Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
36.INT. KAMAR TIDUR YONI - MALAM
Yoni lelap dengan memeluk Anjani dari belakang. Mata Anjani terbuka sebentar tapi ia lalu kembali lelap.
SFX : Deru AC, detik dari jam dinding.
Yoni yang matanya terpenjam bergerak gelisah.
Yoni yang kembali bergerak gelisah, mata masih terpejam.
Air mata mengalir di pipi Yoni. Napas menderu.
Mata Yoni terbuka, menatap nanar rambut Anjani. Air mata semakin deras mengalir di pipinya.
37.EXT/INT. RUMAH YONI -PAGI
SFX : Bel Pintu.
Jam dinding menunjukkan angka 10. Anjani yang sedang menonton film kartun berlari dari sofa dengan bersemangat. Memotong jalan Yoni yang akan bergerak akan membuka pintu.
Pintu dibuka. Muncul Suropati dengan plastik belanjaan. Anjani langsung melonjak senang. BINTARTI, 65 tahun yang sedang menari di sudut ruang, menoleh. Ia tertegun sejenak kemudian langsung menuju ke arah Suropati, ia bergelanyut manja di lengan Suropati seolah anak kecil hingga Anjani terdorong menjauh.
Anjani mengangguk cemberut. Cemara yang baru keluar dari kamar. Ada binar cinta di bola mata Cemara untuk Suropati yang sedang berjalan ke dapur.
TIME CUT :
Suropati sudah berada di dapur. Dikerumin 3 perempuan : Anjani, Cemara, dan Bintarti. Di depannya ada sekilo udang cerbung. Suropati dengan gerak tangan bahasa isyarat (pada Anjani) : Tuan putri mau dibikini apa?
Suropati dengan gerak tangan bahasa isyarat (pada Bintarti) : Ibu mau dibikini apa? Bintarti bingung menatap Suropati.
Cemara bergerak menenangkan Bintarti begitu pun Suropati. Yoni yang sedang mengulen bahan roti sobek, langsung menuju Bintarti memegang wajahnya dengan kedua tangan. Menatap langsung ke bola mata Bintarti.
Yoni menoleh pada Anjani memberi isyarat supaya Anjani memaklumi keadaan Bintarti. Anjani mendengus kesal tapi mematuhi.
Bintarti mengangguk-angguk setuju. Suropati tersenyum mengangguk. Suropati dengan gerak tangan bahasa isyarat (pada Cemara) : Kakak Cemara mau dibikinin apa? Cemara dengan gerak tangan bahasa isyarat, sikap malu-malu : Udang balon, A’. Suropati dengan gerak tangan bahasa isyarat (pada Yoni), tatapan mesra : Mama, mau dibikini apa? Wajah Yoni bersemu merah.
Suropati ekspresi jahil, pura-pura mikir, pura-pura lupa. Yoni mendelik pura-pura kesal. Tapi lalu mereka yang saling tatap, saling paham.
JEDA.
Anjani memperhatikan Suropati dan Yoni dengan senyum lebar. Cemara merasa jengah, memaksa sebuah senyuman. Bintarti berjalan menuju kursi goyang, sibuk dengan pikirannya sendiri sambil menepuk-nepuk pipinya.
SFX : suara ponsel YONI.
Layar ponsel Yoni berpedar. Terlihat wajah dan nama Yasmin. Yoni menuju meja makan tempat ponselnya berada. Yoni membawa ponselnya menuju halaman belakang. Suropati mengamati sekilas Yoni dengan tatapan sejuta rasa, lalu sibuk memenuhi pesanan olahan udang dari empat perempuan.
38.INT. DAPUR RUMAH YONI - SIANG
Jam dinding menunjukan angka : 12.15 Empat piring olahan udang sudah siap : Udang furai, udang balon, perkedel udang, dan tjap tjai udang. Suropati meletakkan di meja makan.
SFX : Suara timer oven.
Suropati mengeluarkan roti sobek dari oven.
TIME CUT :
Semua siap di meja makan kecuali Yoni. Bintarti sudah asyik menikmati perkedel udang. Suropati dengan gerak tangan bahasa isyarat (pada Anjani dan Cemara) : Kalian makan saja dulu. Cemara dan Anjani mengangguk. Suropati mengambil dua piring kosong, menaruh di bawah piring tjap-tjai udang, lantas menambahkan dua sendok makan, menaruh 4 potong roti sobek di atasnya. Mengambil dua botol air mineral. Meletakkan di nampan. Suropati menuju halaman belakang dengan membawa nampan.
39.EXT.HALAMAN BELAKANG RUMAH YONI- SIANG
Suropati melihat Yoni yang sedang duduk merenung di gazebo.
Suropati mengangguk. Menaruh nampan di kursi gazebo. Suropati dengan gerak tangan bahasa isyarat : Mereka sudah pada makan. Kita makan di sini aja. Suropati menaruh piring tjap-tjai di kursi gazebo, membagi masing-masing dua potong roti sobek di piring kosong, meletakan sendok.
Suropati dengan gerak tangan bahasa isyarat : Wis, ndak po-po. Ayo kita makan.
TIME CUT :
Suropati dan Yoni sudah selesai makan. Yoni meletakan botol air mineral yang baru saja diminumnya, wajahnya terlihat kalut. Ia tercenung. Suropati menyentuh bahu Yoni. Yoni menatap Suropati. Suropati dengan gerak tangan bahasa isyarat : Ada masalah apa? Ayo cerita, jangan dipendam sendiri.
