Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
10.DISSOVE IN – EKS. – SIANG
Cast : Serbia, Wisnu Wijaya Danu (38 tahun), Pak Irwan (46 tahun), Extras para karyawan.
Serbia melangkah di jalan depan bangunan kantin, mendekati Wisnu. Wisnu yang tengah duduk di bawah pohon segera berdiri.
WISNU
Dah makan, Bi?
SERBIA
Udah. Bang Danu mau berangkat jam berapa?
WISNU
Yah, kalau udah selesai dipacking, gue langsung berangkat.
(Serbia mengangguk)
WISNU – CONT’D
Untuk kiriman ke Cikampek tolong dicek lagi yaa, Bi, jangan sampai salah lagi.
SERBIA
Iya.
WISNU
Bukan apa-apa, lo kan kurang teliti orangnya. Apalagi kalau lagi banyak masalah. Hahaha.
SERBIA
Lo kok tahu, Bang?
WISNU
Jelas lah. Dua kali pengiriman gagal itu salah siapa? Makanya, gue cuma ingetin.
SERBIA
Iya, Bang Danu.
WISNU
Ada apa?
(Melirik dengan wajah seakan sudah paham)
SERBIA
Huff...
(Mengembuskan napas)
Entah kenapa, belakangan ini Mas Yadi bad mood terus bawaannya. Sementara, ada sesuatu yang harus gue omongin.
WISNU
Benar-banar mendesak?
SERBIA
Iya.
WISNU
Utarakan aja secepatnya, Bi. Suami istri tuh musti terbuka dalam hal apapun. Masalah gak terima atau marah itu urusan nanti. Yang penting, utarakan aja dulu.
SERBIA
Hmmm, gitu yaa, Bang.
WISNU
Iya... ketika apa yang lo utarakan itu juga menjadi tanggung jawabnya Mas Yadi, atau tanggung jawab bersama. Suami atau istri enggak berhak untuk marah. Karena kalau ada masalah dalam keluarga, marah itu sama sekali bukan solusi.
SERBIA
Iya, sih, Bang.
WISNU
Tetap semangat yaa. Insya Allah keluarga lo akan baik-baik saja.
SERBIA
Makasih yaa, Bang.
WISNU
Sama-sama.
Wisnu kembali ke tempatnya duduk, tapi belum sempat duduk, ia menengok pada Serbia yang melangkah ke arah kantor.
Pak Irwan muncul dan menghalang-halangi jalannya Serbia. Wisnu pun menggeleng-gelengkan kepala.
FADE OUT
***
11.FADE IN – RUMAH SERBIA – MENJELANG SORE
Cast : Karyadi, Ibu Pati, Yuna
Di kursi ruang tamu, Karyadi sedang berbaring santai sambil bermain ponsel.
BU PATI
Assalamualaikum.
(Mendorong pintu rumah yang sedikit terbuka. Membawa jinjingan plastik berisi mie instan dan telur)
KARYADI
Waalaikumusalam.
(Beranjak dari kursi)
BU PATI
Una mana, Di?
(Berdiri di ambang pintu)
KARYADI
Ada, di kamar.
(Membuka lebar pintu)
Masuk, Bu.
BU PATI
Di kamar? Ngapain si Una?
KARYADI
Lagi nonton youtube.
BU PATI
Oh..., Heh, Ebi udah ngomong belum sama kamu?
KARYADI
Ngomong apaan, Bu?
BU PATI
Oh, belum yah. Ya udah nanti biar dia aja yang ngomong.
KARYADI
Hmmm, ngomong apaan, Bu? Tadi pagi sih cuma ngomong nitipin Una aja. Makanya enggak Yadi bawa ke rumah.
BU PATI
Oh, ya udah, biar nanti dia aja yang ngomong. Sini, panggilin si Una.
KARYADI
Unaa... sini, De...
(Tak lama Yuna pun datang)
YUNA
Nene...
BU PATI
Ayo, Naa, kita ke rumah.
YUNA
He'eh
(Mengangguk sambil tetap melihat layar ponsel)
Bu Pati menggandeng Yuna ke luar rumah, sementara Karyadi kembali bersantai.
FADE OUT
***
12.INT. – RUMAH SERBIA - SORE
Cast : Serbia, Karyadi
SERBIA
(Masih memakai pakaian kerja)
Assalamualaikum.
(Mengetuk pintu dan masuk rumah)
Karyadi baru selesai mandi. Keluar kamar sudah mengenakan seragam security, hendak berangkat kerja. Serbia mencium tangannya.
SERBIA
Una mana?
KARYADI
Sama nenenya.
SERBIA
Tadi ibu ke sini?
KARYADI
Iya.
SERBIA
Kamu titipin Una ke ibu?
KARYADI
Enggak, ibu sendiri yang ngajak. Kenapa sih?
