Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. JALANAN — DAY
VERY WIDE SHOT: KENDARAAN DI JALANAN
EXT. MASUK GANG — DAY
Iskak dan Darma berboncengan saling diam, mata mereka ke segala arah. Mereka sangat linglung dengan temuan bercak darah di jembatan.
CLOSE UP: DARMA
CLOSE UP: ISKAK
EXT. GANG DEPAN RUMAH MARITA — DAY
Gang ini tidak terlalu sempit, setidaknya muat dua sepeda motor untuk berpapasan.
Marita dan Joni berhadapan. Mata Marita sedikit melotot tajam penuh amarah menuju mata Joni. Mata Joni menghadap ke bawah sedikit gemetar dan diam. Marita bersandar pada dinding menghentak-hentakkan ringan ujung kakinya ke paving.
Secara tiba-tiba Marita mencengkeram leher Joni layaknya mencekik.
MARITA
JONI
Joni memegangi tangan Marita mencoba melepaskan cekikan, beberapa kali ia tersedak karenanya.
MARITA
Marita melepaskan cengkeramannya dari leher sambil mendorong Joni hingga sempoyongan.
JONI
MARITA
Marita menegaskan ke telinga Joni
MARITA (CONT'D)
JONI
MARITA
JONI
MARITA
Marita memukul perut Joni dengan kepalan tangannya dengan cukup keras.
CUT TO
EXT. GANG — DAY
Mendekati rumah Salim, Iskak dan Darma tetap saling diam di atas sepeda motor, perhatian semua orang tertuju pada mereka. Iskak dan Darma menuruni motor lalu berjalan pelan menuju rumah Salim.
CUT BACK TO
EXT. GANG DEPAN RUMAH MARITA — DAY
Marita berjalan menjauhi Joni. Dari belakang Joni berusaha bangun dengan memegangi perutnya.
JONI (meninggi)
Marita memelankan langkhanya, matanya melirik namun tidak berbalik badan.
JONI (CONT'D)
Joni meludah. Marita menundukkan mukanya sinis lalu memutar badanya menghadap Joni ia hanya diam, tidak berkutik.
CLOSE UP: MARITA
JONI (CONT'D)
Marita hanya diam memperhatikan perkataan Joni, ia menatap Joni dengan tajam.
JONI (CONT'D)
Joni tersenyum sinis, ia melangkah sedikit lebih maju mendekati posisi Marita.
JONI (CONT'D)
Joni melangkah menjauhi Marita, setelah beberapa langkah ia membalikkan badan.
JONI (CONT'D)
CLOSE UP: MARITA
EXT. DEPAN RUMAH SALIM — DAY
Iskak dan Darma berjalan mendekati Pak RT. Mereka hanya diam, Pak RT memandang mereka tenang tanpa beranjak dari tempat duduknya.
CLOSE UP: PAK RT
Darma tertunduk menarik napas diam lalu menggelangkan kepala, pandangannya ke bawah nampak putus asa.
CLOSE UP: DARMA
Pak RT berdiri di sampingnya lalu memegang bahu Darma, begitu pula Iskak.
Rini dan Marlina dari dalam mendekat. Rini semakin putus asa melihat tatapan mereka Iskak dan Darma.
CLOSE UP: RINI
CUT TO
EXT. TERAS RUMAH MARITA — DAY
Marita menempati kursi seperti biasanya, ia menempatkan kaki di atas kursi di depannya lalu menyilangkan kaki dan bersandar di sandaran kursi. Ia mengisap rokok santai seperti biasa, memperhatikan gang depan rumahnya.
WIDE SHOT: GANG DEPAN RUMAH MARITA
CLOSE UP: MATA MARITA KE KANAN DAN KE KIRI
Marita memejamkan mata sejenak, ia mengusap-usap mukanya meimikirkan sesuatu.
MARITA
Marita menghentakkan salah satu kepalan tangan ke atas meja.
CLOSE UP: HENTAKAN KEPALAN TANGAN
MARITA (CONT'D)
CUT BACK TO
EXT. DEPAN RUMAH SALIM — DAY
Rini nampak murung melihat ekspresi Iskak dan Darma. Rini menundukkan pandangannya putus asa.
CLOSE UP: RINI
Dari kejauhan terdengar teriakan seorang pria meronta menangis bercampur tawa, perhatian semua orang tertuju pada ujung gang asal suara.
Tak lama, terlihat Pak Galih membonceng Salim yang meronta tidak karuan.
SALIM
Pak Galih semakin mendekat, begitu sampai depan rumah, Pak RT menarik lengan Salim secara paksa turun dari sepeda motor.
PAK RT
Pak RT menampar Salim hingga terjatuh, Salim tetap belum sadar dan tetap meronta. Tidak ada perlindungan atau serangan balik dari Salim dia hanya diam dan menerima serangan.
Iskak dan Darma terkejut, mereka sigap berdiri dari duduknya melihat perlakuan Pak RT.
SALIM
Semua orang diam memperhatikan, Pak RT mencengkeram baju Salim hendak menariknya. Ia terdiam beberapa saat memperhatikan baju kotor Salim. Bajunya juga compang-camping tak karuan dan beberapa noda darah.
CLOSE UP: BAJU SALIM
Perhatian Pak RT juga tertuju pada luka-luka Salim. Tak lama, ia menarik paksa Salim ke dalam rumah diikuti beberapa lain masuk.
