Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. PROYEK — DAY
Tengah hari waktu istirahat, Salim mengintip dari balik bilik ruang ganti. Seorang berpakaian rapi memberikan beberapa amplop kepada Joni. Orang itu kembali masuk ke mobil lalu pergi, Salim masih mengintip. Joni membuka satu persatu amplop dan menghitung uangnya lalu memasukkan uang itu dalam saku celana. Joni berjongkok bersiap membakar amplop-amplop kosong itu. Belum sampai amplop itu terbakar habis, Salim menunjukkan dirinya.
SALIM
Salim berjalan mendekati Joni tepat di belakangnya.
JONI
SALIM
Salim memukul muka Joni dengan kepalan tangannya hingga Joni tersungkur. Beberapa pekerja proyek lain berdatangan.
SALIM
Salim melayangkan beberapa pukulan ke Joni, ia tidak berhenti hingga semua pekerja proyek yang ada memegangi Salim untuk menghentikannya.
JONI
Pekerja proyek masih memegangi Salim. Salim didudukkan lalu Joni meludah ke sampingnya dan berjalan menuju Salim.
SALIM
Salim berusaha melepaskan diri.
JONI
SALIM
Joni menendang badan Salim beberapa kali.
VERY WIDE SHOT: PROYEK
EXT. WARUNG TANTE — DAY
Keadaan warung sepi, Salim datang tanpa meggunakan alas kaki. Salim masih memakai perlengkapan proyek. Pakaiannya berantakan dan jalannya sedikit sempoyongan.
TANTE
SALIM
Pandangan Salim penuh kebencian dan kelelahan, lalu ia menduduki kursi depan bilik.
TANTE
SALIM
Salim memukulkan tangannya ke atas meja
SALIM (CONT'D)
Salim menyulut rokoknya, nampak kelelahan. Tak lama kemudian, Tante datang membawakan kopi.
TANTE
SALIM
Salim meminum kopinya, Tante diam memperhatikan tingkah Salim lalu menempati kursi kosong yang berseberangan dengan Salim.
SALIM
TANTE
SALIM
TANTE
EXT. GANG — DAY
Marita berjalan membawa beberapa kotak bingkisan panjang sambil merokok. Ia berbapapasan dengan Salim.
MARITA
SALIM
Salim berjalan terlalu cepat
MARITA
Salim sudah tidak terlihat, Marita keheranan melihat tingkah Salim
EXT. WARUNG TANTE — DAY
Marita datang langsung ke depan bilik, masih merokok dan warung masih sepi
MARITA
Marita menyodorkan bingkisan ke dalam bilik
TANTE
MARITA
Marita menduduki kursi depan bilik, Tante meyodorkan sejumlah uang.
TANTE
MARITA
TANTE
MARITA
TANTE
MARITA
TANTE
MARITA
TANTE
MARITA
Tante memberikan kopi Marita lalu duduk di kursi kosong sebelahnya.
Seorang wanita berpakaian minim datang mendekat sambil sesekali mengangkat tangan, memberikan tanda memanggil Tante. Melihat tanda itu, Tante segera masuk bersama wanita tadi. Marita menikmati kopinya.
EXT. RUANG TENGAH RUMAH SALIM — DAY
Santi sedang menyuapi anaknya. Kali ini kasur di ruang tengah tidak di gulung. Rini dari luar berjalan masuk
RINI
CLOSE UP: SANTI
SANTI
Rini langsung menuju Santi dan duduk di sebelahnya.
RINI
SANTI
Ciko masuk, ia langsung duduk di sebelah Santi.
RINI
SANTI
RINI
Santi hanya mengangguk. Salim masuk secara tiba-tiba. Pandangan Santi dan Rini menuju Salim.
SANTI
Salim tak menghiraukan, ia langsung menuju televisi, mencabut stop ontak dan membawanya keluar.
SALIM
SANTI
Rini dan Santi memperhatikan Salim hingga keluar rumah, Salim tetap tidak menghiraukan.
