, Bu, kebetulan lagi dalam perjalanan.
NIKITA
Gimana sih? Kenapa jadi saya yang menunggu?
LAKI-LAKI (I)
Iya, Bu, mohon dimaafkan, Bu.
NIKITA
Ckkk... Lo tahu gak? Lima menit gue bisa dapetin puluhan juta!
(Menghardik si laki-laki dan semua rekannya, seraya duduk di kursi)
NIKITA – CONT’D
Sherly... Lo ambil tuh spidol. Berdiri di depan white board.
SHERLY
Baik, Bu.
(Semua rekan-rekannya memperhatikan)
NIKITA
Kalian semua. Tulis nama dan target kalian, apa yang paling kalian inginkan sepuluh tahun yang akan datang?
(Sherly dan semua orang di sana pada terkejut)
Dimulai dari lo, Sher
ACT
Selanjutnya, Sherly dan semua rekannya menulis nama dan hasrat mereka.
NIKITA
(Seiring membaca di papan tulis, menengok pada mereka satu per satu)
Artis terkenal, rumah mewah, tabungan 100 M, Produser film, rumah dan mobil.
NIKITA – CONT’D
Nissan GTR? Hahaha, gue punya tuh, nganggur di rumah.
(Seorang laki-laki yang disebutkan akan hasratnya terperangah)
NIKITA – CONT’D
Ini harapan kalian?
SHERLY
Iya, Bu.
(Yang lainnya ikut mengangguk)
ACT
Nikita berdiri, mengambil spidol dan mencoret white board (menyilang huruf X)
NIKITA
Kalian semua egois. Harapan besar sih egois! Gak ada satu pun yang nulis membahagiakan keluarga.
ALL
(Terkejut)
Nikita menengok ke pintu kaca, tampak dua orang pria melangkah memasuki ruko. Ia pun duduk kembali.
NIKITA
Hapus, Sher. Anggap aja ini obrolan warung kopi, atau sesuatu yang gak penting.
(Seraya menggeser posisi duduk, sikap sempurna untuk menyambut kedatangan pemilik ruko yang hendak ia sewa.
FADE OUT
***