SERBIA
Oh, ya udah, gak papa.
(Raut wajah dan sikapnya dingin)
KARYADI
Tadi ibu bilang ada sesuatu yang mau diomongin. Masalah apa itu?
(Menghadap cermin, memakai krim dan menyisir rambut)
SERBIA
Hmmm, itu. Ibu mau pinjam uang sama kita.
KARYADI
Berapa?
SERBIA
Lima juta.
KARYADI
Hah!
(Menengok)
Yang bener aja. Dia tuhh tahu gak sih kalau kita lagi gak punya uang.
(Nada biacarnya langsung berubah)
SERBIA
Tahu, Mas. Aku juga udah ngomong gitu. Tapi kayaknya, ibu emang lagi butuh banget.
KARYADI
Alaaah... Dari dulu ibu kamu tuhh urusannya cuma duit, duit, dan duit.
SERBIA
Astagfirullah. Jangan ngomong gitu, Mas, biarpun kenyataannya begitu. Istighfar, Mas. Ibu aku juga ibu kamu.
(Nada Serbia berubah agak meninggi)
KARYADI
Yah kalo dia emang orang tua yang bener, mustinya dia paham sama kondisi anaknya. Bukan malah ngerepotin kita melulu dari dulu.
(Melangkah untuk meletakkan sisir. Serbia hanya terdiam)
KARYADI – CONT’D
Pokoknya kamu jangan pernah kasih, apalagi sampai cari pinjaman di tempat lain. Mau makan apa kita sebulan nanti?
SERBIA
Iya, Mas.
KARYADI
Ya udah, aku mau berangkat.
(Serbia pun mencium tangannya)
KARYADI – CONT’D
Assalamualaikum.
SERBIA
Waalaikummussalam.
(Rautnya bingung sambil memandang kepergian suaminya)
Serbia segera ke rumah ibunya yang berjarak sekitar sepuluh rumah dari rumah kontrakannya.
FADE OUT
***
13.FADE IN – INT. – DAPUR - SORE
Cast : Serbia, Bu Pati, Extras para penghuni rumah (adik-adik Serbia)
Sfx – suara anak-anak kecil yang tengah bermain.
BU PATI
Gimana? Kamu dah ngomong sama suami kamu belum?
SERBIA
Udah, Bu.
BU PATI
Terus?
SERBIA
Kita memang lagi gak punya uang, Bu. Gimana kita mau ngasih pinjam?
BU PATI
Yah, makanya itu, kemarin ibu minta cariin sama kamu, pinjam ke siapa kek. Ibu juga udah pinjam sama Bu Ratna, katanya lusa besok dia mau kasih. Tahu bener apa enggak.
SERBIA
Yaa Allah, Bu. Itu mahh sama juga bohong, gali lubang tutup lubang.
BU PATI
Makanya itu kamu yang cari pinjaman!
BU PATI – CONT’D
Oh ya, tadi ibu denger, katanya semalam kamu pulang naik mobil mewah yaa?
SERBIA
Kata siapa, Bu?
BU PATI
Kata orang-orang sini.
(Menatap Serbia dengan agak serius)
Siapa itu?
SERBIA
Teman sekolah Ebi.
BU PATI
Ya udah, kamu pinjam uang sama dia aja. Kali, uang lima juta kecil bagi dia.
SERBIA
Yaa Allah, Bu. Dia cuma teman SMP-nya Ebi, bukan siapa-siapa. Harga diri Ebi mau ditaruh di mana sama dia?
BU PATI
Ckkk... Sekarang kamu pilih harga diri kamu apa harga diri keluarga kita? Hilang harga diri di depan dia juga gak papa. Tapi kalau di sini, kamu tahu kan gimana mulutnya warga di sini?
SERBIA
Yaa Allah, Bu. Ibu cuma mau uangnya aja. Manfaatin hubungan Ebi sama dia.
BU PATI
Heh!
(Menoyor kepala Serbia, dengan wajah geram)
Saya itu bukan manfaatin kamu. Saya itu yang ngelahirin kamu.
SERBIA
Tapi Ebi enggak enak sama dia, Bu.
BU PATI
(Mengangguk-angguk)
Kamu jangan anggap ibu nenenya si Una lagi dehh.
SERBIA
Astagfirullah, Bu. Jangan ngomong gitu.
BU PATI
(Menghela napas panjang)
Ibu juga gak akan maksa, kalau ibu enggak terdesak sama keadaan.
(Duduk di kursi dengan sikap seperti orang yang ingin menangis)
SERBIA
Ibu...
(Menggapai tangannya)
Iya, Bu, Ebi mau ngomong sama teman Ebi.
BU PATI
Iya... cepet, jangan lama-lama.
Serbia berbalik badan dan masuk ke kamar mandi. Di depan cermin, ia menatap geram pada wajahnya sendiri.
FADE OUT
***