Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. PROYEK — DAY
Jauh dari pekerjaan proyek, di ruang terbuka Salim dan Joni berhadapan di bawah teduhnya pohon rindang. Mereka saling berbagi rokok.
SALIM
Salim mengambil korek dari dalam sakunya lalu menyodorkan ke Joni.
JONI
Joni menerima korek dari Salim.
SALIM
JONI
SALIM
JONI
Joni menyulut rokoknya lalu memberikan korek ke Salim.
SALIM
JONI
SALIM
JONI
SALIM
Salim menendang kardus di sebelahnya.
EXT. JALANAN — DAY
VERY WIDE SHOT: JALANAN KOTA
CLOSE UP : KAKI SALIM MENENDANG KERIKIL
Menjelang matahari terbenam, Salim berjalan menunduk pelan tidak bertenaga.
EXT. GANG — DAY
Salim berjalan pelan mengamati anak-anak bermain yang ia lalui.
CLOSE UP : PUNGGUNG SALIM
WIDE SHOT : ANAK-ANAK BERMAIN
Terlihat dari mukanya bahkan ia tidak sanggup menelan, matanya sedikit berembun ada kebencian.
EXT. WARUNG TANTE — DAY
Warung ini berada di halaman rumah, bangku-bangku ditata memenuhi halaman terbuka dan salah satu set kursi dan meja untuk empat hingga lima orang tertata di depan bilik.
Di balik bilik itu tertata peralatan dapur seadanya layaknya warung kopi. Bilik ini sekaligus tempat Tante menyajikan banyak permintaan minumam dingin atau panas yang kebanyakan adalah kopi hitam dan makanan instan dari orang-orang pengunjung warung.
Di bagian depan juga tertata makanan instan yang masih terbungkus rapi dalam kemasan.
Darma dan Iskak bermain catur di sebuah kursi panjang depan bilik. Salim datang lalu menempati kursi kosong sebelah Darma.
SALIM
Tanpa menjawab, Tante di balik bilik berdiri dari kursi lalu menyalakan kompor.
DARMA
SALIM
Salim menyulut rokok.
ISKAK
SALIM
Tante memberikan kopi Salim tanpa keluar bilik.
DARMA
SALIM
ISKAK
SALIM
Salim menghadapkan badan ke Iskak, ia menahan embun di kelopak matanya. Ia gelisah memegang leher bagian belakangnya dengan memejamkan mata.
CLOSE UP : SALIM
EXT. DEPAN RUMAH SALIM — NIGHT
Santi menggendong anaknya di samping pintu depan rumah, Salim langsung masuk rumah menghiraukan Santi.
SANTI
Salim berhenti di tengah-tengah, lalu mengambil nafas dalam-dalam tanpa memutar badan.
SALIM
SANTI
SALIM (KETUS)
Salim sedikit menoleh ke belakang. Santi menunduk, matanya ke berbagai arah menghembuskan napas. Salim melangkahkan kaki ke dalam rumah.
SANTI
Salim menghentikan langkahnya, masih di tengah-tengah pintu. Ia menunduk sedikit menoleh lalu memalingkan muka.
CLOSE UP : SALIM
Salim melanjutkan langkahnya masuk ke dalam rumah.
INT. RUANG TENGAH RUMAH SALIM — NIGHT
Rumah ini hanya satu petak, dan hanya terdiri dari satu ruangan utama yaitu ruang tengah ini. Lurus dari pintu masuk, menempel dengan dinding belakang terdapat sebuah meja kecil di tengah dengan televisi 14" di atasnya, di samping kanan kiri meja itu terdapat baju-baju yang sudah dilipat rapi tanpa rak ataupun almari. Disamping kanan dari meja itu terdapat sebuah bilik kecil yang difungsikan sebagai dapur. Melalui bilik ini ada pintu menuju kamar mandi kecil minim pencahayaan. Kamar mandinya tidak berpintu, hanya ada kelambu sebagai penutupnya. Dalam ruangan ini pula terdapat kasur besar hampir memenuhi ruangan yang difungsikan sebagai karpet sekaligus tempat tidur.
Ciko sedang menonton televisi, Salim masuk lalu duduk di samping Ciko, memeluk Ciko dari belakang dan mencium kepalanya. Santi menyusul masuk, menidurkan anaknya di belakang Ciko dan Salim.
SALIM
CIKO
Santi duduk memperhatikan lalu mendekat tanpa berdiri.
SALIM
CIKO
SALIM (mengangguk)
Salim mengusap kepala Ciko. Mata Salim menghadap ke atas mengedip-kedipkan matanya yang berembun. Santi memperhatikan tingkah Salim ini, ia terlihat iba. Ia terdiam dan mengibas-kibaskan kain gendongan anaknya berusaha menghilangkan embun di matanya.