Yoni bola matanya berkaca-kaca.
Suropati dengan gerak tangan bahasa isyarat (mencoba bercanda) : Seharian juga boleh. Yoni menanggapi candaan Suropati dengan senyum tipis. Yoni bersandar di pundak kanan Suropati. Suropati dan Yoni : Menatap jemuran sprei yang melambai di tiup angin.
CUT TO
40.EXT.HALAMAN BELAKANG RUMAH YONI- PAGI
Yoni menuju gazebo, duduk, lantas mengangkat telpon dari Yasmin.
Yoni memutus sambungan telpon, di sela-sela itu terdengar Yasmin berteriak-teriak.
SFX : Ponsel YONI kembali berdering.
Tampilan layar ponsel Yoni adalah wajah dan nama Yasmin. Yoni mengabaikan telpon dari Yasmin lalu memilih mode sedang di pesawat terbang pada ponselnya. Membuka spotify, lantas memilih salah satu playlist lagu favoritnya.
BACK TO
39.EXT.HALAMAN BELAKANG RUMAH YONI - SIANG
Langit dengan mendung yang menggantung. Kibasan angin pada sprei di jemuran semakin kencang. Yoni masih bersandar di bahu kanan Suropati.
CUT TO
41.INT. RUMAH ASIH- SIANG
YONI, 8 tahun dan tiga anak-anak teman sosialita Yasti (ibunya) merayakan ulang tahun di Rumah Asih.
BACK TO
39.EXT.HALAMAN BELAKANG RUMAH YONI -SIANG
Wajah Yoni terlihat kalut dan ada raut kejengkelan di wajah cermin segenap beban yang tersimpan di benaknya.
Suropati meremas hangat jemari kiri Yoni, mencium sekilas dahi Yoni.
Suropati tersenyum miris, mengangguk mengiyakan.
Bola mata Suropati meredup, ia tercenung ketika Yoni mengucapkan anak pejabat dan priyayi.
TIME CUT :
Suropati dan YONI saling berhadapan. Suropati dengan gerak tangan bahasa isyarat : Jadi apa kamu akan kembali pada Pak Lingga kalau dia kembali? Yoni menatap Suropati dalam. Yoni menggeleng.
Suropati menggeleng. Dengan gerak tangan bahasa isyarat : Kamu memang bukan malaikat tapi bukan pula srigala berbulu domba. Kamu itu manusia. Apa yang kamu lakukan dan rasakan manusiawi. Tangan kiri Suropati menggenggam jemari kanan Yoni. Suropati dengan gerak tangan bahasa isyarat (tangan kanan) : Jadi apa rencananmu ke depan?
Suropati menelengkan kepala. Dahinya berkerut.
CUT TO
42.INT-RUMAH ASIH-SORE
Yoni (8 tahun) menyobek-nyobek lukisan berwajah Yasti milik Kunti (8 tahun). Yoni lantas menjambak dan meneriaki Kunti. Kunti hanya diam dan menangis tertahan. Suropati (13 tahun) mencoba melerai tapi terjengkang oleh dorongan Yoni. Yoni yang akhirnya berhasil dilerai dari Kunti kemudian dimarahi oleh Yasti di antara tatapan sedih Ibu Asih dan tatapan sinis anak-anak di Rumah Asih serta kasak kusuk anak-anak dan teman-teman sosialita Yasti.
BACK TO
39.EXT.HALAMAN BELAKANG RUMAH YONI - SIANG
Suropati dan Yoni saling bertatapan. Lama. Saling meneliti. Saling menelisik jiwa. Bibir Suropati membuka. Seolah akan mengatakan sesuatu. Tapi yang terdengar sunyi. Suropati dan Yoni masih saling bertatap. Tangan kanan Suropati meraih pipi Yoni. Wajah Suropati mendekat. Suropati merunduk. Yoni memejamkan mata,menengadah. Tiba-tiba kilat berpedar mengisi langit
SFX : Bunyi petir menghantam ujung pohon asam membuyarkan segalanya.
Suropati dan Yoni : menatap ranting pohon yang jatuh karena petir. Hujan mulai bergerak turun. Yoni dan Suropati kembali saling menatap sepakat bergegas lari mengambil jemuran. Kilat kembali berpedar di langit.
SFX : Bunyi petir kembali terdengar.
Hujan turun semakin rapat. Kilat berpedar. Suropati menjatuhkan jemuran yang ada di tangannya. Suropati meraih tubuh Yoni masuk dalam dekapannya. Hujan yang telah menjadi deras membasahi tubuh Suropati dan Yoni tapi mereka berdua tak peduli. Mereka berpelukan semakin erat. Untuk kesekian kalinya kilat kembali berpedar di langit.
SFX : Bunyi petir.
Hujan semakin deras menghujam bumi. Dalam dekapan Suropati air mata bahagia mengalir di pipi Yoni bercampur deras hujan. Yoni lantas tengadah. Suropati merunduk. Wajah Suropati semakin mendekat. Terus mendekat. Yoni memejamkan mata. Jemari Yoni meremas lengan Suropati. Dari sisi berlawanan jemuran sprei yang belum diangkat terlihat kaki Yoni dan Suropati yang saling merapat.