Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Keluarga Terakhir
Suka
Favorit
Bagikan
10. Berakhir

EXT. JALANAN — DAY

VERY WIDE SHOT: KENDARAAN DI JALANAN

EXT. MASUK GANG — DAY

Iskak dan Darma berboncengan saling diam, mata mereka ke segala arah. Mereka sangat linglung dengan temuan bercak darah di jembatan.

CLOSE UP: DARMA

CLOSE UP: ISKAK

EXT. GANG DEPAN RUMAH MARITA — DAY

Gang ini tidak terlalu sempit, setidaknya muat dua sepeda motor untuk berpapasan.

Marita dan Joni berhadapan. Mata Marita sedikit melotot tajam penuh amarah menuju mata Joni. Mata Joni menghadap ke bawah sedikit gemetar dan diam. Marita bersandar pada dinding menghentak-hentakkan ringan ujung kakinya ke paving.

Secara tiba-tiba Marita mencengkeram leher Joni layaknya mencekik.

MARITA

Lo sadar ga si apa yang lo lakuin!
Gue udah kasih lo waktu seperti yang lo minta tapi duitnya tetep gaada
LO TARO DIMANA SI OTAK LO!

JONI

G-gue bisa jelasin
l-lepasin dulu

Joni memegangi tangan Marita mencoba melepaskan cekikan, beberapa kali ia tersedak karenanya.

MARITA

Jelasin apaan bangsat!
Ini udah jatuh tempo jauh banget gila!

Marita melepaskan cengkeramannya dari leher sambil mendorong Joni hingga sempoyongan.

JONI

Bukan maksud gue ngulur waktu, t-tapi emang kondisinya Mar
Ngerti dikit lah

MARITA

Apa? Apa lo bilang barusan? gue ga salah denger?
NGERTIIN?

Marita menegaskan ke telinga Joni

MARITA (CONT'D)

Lo aja nelen duit Salim ngga peduliin dia, sekarang lo minta dingertiin?
Ga tau malu banget lo!

JONI

Mar ini beda cerita Mar

MARITA

GUE BUTUH LO BALIKIN DUIT SALIM SEKARANG! ALASAN APAPUN ITU GUE GA PEDULI!

JONI

Mar dengerin dulu nih ye

MARITA

Alah ngeles aja lo

Marita memukul perut Joni dengan kepalan tangannya dengan cukup keras.

CUT TO


EXT. GANG — DAY

Mendekati rumah Salim, Iskak dan Darma tetap saling diam di atas sepeda motor, perhatian semua orang tertuju pada mereka. Iskak dan Darma menuruni motor lalu berjalan pelan menuju rumah Salim.


CUT BACK TO

EXT. GANG DEPAN RUMAH MARITA — DAY

Marita berjalan menjauhi Joni. Dari belakang Joni berusaha bangun dengan memegangi perutnya.

JONI (meninggi)

Ga usah belagu deh lo!

Marita memelankan langkhanya, matanya melirik namun tidak berbalik badan.

JONI (CONT'D)

Cih! Pake sok sok an nagihin duit Salim segala

Joni meludah. Marita menundukkan mukanya sinis lalu memutar badanya menghadap Joni ia hanya diam, tidak berkutik.

CLOSE UP: MARITA

JONI (CONT'D)

Kenapa? Mau jadi pahlawan lo buat Salim?

Marita hanya diam memperhatikan perkataan Joni, ia menatap Joni dengan tajam.

JONI (CONT'D)

Udah lupa siapa yang sengaja bakar gudang orang tua Salim?
Udah lupa juga, siapa yang lo mintai tolong buat bakar tu gudang?

Joni tersenyum sinis, ia melangkah sedikit lebih maju mendekati posisi Marita.

JONI (CONT'D)

Ga nyangka! setelah pernikahan Salim lo jadi setega ini ama gue. hahahaha

Joni melangkah menjauhi Marita, setelah beberapa langkah ia membalikkan badan.

JONI (CONT'D)

Lo pikir lo pantes ama gue? apalagi ama Salim!

CLOSE UP: MARITA

EXT. DEPAN RUMAH SALIM — DAY

Iskak dan Darma berjalan mendekati Pak RT. Mereka hanya diam, Pak RT memandang mereka tenang tanpa beranjak dari tempat duduknya.

CLOSE UP: PAK RT

Darma tertunduk menarik napas diam lalu menggelangkan kepala, pandangannya ke bawah nampak putus asa.

CLOSE UP: DARMA

Pak RT berdiri di sampingnya lalu memegang bahu Darma, begitu pula Iskak.

Rini dan Marlina dari dalam mendekat. Rini semakin putus asa melihat tatapan mereka Iskak dan Darma.

CLOSE UP: RINI


CUT TO

EXT. TERAS RUMAH MARITA — DAY

Marita menempati kursi seperti biasanya, ia menempatkan kaki di atas kursi di depannya lalu menyilangkan kaki dan bersandar di sandaran kursi. Ia mengisap rokok santai seperti biasa, memperhatikan gang depan rumahnya.

WIDE SHOT: GANG DEPAN RUMAH MARITA

CLOSE UP: MATA MARITA KE KANAN DAN KE KIRI

Marita memejamkan mata sejenak, ia mengusap-usap mukanya meimikirkan sesuatu.

MARITA

Anjing! Dia kasi gue rumah trus nikah ama Santi idupnya malah berantakan!

Marita menghentakkan salah satu kepalan tangan ke atas meja.

CLOSE UP: HENTAKAN KEPALAN TANGAN

MARITA (CONT'D)

Sekarang kemana lagi dia. Bikin kepikiran aja.


CUT BACK TO

EXT. DEPAN RUMAH SALIM — DAY

Rini nampak murung melihat ekspresi Iskak dan Darma. Rini menundukkan pandangannya putus asa.

CLOSE UP: RINI

Dari kejauhan terdengar teriakan seorang pria meronta menangis bercampur tawa, perhatian semua orang tertuju pada ujung gang asal suara.

Tak lama, terlihat Pak Galih membonceng Salim yang meronta tidak karuan.

SALIM

Hahahahahaha aku bukan beban! bukan aku beban!

Pak Galih semakin mendekat, begitu sampai depan rumah, Pak RT menarik lengan Salim secara paksa turun dari sepeda motor.

PAK RT

Sini! Udah gila lo

Pak RT menampar Salim hingga terjatuh, Salim tetap belum sadar dan tetap meronta. Tidak ada perlindungan atau serangan balik dari Salim dia hanya diam dan menerima serangan.

Iskak dan Darma terkejut, mereka sigap berdiri dari duduknya melihat perlakuan Pak RT.

SALIM

Bukan aku hahahaha

Semua orang diam memperhatikan, Pak RT mencengkeram baju Salim hendak menariknya. Ia terdiam beberapa saat memperhatikan baju kotor Salim. Bajunya juga compang-camping tak karuan dan beberapa noda darah.

CLOSE UP: BAJU SALIM

Perhatian Pak RT juga tertuju pada luka-luka Salim. Tak lama, ia menarik paksa Salim ke dalam rumah diikuti beberapa lain masuk.

INT. RUANG TENGAH RUMAH SALIM — DAY

Melihat jasad istri dan anaknya, Salim sontak memeluk jasad Santi. Tangisnya semakin meronta.

PAK RT

LIM LIM! ANAK ISTRI LO SALAH APA SAMPE LO TEGA SEBEGININYA!

SALIM (menangis)

Ini salahku, aku yang salah

Salim memeluk jasad Santi erat, mengusap-usap kepala Santi seperti biasa.

Pak RT menarik baju Salim lagi hingga Salim berdiri lalu menamparnya lagi hingga terjatuh. Salim diam beberapa saat, ia tidak bangkit dan melakukan perlindungan atau perlawanan.

Semua turut diam, ketegangan makin terasa. Mata Darma terbelalak menyaksikan pukulan Pak RT kepada Salim.

CLOSE UP: DARMA

CLOSE UP: RINI DAN MARLINA

Suasana masih tegang, semua orang masih diam. Salim bangkit dari jatuhnya, ia duduk tenang di samping jasad Santi. Ia menundukkan pandangannya yang tidak kosong namun hanya tertuju pada sebuah objek di depannya.

SALIM

Cukup! Bangsat lo semua!

Salim berdiri dengan tetap menundukkan pandangan.

SALIM (CONT'D)

Lo tau apa bisa caci maki gue, nampar gue seenaknya. Lo tau apa ha!

Salim berdiri, pandangannya menatap Pak RT lalu mendekatinya.

CLOSE UP: SALIM

PAK RT

Gue tau kejadian semalem.

SALIM

Bacot lo!
Ini semua tanggungan gue. Urusan gue! Lo pada semua ngasih apa emang! gausa bacotin idup gue deh!

PAK RT

Lim! LO YANG BAWA DIA KELUAR DARI PANTI ITU! ITU PILIHAN LO! MANA TANGGUNG JAWAB LO? ILANG KEMANA HA?

Pak RT menunjuk-nunjuk ke muka Salim.

SALIM(meninggi)

GUE TAU BANGSAT!

Salim menepis lengan Pak RT.

SALIM (CONT'D)

Sekarang gue punya apa buat dia? Gaada! Harapan apa lagi? dia aja mau gugurin anak kita! KALIAN TAU APA ANJING!

