Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
31. INT. RUMAH NENEK – RUANG TAMU – MORNING
Pintu diketuk. Di ruang tengah, WATI (39) sedang memberesi meja makan dari sisa sarapan. Dia lalu gegas ke depan.
Di depan pintu yang membuka ada Dewi. Dewi mengucap salam. Wati membalas.
32. EXT. DEPAN WARUNG TETANGGA – SAME TIME
Belle, mengenakan pakaian Klara, mahkota imitasi ratu sejagad. Dan sepatu bot oranye. Dia menyebut dalam repetisi bahan-bahan kue yang dia hafal di luar kepala ke Pemilik Warung.
Pemilik Warung mengambil semua bahan yang disebut Belle. Ada tepung. Pengembang. Mentega. Krim. Telur. Pewarna makanan. Setelah dia mengantongi semua bahan, Belle menunjuk kacamata imitasi pada gantungan.
CUT TO:
33. INT. RUMAH NENEK – SAME TIME
Dewi dan Wati berjalan tergesa ke halaman belakang. Mereka panik.
Klara duduk di kursi di pinggir kolam ikan, menemani Nenek menyiram tanaman.
Melihat Dewi dan Wati, Klara berdiri. Keduanya mendekat.
Nenek berhenti menyiram bunga. Menatap dari Wati ke Dewi.
WATI
(ke Klara)
Mbak Belle nggak ada.
KLARA
Nggak ada?
WATI
Iya tadi pas Ibu (Rima) berangkat, Mbak Belle duduk di depan. Lalu saya tinggal buat beresin meja makan.
Klara gegas ke depan. Dewi dan Wati ikut.
Klara mencari di kamar. Tapi tak ada. Dia memanggil-manggil, juga tak ada sahutan.
KLARA
(ke Wati)
Dia sering main ke daerah sini, kan?
WATI
Ya lumayan sering. Tapi kan nggak pernah sendirian, Mbak.
DEWI
Saya coba cari ke sekitar, ya.
KLARA
Saya ikut.
34. EXT. DEPAN RUMAH NENEK – LATER
Belle berjalan bersisian dengan Pemilik Warung. Dia memakai kacamata imitasi berkerlap-kerlip. Di tangangannya ada sekantung besar bahan-bahan membuat kue.
Klara dan Dewi muncul dari balik pagar. Keduanya pias memandangi Belle. Mereka jalan makin dekat. Dewi jalan lebih cepat.
Pemilik Warung memberikan catatan pada Dewi. Dewi membaca sebentar lalu mengambil uang dalam tas dan memberikan padanya.
Klara memahami situasi dengan mudah. Dia tahu hal seperti ini sudah sering kali terjadi.
Pemilik Warung memandang Klara sebentar sebelum dia pergi.
35. I/E. HALAMAN RUMAH NENEK – MOMENTS LATER
Dewi berhenti. Dia ragu. Belle membawa kantung belanjaannya jalan ke teras.
DEWI
Bell!
Belle tidak memperhatikan. Belle masuk.
Klara lalu mendekat. Dia merasa canggung.
KLARA
Masuk tante.
Dewi menatap Klara. Ada senyum kaku di wajahnya dan ia memperhatikan Klara dengan teliti.
Klara mengulurkan tangan. Dewi menyambut.
KLARA (CONT’D)
Saya Klara tante.
DEWI
Dewi.
Klara mengangguk. Dia kembali mengajak Dewi masuk.
Dewi lekas menguasai diri. Dia mengangguk. Ikut jalan Klara masuk.
36. INT. RUMAH NENEK – DAPUR – LATER
Belle dibantu Wati mengeluarkan bahan membuat kue dari kantung.
Nenek masuk. Dia melihat kondisi dapur dan mendekat.
NENEK
(menggumam)
Masak bikinnya kue terus?
Belle membuka mulut lebar. Lalu tangan kirinya terangkat menutupi mulut.
Klara dan Dewi masuk.
Nenek menyapa Dewi. Mereka bersalaman. Setelah itu Nenek pergi ke kamar.
Belle tampak mulai dengan kesibukan. Dewi memanggil-manggil. Tapi Belle tak hirau.
DEWI
Bell.
Belle menunjuk celemek yang digantung di belakang Wati. Wati tidak memahami isyarat Belle.
Belle mengulang menunjuk celemek. Sementara Dewi kembali memanggil-manggil.
Klara mendekat. Dia mengambil celemek dan kemudian memasangkannya pada tubuh Belle.
Dewi hendak memanggil-manggil lagi. Tapi pemandangan itu membuatnya berhenti.
Ponsel berdering. Lalu terdengar suara Nenek memanggil Klara: “KLARA HAPE KAMU BUNYI”.
Klara bergegas ke kamar.