RINI
SANTI(menggeleng)
Santi terlihat kawatir.
RINI
SANTI
Santi belum melepas pandangan kawatirnya, ia baru menghadap Rini.
RINI
EXT. GANG PASAR — DAY
Menjelang sore, banyak kios pasar sudah tutup. Salim berjalan tergesa-gesa membawa TV nya menyusuri gang-gang pasar mencari toko elektronik yang masih buka.
Di persimpangan gang Salim berhenti meletakkan TV di sebuah bangku panjang untuk beristirahat, ia kewalahan. Tak lama, ia berdiri menggendong TV itu lagi.
Keluar dari gang, Salim menemukan toko elektronik di pinggir jalan raya.
INT. TOKO ELEKTRONIK — DAY
Toko elektronik di luar pasar, dari semua benda-benda yang tertata, toko ini lebih nampak sebagai toko barang bekas.
Seseorang menyerahkan sejumlah uang kepada Salim, Salim pergi meninggalkan TVnya.
EXT. DEPAN TOKO ELEKTRONIK — DAY
Salim berjalan menjauhi toko elektronik, ia menghitung uang yang ia dapat sambil merokok.
SALIM
Salim melemparkan rokoknya dengan penuh amarah.
SALIM
Salim melayangkan tendangan pada benda-benda di sekelilingnya lalu berkacak pinggang dengan menutup matanya menggunakan telapak tangan.
EXT. JALANAN KOTA — NIGHT
Salim berjalan pelan tak bertenaga, ia menendangi batu-batu yang ia lalui.
WIDE SHOT:SALIM MENENDANG BATU-BATU YANG DILALUI
EXT. JEMBATAN — NIGHT
Darma menyetir, ia mengendarai sepeda motor dengan Iskak.
DARMA
ISKAK
Darma dan Iskak menepi, menyejajarkan sepeda motornya dengan Salim.
DARMA
SALIM
Salim tidak menjawab apa-apa, pandangannya kosong penuh tekanan. Ia muak.
ISKAK
DARMA
SALIM
ISKAK
DARMA
Salim hanya mengangguk.
CUT TO
INT. RUANG TENGAH RUMAH SALIM — NIGHT
Di balik bilik kecil ruang tengah, Santi memegang testpack. Tangannya sedikit gemetar
CLOSE UP: TESTPACK BERGARIS DUA
SANTI
Santi mulai menangis, kedua tanggannya memegangi kepala sambil menarik rambutnya. Dia lemas hingga terduduk lesu.
CUT BACK TO
EXT. JALANAN — NIGHT
Darma dan Iskak melanjutkan perjalanan.
ISKAK
DARMA
ISKAK
DARMA
ISKAK
DARMA
ISKAK
DARMA
EXT. JEMBATAN — NIGHT
Salim menuju pagar jembatan, ia melihat ke arah bawah lalu memejamkan mata dan mulai menangis. Salim mengepalkan tangannya erat lalu ia hentakkan ke pagar pegangan.
SALIM
Salim terus memukuli pagar jembatan. Kini ia menghadap ke atas memandang langit gelap dengan air mata masih berlinang.
CLOSE UP:MATA SALIM
VERY WIDE SHOT: JEMBATAN
INT. RUANG TENGAH RUMAH SALIM — NIGHT
Salim masuk, Ciko dan adiknya di ruang tengah bermain boneka.
CIKO
Salim menghampiri Ciko dan mencium keningnya.
SALIM
CIKO
Salim memeluk Ciko sejenak.
INT. BILIK RUANG TENGAH RUMAH SALIM — NIGHT
Mendengar suara Salim, Santi terburu-buru menyembunyikan testpack ke dalam saku dan manghapus air matanya. Begitu Salim masuk, Santi segera berdiri.
SALIM
SANTI
Santi tidak bisa menyembunyikan tangisnya.
SALIM
Salim memeluk Santi dan mencium keningnya, menenangkan.
SALIM