INT. RUANG TENGAH RUMAH SALIM — DAY
Melihat jasad istri dan anaknya, Salim sontak memeluk jasad Santi. Tangisnya semakin meronta.
PAK RT
SALIM (menangis)
Salim memeluk jasad Santi erat, mengusap-usap kepala Santi seperti biasa.
Pak RT menarik baju Salim lagi hingga Salim berdiri lalu menamparnya lagi hingga terjatuh. Salim diam beberapa saat, ia tidak bangkit dan melakukan perlindungan atau perlawanan.
Semua turut diam, ketegangan makin terasa. Mata Darma terbelalak menyaksikan pukulan Pak RT kepada Salim.
CLOSE UP: DARMA
CLOSE UP: RINI DAN MARLINA
Suasana masih tegang, semua orang masih diam. Salim bangkit dari jatuhnya, ia duduk tenang di samping jasad Santi. Ia menundukkan pandangannya yang tidak kosong namun hanya tertuju pada sebuah objek di depannya.
SALIM
Salim berdiri dengan tetap menundukkan pandangan.
SALIM (CONT'D)
Salim berdiri, pandangannya menatap Pak RT lalu mendekatinya.
CLOSE UP: SALIM
PAK RT
SALIM
PAK RT
Pak RT menunjuk-nunjuk ke muka Salim.
SALIM(meninggi)
Salim menepis lengan Pak RT.
SALIM (CONT'D)
ISKAK
Darma memegang pundak Iskak dari belakang, Salim menatap Iskak dengan amarah sambil melangkah mendekati pintu.
SALIM
CLOSE UP: SALIM MENETESKAN AIR MATA
Suasana hening, tidak ada satupun yang berkutik.
SALIM (CONT'D)
Dengan cepat, Salim melompat menuju pintu. Ia kuelar, berlari menjauhi rumah
PAK GALIH
Semua orang berhamburan, terkejut dengan pergerakan Salim yang tiba-tiba dan cepat hingga tidak ada yang bisa memegang Salim.
EXT. GANG — DAY
Salim berlari kencang menjauhi rumahnya, tenaganya seperti tidak ada habisnya. Ia berlari tanpa alas kaki. Tak berapa lama, Salim sudah tidak terlihat dari depan rumahnya.
CUT TO
EXT. DEPAN RUMAH SALIM — DAY
Darma dengan cepat mengambil sepeda motor Iskak lalu melaju mengejar Salim.
ISKAK
Iskak menyusul di belakang, ia berboncengan dengan Pak Galih. Begitu pula Pak RT menyusul cukup akhir menggunakan sepeda motornya sendiri.
Rini dan Marlina tanpa berpikir panjang segera mengambil tindakan untuk membersihkan luka-luka Santi.
EXT. GANG DEPAN RUMAH MARITA — DAY
Salim berlari kencang tidak memedulikan sekitar, melewati rumah Marita begitu saja.
Marita dari kursi yang ia duduki menyaksikan Salim berlari kencang, begitu pula Drama dan beberapa lain yang mencoba mengejarnya.
Marita tetap berusaha tenang dan tidak menunjukkan keheranan.
CLOSE UP: MARITA
EXT. JALANAN — DAY
VERY WIDE SHOT: JALANAN
Salim terus berlari kencang tanpa menghiraukan apa-apa.
CLOSE UP: KAKI SALIM SEDIKIT BERDARAH
Darma melaju lebih kencang namun tidak cukup kencang untuk mengejar Salim.
EXT. JEMBATAN — DAY
Begitu sampai di jembatan, Salim segera menuju ke tengah-tengah seperti biasa. Ia mengahdap pagar dan tanpa berpikir lebih lama, ia segera memanjat pagar jembatan lalu melompat.
Begitu sampai di tengah jembatan, Darma tidak memedulikan motornya. Ia segera turun dan membiarkan motornya ambruk.
Darma berusaha sebisa mungkin meraih Salim. Saat ia Ia berhasil meraih baju Salim, saat itulah genggamannya tidak berarti, hanya segenggam. Namun terlambat, Salim sudah lebih dulu menjatuhkan diri dari jembatan.
Dari belakang, Iskak berboncengan dengan Pak Galih turut menyaksikan dari kejauhan begitu pula Pak RT. Mereka tiba tak lama setelah Salim jatuh.
Hening. Semua terdiam, Darma tertunduk lesu menghadap pagar jembatan. Dari belakang, Iskak mendekat memegang pundak Darma. Darma berbalik, Ia menghadap Pak RT.
DARMA
Pak RT hanya diam, Darma mendirikan motornya lalu melaju pergi.
CLOSE UP: PAK RT
Terlihat jelas dari mata Pak RT dia sangat kebingungan.
EXT. TERAS RUMAH MARITA — DAY
Marita masih menempati kursi, tenang mengisap rokoknya. Joni memasuki halaman rumah Marita. Ia berjalan pelan ke arah Marita dengan sedikit menunduk. Marita hanya memperhatikannya diam. Tak lama ia meletakkan sejumlah uang ke atas meja di samping Marita.
JONI (tak bertenaga)
Marita berdiri, ia melayangkan pukulan ke muka Joni hingga Joni terjatuh.
MARITA
Marita melayangkan pukulan sekali lagi.
~SELESAI~