Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
03. FADE IN – EKS. – SORE HARI
Cast : Serbia Annisa (27 tahun), Yuna Humaira (4 tahun), Ibu Pati (51 tahun), Extras para pejalan kaki.
Tampak jalan umum di depan sebuah warung. Serbia berjalan sambil menggandeng anaknya membawa es krim dan permen cokelat yang baru saja mereka beli.
SERBIA
Una, nanti sehabis sholat, jangan lupa doain ayah yaa, biar ayah kerjanya lancar. Nanti kan bisa beliin Una baju yang baru.
YUNA
He’eh.
(Mengangguk sambil menyedot es krim)
Mereka terus berjalan. Terlihat bengkel sepeda dengan montirnya yang bertelanjang dada, kemudian terlihat anak perempuan berusia sekitar tujuh tahun sedang berdiri menghadap belakang, celana di sekitar selangkangannya basah.
BU PATI
Bii... Ebi...
(Bergegas mendatanginya, Serbia pun menengok dan berhenti jalan, kebetulan tepat di depan pagar rumah kontrakannya)
SERBIA
Iya, Bu. Ada apa?
(Ia mengenakan jilbab biru muda)
BU PATI
Bii. Ibu mau pinjam uang sama kamu.
SERBIA
Ohh, berapa?
(Sambil membuka pintu pagar)
YUNA
Nenne...
(Sambil berlari masuk rumah)
BU PATI
Una.
(Wajahnya tersenyum)
Hmmm... Lima juta.
SERBIA
Lima juta? Itu uang gak sedikit, Bu.
BU PATI
Ah, kamu itu, sama orang tua gitu amat! Kamu kan punya suami yang masih sehat, masih kerja. Kalo bapak kamu masih kerja tetap kayak dulu juga ibu gak akan minta tolong sama kamu.
SERBIA
Iya, Bu. Tapi Ebi benar-benar gak punya uang sebanyak itu. Lagian, uang lima juta untuk apa sih, Bu?
BU PATI
Ibu perlu buat bayar hutang sama Bu Maria.
SERBIA
Yaa Allah. Ebi uang dari mana?
BU PATI
Ayolah, cari sampai dapat. Pinjam ke mana kek, atau, kamu tekan itu suami kamu. Pokoknya kalo minggu-minggu ini sampai gak dapat, kamu jangan titipin Una sama ibu lagi dehh!
(Wajahnya merutuk, berpaling dan bergegas pergi)
SERBIA
Astghfirullah.
Ibu Pati kesandung tetapi tidak jatuh (Keserimpet). Wajah Serbia tetap serius memperhatikan sang ibunda dari belakang.
FADE OUT
*****
04. INT. – KAMAR TIDUR – MALAM HARI
Cast : Serbia, Karyadi (32 tahun)
Serbia duduk di kasur dengan raut wajah berpikir. Sesekali mengetik sesuatu pada layar ponsel, sesekali mengambangkan sorot mata. Di sebelahnya Una sudah tertidur, berpakaian singlet dan celana pendek. Ponsel ia letakkan di meja tiolet.
SERBIA
Chu, chu, chu, chu.
(Sambil menepuk-nepuk paha Yuna yang sedang mengulet)
Karyadi membuka pintu kamar, masuk dan mengambil posisi akan merebah di samping Yuna. Gurat wajahnya menyiratkan mood yang sedang buruk.
CU.
Ekspresi Serbia melihat padanya seperti hendak mengutarakan sesuatu (Sebenarnya ingin bicara perihal hutang ibunya, tetapi ia urungkan)
SERBIA
Besok ba’da Maghrib aku jadi pergi ke acara reuni.
KARYADI
Jam berapa?
(Menengok dengan muka agak masam)
SERBIA
Ba’da Maghrib.
KARYADI
(Beranjak dari posisi merebah)
Kerjaan kamu gimana?
SERBIA
Kemarin kan aku udah bilang, aku lagi masuk pagi. Jadi gak ganggu kerjaan, kok.
KARYADI
Terus, kamu mau pulang jam berapa?
SERBIA
Belum tahu, lihat besok aja gimana kondisinya.
KARYADI
Kamu tetapkan dari sekarang, mau berangkat jam berapa, pulangnya jam berapa?
SERBIA
(Menoleh dengan wajah heran)
Sebenarnya Abi mengijinkan aku datang ke acara reuni apa enggak sih? Abi diajak juga gak mau. Aku udah janji akan datang. Bukankah dalam agama menepati janji adalah perkara yang utama?
KARYADI
Terserah kamu lahh!
SERBIA
Tapi...
(Menghela napas panjang, menahan laju mulutnya yang ingin melanjutkan bicara)
Serbia menatap suaminya yang memunggungkan badan. Sikapnya kecewa, sebab belum sempat bicara mengenai hutang ibunya.
FADE OUT