OFF SHOULDER SHOT : SALIM
CLOSE UP: SANTI
EXT. DEPAN RUMAH SALIM — NIGHT
Malam ini bulan tidak terlihat, begitu pula bintang. Hanyalah awan yang menutup rata seluruh langit. Salim duduk di bawah merokok menatap ke langit. Santi datang lalu duduk di samping Salim. Mereka diam beberapa saat hingga Santi membuka pembicaraan.
SANTI
SALIM
Santi mengangguk tidak mampu menjawab, Salim menghadapkan pandangannya ke Santi.
SALIM
Dari memandang ke bawah, Santi menghadapkan pandangannya ke Salim.
SANTI
SALIM(mengangguk)
Salim dan Santi saling diam sesaat kehabisan kata-kata, Santi memeluk Salim dari belakang ia mengedip-kedipkan mata menahan tangisnya. Salim memegangi tangan Santi lalu mencium keningnya. Mata salim makin berembun, ia buru-buru menyeka matanya.
CLOSE UP: SANTI
SALIM
Salim berdiri lalu berjalan menjauhi rumah sedikit melambaikan tangan ke Santi.
CLOSE UP : SANTI MUAL
Salim sempat memperhatikan Santi dari kejauhan, air matanya sempat menetes lalu menghapusnya dan beranjak pergi.
EXT. WARUNG TANTE — NIGHT
Tante membersihkan meja dan bangku panjang di bagian samping halaman berdekatan dengan dinding pagar tinggi. Ketika ia membalikkan badan, ia terkejut dengan kehadiran Salim.
TANTE
SALIM (tersenyum)
Tante menuju ke balik bilik tanpa menjawab Salim.
TANTE
SALIM(tersenyum kecil)
TANTE
Salim menempati kursi depan bilik menyulut rokok.
CUT TO
INT. RUANG TENGAH SALIM — NIGHT
Santi memperhatikan kedua anaknya tertidur, ia mengusap kepala Ciko, mukanya terlihat takut.
CLOSE UP : SANTI
SANTI
Santi meneteskan air mata, ia bersandar pada dinding lalu memejamkan mata.
CUT BACK TO
EXT. WARUNG TANTE — NIGHT
Tante memberikan kopi Salim lalu belum sempat kembali ke bilik, Salim menghentikan langkahnya.
SALIM
TANTE
SALIM
Darma datang sendirian langsung menghampiri Salim, Tante memperhatikan mereka sebentar lalu segera ke belakang bilik.
DARMA
SALIM
DARMA
Suara keramaian mendekat, Iskak dan beberapa lain datang lalu memenuhi meja warung. Iskak menepuk pundak Salim lalu merangkulnya dari belakang.
ISKAK
SALIM
ISKAK
SALIM
Salim menghabiskan kopinya dengan terburu-buru,
DARMA
Salim terburu-buru beranjak dari duduknya lalu pergi, seisi tongkrongan tercengang.
ISKAK,
Tante dari balik bilik yang mendengarnya melangkah sedikit ke depan tanpa keluar bilik.
TANTE
ISKAK
Dua orang wanita berpakaian minim datang, lalu menganggukkan kepala ke Tante.
CLOSE UP: WANITA
cLOSE UP: TANTE
Tante memberi aba-aba untuk langsung ke belakang, mereka berjalan ke ruang belakang.
EXT. GANG — NIGHT
Hujan mulai turun Salim berhenti berjalan menatap ke langit.
SALIM
Salim menggerutu lalu sedikit berlari menuju rumah.
Dari belakang, Marita memperhatikan Salim tanpa menyapa atau mengeluarkan kata-kata.
INT. RUANG TENGAH RUMAH SALIM — NIGHT
Kedua anaknya sudah tertidur, Santi masih terjaga di samping anak bungsunya. Santi mengusap-usap kepala anak bungsunya itu.
Salim masuk sedikit kebasahan lalu menutup pintu pelan.
SANTI
Salim duduk di samping Santi.
SALIM
Santi beranjak dari posisinya menuju ke bilik. Merasa ada yang aneh, Salim berusaha mengintip Santi tanpa beranjank dari tempat ia duduk.
SALIM (cemas)
Beberapa saat Santi kembali membawa kopi panas, meletakkan kopi itu di samping Salim.
SANTI
Santi mual, lalu duduk di samping Salim. Ia memegangi perutnya.
SALIM
SANTI
SALIM
SANTI
Santi berdiri lalu menuju bilik belakang. Ia berhenti memperhatikan kalender sejenak. Seharusnya ia sudah menstruasi.