Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
KLARA & BELLE
Suka
Favorit
Bagikan
12. 12
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

60.  CONTINUED

Hadi melepas tangannya dari pegangannya pada Belle. Dia berbalik. Lalu tanpa berkata apa-apa lagi pada siapa pun berjalan menuju mobilnya.

Klara memperhatikan Hadi. Sementara Rima berjalan kembali ke rumah, juga tanpa mengatakan apa-apa pada siapa pun.

Mobil pergi.

Belle melambaikan tangan pada mobil yang bergerak menjauh di jalanan sampai hilang di pandangan.

Klara menoleh. Dia tersenyum pada Belle. Belle membalasnya dengan ekspresi wajah susah dipahami oleh Klara.

Belle lalu meraih tangan Klara. Mereka kemudian berjalan beriringan menuju rumah Nenek.

61.  CONTINUED

Dari balik jendela ruang tengah, Nenek memperhatikan dua cucunya berjalan beriringan sambil bergandengan tangan.

Nenek memperhatikan mereka dengan tatapan tak suka.

62.  INT. DAPUR – EVENING

Klara membantu Rima dan Mbak Wati memasak makan malam. Klara merebus telur.

KLARA

(ke Rima)

Tan, Belle makan apa ya biasanya kalau makan malam?

RIMA

Lah, kemarin memang kamu kasih makan apa? Samain ajalah kayak kemarin. Nggak ribet juga kok makannya.

KLARA

Kemarin sih aku buatin dia telor ceplok gitu, Tan.

RIMA

Ya udah bikin lagi aja telor ceplok. Kamu aja kan kalo makan enggak ribet. Ibumu juga.

KLARA

Kemarin aku minta tolong Mbak Wati bikinin telor ceplok karena lagi kepingin aja. Terus malah aku kasih ke dia. Ya, kali aja dia sebenernya enggak suka kan, Tan?

RIMA

Ck, udah nggak usah dipikirin. Di keluarga kita tuh enggak ada yang modelan sok picky. Makan mah makan aja. Yang penting ada makanannya. Bergizi lagi.

Beat.

Rima melirik Klara. Klara sebaliknya mengecek telur di panci bertutup transparan.

RIMA (CONT’D)

Emangnya Hadi ngomong ke kamu soal makanan khusus buat anaknya? Enggak, kan? Orang biasanya kalau dia ke sini juga makannya seadanya. Yang penting enggak kelaperan. Wong lambungnya aja sama kok. Nggak usah dibikin ribetlah.

Klara tersenyum. Dia lalu mematikan kompor dan mengangkat panci. Lalu mengambil telur meletakkannya di piring.

63.  INT. RUANG MAKAN – CONTINUED

Nenek duduk bersebelahan dengan Rima. Tampak Rima makan dengan lahap. Di piringnya ada nasi dengan lauk ikan dan brokoli.

Sementara Nenek tampak tak berselera makan. Dia melihat Belle yang duduk persis di seberangnya. Klara mengupas telur rebus dan memotong-motong untuknya. Nenek melihat itu tak suka.

Pada saat Belle mulai makan, Klara membersihkan makanan yang berlepotan di mulutnya.

NENEK

(ke Klara)

Terus nanti kamu mau pakai bajunya Rima lagi?

Klara menoleh Nenek. Dia tidak punya gagasan. Lalu geleng kepala ragu.

KLARA

Tadi Mbak Wati udah nyuciin baju Klara kok, Nek. Besok pasti udah kering. Saya juga besok pulang. Musti bikin resume buat ngedaftar kerja.

Nenek meletakkan sendok dan piring. Dia menatap Klara tajam.

NENEK

Kok cepet banget? Bukannya ibu kamu bilang mau nginep seminggu di sini? Kamu ke sini kan buat istirahat.

Beat.

Nenek melirik Belle sebal. Lalu mengalihkan pandangannya ke Klara.

NENEK (CONT’D)

Tapi malah jadi pengasuh bayi besar.

Klara memaksa senyum. Dia lalu mengambil piring. Mengisinya dengan nasi dan sayur.

NENEK (CONT’D)

Pokoknya nenek nggak mau tahu. Ibu kamu bilang seminggu ya seminggu. Orang daftar kerja dari sini kan juga bisa. Kayak kamu nginepnya di Surabaya saja. Nanti kan bisa minta ibu kamu nganterin baju ke sini. Atau kalau nggak nenek beliin di toko-toko deket sini.

Klara melirik Rima. Rima tampak tidak ingin terlibat dalam percakapan itu.

Sementara dalam kepala Rima, dia ingin cepat pergi dari sana.

KLARA

Ya tapi, Belle dibeliin juga kan?

Nenek menatap Klara tajam.

NENEK

Ya kamu aja. Belle sudah pakai baju kamu. Masak minta dibeliin lagi.

(Beat)

Lagian Belle kan sudah sering ke sini. Kamu kan setahun sekali saja belum tentu, masak harus dibagi-bagi lagi jatah kamu.

Klara tersenyum samar. Dia melirik Belle.

Belle asyik dengan makanannya. Diam mengunyah dan tidak memperhatikan apa pun selain yang ada di hadapannya.

64.  INT. KAMAR INGE/KLARA – NIGHT

Klara selesai merapikan Belle lagi. Dia lalu membawa Belle ke tempat tidur.

Belle nurut. Dia naik ke tempat tidur. Dia tanpa menunggu Klara mengambil sendiri selimut yang dilipat dan ditaruh di atas bantal.

Detil jari-jari Belle tampak seperti kaku tak bisa ditekuk. Klara ingin membantunya membuka selimut, tapi tidak jadi. Klara berpikir memang sebaiknya Belle melakukannya sendiri.

Selimut beberapa kali menggelincir dari tangan Belle. Tapi Belle tidak menyerah. Dia memungut dan mencoba membukanya lagi sendiri.

Pada saat Belle akhirnya berhasil, mulutnya membuka lebar. Dari dalam mulutnya keluar suara pekikan yang dicerna Klara sebagai ungkapan rasa senang.

Belle kemudian berbaring. Dia memakai selimut sendiri. Kedua tangannya saling mengatup. Terlihat mulutnya juga mengatup rapat dengan mata terpejam. Belle berdoa sebelum tidur.

Kita akan melihat selimut yang dibuka Belle tidak membuka sempurna. Pada bagian ujung masih terlipat.

Klara menghela napas. Ada perasaan campur aduk saat Belle larut dalam kebiasaannya sendiri tanpa melibatkannya di sana.

Klara beranjak menuju ke meja. Dia memungut ponsel. Sebelum keluar dari kamar, dia memastikan Belle sudah tidur.

65.  CONTINUED

Klara berdiri di depan pintu kamarnya. Dia membuka ponsel. Jam menunjukkan pukul delapan lewat dua puluh. Dia berpikir sebentar untuk menelepon Hadi. Tapi tak punya kontaknya. Dia pun pergi ke kamar Rima.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar