Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. WARUNG TANTE — DAY
Marita menghentikan langkahnya sebelum benar-benar memasuki halaman warung. Dia diam sejenak.
MARITA
Santi mengambil napas memantabkan.
SANTI
Marita memantabkan langkahnya pula, ia berjalan menuju bilik warung Tante. Beberapa langkah sebelum sampai di depan bilik, ia memperlambat langkahnya lagi begitu pula Santi. Mereka memperlambat langkahnya melihat Salim menempati kursi depan bilik. Mata Tante tertuju pada datangnya mereka.
TANTE
Salim menoleh ke belakang, Marita dan Santi terdiam.
MARITA
Marita sedikit menunjuk ke Santi. Santi kebingungan ketika Salim menoleh dan menatapnya.
Salim mendadak geram mengisap rokoknya, semua terdiam.
SALIM
Salim berjalan mendekati Santi.
SALIM(meninggi)
Santi tetap diam, ia menundukkan pandangannya.
SALIM
Salim beralih ke Marita, ia terdiam.
SALIM (CONT'D)
SANTI
SALIM
Salim meneriaki Santi tepat di depannya.
SANTI
SALIM
SANTI
Santi menunjuk dirinya sendiri.
SALIM
Salim menendang kursi yang tadi ia duduki.
SANTI(meninggi)
SALIM
Salim menampar Santi, kali ini tidak sampai Santi terjatuh namun tamparan itu cukup keras hingga rambut Santi benar-benar berantakan. Semua mata tertuju pada Salim.
Marita sigap memegangi kedua pundak Santi dan menutupi muka Santi. Salah satu driver ojek online segera mendekati Salim dan memeganginya.
CLOSE UP: SANTI MENAHAN TANGIS
MARITA
SANTI(gemetar)
Salim melepaskan pegangan driver ojek online lalu menggenggam lengan Santi dengan kencang dan secara paksa menyeret Santi keluar dari warung Tante.
Semua orang di warung tercengang. Tante segera keluar dari bilik dan berdiri sejajar di samping Marita.
MARITA
Dugaan Marita benar, dia nampak putus asa namun tidak merasa khawatir apa yang akan terjadi selanjutnya.
Pak RT datang, ia keheranan dengan kelakuan Salim, matanya belum lepas dari arah Salim menjauhi warung.
PAK RT
TANTE
MARITA
TANTE
PAK RT
Marita sudah keluar dari halaman warung.
EXT. GANG — DAY
Ciko sedang bermain bersama teman-temannya.
SANTI
Terdengar suara Salim dan Santi begitu keras hingga mengalihkan perhatian Ciko. Melihat Salim memegang erat lengan Santi berjalan menuju rumah, Ciko meninggalkan teman-teman dan permainannnya.
INT. RUANG TENGAH RUMAH SALIM — DAY
Salim menyeret lengan Santi, membawa Santi masuk ke dalam rumah. Saat yang bersamaan, Ciko juga mengikuti mereka dari belakang dia langsung masuk tanpa menutup pintu rumah.
SALIM
Salim melepaskan lengan Santi dengan sedikit mendorongnya, namun Santi tidak terjatuh.
SALIM (CONT'D)
SANTI
Ciko berhenti tepat di muka pintu. Ia tak berkutik melihat pertengkaran Santi dan Salim
SALIM
SANTI
SALIM
SANTI
SALIM
Salim menampar Santi hingga terjatuh, rambutnya juga berantakan.
Ciko dengan cepat berlari menuju Santi lalu memeluknya. Mata Santi mulai basah, ia memegangi pipinya.
SANTI(gemetar)
Salim beberapa kali menendangkan kakinya ke dinding
SALIM
Ciko memeluk Santi makin erat, mereka menangis. Santi turut memegangi tangan kecil Ciko. Salim keluar dengan langkah yang cepat.
EXT. GANG — DAY
Pak Galih mendapati Salim berlari cukup kencang melewati depan rumahnya. Dari teras rumah, Pak Galih berlari ke pinggir gang meneriaki Salim tanpa mengikuti Salim.
PAK GALIH
Salim tidak berhenti. Tak lama, Rini muncul dari dalam rumah. Rumahnya bersebarangan dengan rumah Pak Galih.
RINI
PAK GALIH
RINI
PAK GALIH
EXT. GANG DEPAN RUMAH MARITA — DAY
Marita membuka gerbang rumahnya hendak masuk. Suara kaki Salim begitu terdengar hingga menghentikan Marita masuk. Marita berhenti, ia memperhatikan Salim dari arah kedatangannya. Pandangan Salim kosong, matanya merah mengeluarkan air mata, larinya semakin kencang ia sempat mengusap-usap kepalanya. Marita kebingungan.
MARITA
Salim melalui Marita, pandangan Salim tetap kosong. Marita tidak melepas matanya dari Salim. Ia kebingungan tapi tidak berbuat apa-apa.
Tak Lama dari arah belakang, Iskak dan Darma berpakaian rapi berboncengan sepeda motor muncul. Marita menghentikan mereka.
MARITA
DARMA
MARITA
RINI
Tiba-tiba Rini muncul di belakang Iskak dan Darma.
Tanpa banyak berkata-kata, Iskak dan Darma memacu motornya cukup kencang mengejar Salim.
CLOSE UP: MARITA KHAWATIR
EXT. JALANAN — DAY
Salim berlari makin kencang, kini tangisnya semakin menjadi-jadi. Salim berlari lurus menuju jembatan yang sudah nampak di depannya.
Cukup jauh dari belakang Salim, Iskak dan Darma berkendara dengan cukup kencang mengejar Salim.
EXT. TERAS RUMAH MARITA — DAY
Seseorang membuka gerbang Marita, ia melihat Marita duduk santai di kursi teras sedang merokok.
WIDE SHOT: GERBANG MARITA
Itu Joni, mereka saling tatap, pandangn Marita sinis. Laki-laki itu sedikit gugup berjalan menuju Marita. Laki-laki itu tidak menginjakkan kaki ke teras, ia berhenti di ujung teras ia nampak gugup.
JONI
MARITA
JONI
MARITA
EXT. JEMBATAN — DAY
Salim menuju tengah jembatan, ia langsung menghadap pagar lalu memanjat satu ruas pagar jembatan paling bawah, berteriak sekencang mungkin.
SALIM
Iskak dan Darma mulai mendekati Salim begitu posisinya sejajar dengan Salim, Iskak segera turun lalu memegangi Salim.
ISKAK
Darma turun dari sepeda motor
SALIM
DARMA
ISKAK
SALIM
Salim mengakhiri teriakan itu. Ia nampak sedikit lebih tenang lalu turun. Salim terduduk lesu bersandar pada jembatan. Iskak dan Darma berjongkok di samping kanan dan kiri Salim menenangkan. Salim diam matanya penuh amarah.
CUT TO
INT. RUANG TENGAH RUMAH SALIM — DAY
Santi memeluk kedua anaknya, bersandar di dinding sebelah kiri meja televisi.
SANTI
Santi mencium kening Ciko, pelukan Ciko makin erat.
CUT BACK TO
EXT. JEMBATAN — DAY
SALIM
ISKAK
DARMA
ISKAK
SALIM
ISKAK
DARMA
Iskak menaiki sepeda motor bersiap pergi.
ISKAK
Iskak berjalan mendekati sepeda motornya, dia terlihat kesal. Darma masih berdiri di dekat Salim. Iskak terlihat kesal ia memberi aba-aba ke Darma untuk langsung pergi.
CLOSE UP: DARMA MENDEKATI ISKAK
Darma dan Iskak memacu sepeda motornya menjauhi jembatan.
EXT. JALANAN — DAY
Darma dan Iskak mengendarai sepada motor
ISKAK
DARMA