ISKAK

Trus? lo putus asa? nyerah gitu?
Kita udah bae-bae in lo ya! lo aja yang gengsi minta tolong

Darma memegang pundak Iskak dari belakang, Salim menatap Iskak dengan amarah sambil melangkah mendekati pintu.

SALIM

BACOT LO KAK!
Kalian mana tau rasanya beras abis tapi ga punya apa-apa
Kebutuhan lain abis tapi ga punya apa-apa
Bahkan istri lo hamil harus sembunyi-sembunyi
Anak lo tengah malem kelaperan! lo pilih nidurin dia saking ga punyanya!

CLOSE UP: SALIM MENETESKAN AIR MATA

Suasana hening, tidak ada satupun yang berkutik.

SALIM (CONT'D)

BANGSAT! Mending gue juga mati!

Dengan cepat, Salim melompat menuju pintu. Ia kuelar, berlari menjauhi rumah

PAK GALIH

PEGANG DIA! JANGAN LEPASIN SALIM!

Semua orang berhamburan, terkejut dengan pergerakan Salim yang tiba-tiba dan cepat hingga tidak ada yang bisa memegang Salim.

EXT. GANG — DAY

Salim berlari kencang menjauhi rumahnya, tenaganya seperti tidak ada habisnya. Ia berlari tanpa alas kaki. Tak berapa lama, Salim sudah tidak terlihat dari depan rumahnya.


CUT TO

EXT. DEPAN RUMAH SALIM — DAY

Darma dengan cepat mengambil sepeda motor Iskak lalu melaju mengejar Salim.

ISKAK

Dar ke jembatan!

Iskak menyusul di belakang, ia berboncengan dengan Pak Galih. Begitu pula Pak RT menyusul cukup akhir menggunakan sepeda motornya sendiri.

Rini dan Marlina tanpa berpikir panjang segera mengambil tindakan untuk membersihkan luka-luka Santi.

EXT. GANG DEPAN RUMAH MARITA — DAY

Salim berlari kencang tidak memedulikan sekitar, melewati rumah Marita begitu saja.

Marita dari kursi yang ia duduki menyaksikan Salim berlari kencang, begitu pula Drama dan beberapa lain yang mencoba mengejarnya.

Marita tetap berusaha tenang dan tidak menunjukkan keheranan.

CLOSE UP: MARITA

EXT. JALANAN — DAY

VERY WIDE SHOT: JALANAN

Salim terus berlari kencang tanpa menghiraukan apa-apa.

CLOSE UP: KAKI SALIM SEDIKIT BERDARAH

Darma melaju lebih kencang namun tidak cukup kencang untuk mengejar Salim.

EXT. JEMBATAN — DAY

Begitu sampai di jembatan, Salim segera menuju ke tengah-tengah seperti biasa. Ia mengahdap pagar dan tanpa berpikir lebih lama, ia segera memanjat pagar jembatan lalu melompat.

Begitu sampai di tengah jembatan, Darma tidak memedulikan motornya. Ia segera turun dan membiarkan motornya ambruk.

Darma berusaha sebisa mungkin meraih Salim. Saat ia Ia berhasil meraih baju Salim, saat itulah genggamannya tidak berarti, hanya segenggam. Namun terlambat, Salim sudah lebih dulu menjatuhkan diri dari jembatan.

Dari belakang, Iskak berboncengan dengan Pak Galih turut menyaksikan dari kejauhan begitu pula Pak RT. Mereka tiba tak lama setelah Salim jatuh.

Hening. Semua terdiam, Darma tertunduk lesu menghadap pagar jembatan. Dari belakang, Iskak mendekat memegang pundak Darma. Darma berbalik, Ia menghadap Pak RT.

DARMA

Kalo tau kejadiannya kenapa ga lo hentiin.

Pak RT hanya diam, Darma mendirikan motornya lalu melaju pergi.

CLOSE UP: PAK RT

Terlihat jelas dari mata Pak RT dia sangat kebingungan.

EXT. TERAS RUMAH MARITA — DAY

Marita masih menempati kursi, tenang mengisap rokoknya. Joni memasuki halaman rumah Marita. Ia berjalan pelan ke arah Marita dengan sedikit menunduk. Marita hanya memperhatikannya diam. Tak lama ia meletakkan sejumlah uang ke atas meja di samping Marita.

JONI (tak bertenaga)

Duit Salim

Marita berdiri, ia melayangkan pukulan ke muka Joni hingga Joni terjatuh.

MARITA

Gila lo! Orangnya udah mati baru lo kasih. Bajingan!

Marita melayangkan pukulan sekali lagi.


~SELESAI~

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar