Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. GANG — NIGHT
Salim menundukkan padangan berjalan tergesa-gesa menuju rumahnya.
WIDE SHOT:GANG
EXT. DEPAN RUMAH SALIM — NIGHT
Mendekati depan rumahnya, Salim melambatkan langkah. Ia berjalan semakin pelan hingga berhenti di depan pintu. Wajahnya nampak tertekan ada amarah, matanya ke segala arah, Dia berhenti sejenak mengatur napas dan memperhatikan seisi rumah.
INT. RUANG TENGAH RUMAH SALIM — NIGHT
Dari dalam rumah, Santi menata makan malam di tengah ruangan, ia melihat datangnya Salim.
WIDE SHOT: SALIM
Salim berdiri di depan pintu, ia menatap sedikit lama anak dan istrinya. Kedua anaknya bermain boneka di tepi kasur.
Salim masih berdiri di depan pintu, pandangannya kosong.
SANTI
Ciko melihat ke arah Salim. Salim berjalan mendekati Santi pelan.
SALIM
Santi kembali menuju bilik.
SANTI
Salim tetap berdiri, ia mengeratkan bibirnya. Santi tetap sibuk mondar mandir menyelesaikan persiapan makan malam. Salim mulai berjalan masuk, ia berhenti diantara bilik dan makanan yang telah ditata Santi di tengah. Ketika Santi akan duduk, Salim memegang lengan Santi menghentikannya.
SALIM (terbata)
Santi hanya diam menghela napas, ia tidak terlihat punya jawaban. Ia kebingungan, matanya ke segala arah.
SALIM (meninggi)
SANTI
SALIM
SANTI (kesal)
Santi mengibaskan lengannya dari genggaman Salim.
SALIM
Salim memegangi lengan lagi Santi lebih kencang.
SANTI
SALIM(meninggi)
SANTI(meninggi)
SALIM (meninggi)
Salim memegangi lengan Santi makin erat. Tak lama, Salim menampar Santi hingga terjatuh.
SANTI
Santi meneteskan air mata, ia ketakutan. Ciko dan adiknya terdiam.
SALIM
Salim segera membantu Santi berdiri tetapi Santi masih ketakutan, ia mundur hingga menabrak dinding. Salim menarik lengan Santi lalu mencium kening dan memeluknya.
SALIM
WIDE SHOT: RUANG TENGAH RUMAH SALIM
CLOSE UP: SANTI MENYEKA AIR MATA
EXT. DEPAN RUMAH SALIM — NIGHT
CLOSE UP: BULAN
Salim menghadapkan mukanya ke atas, ia sedikit lebih lama memperhatikan bulan. Air matannya menetes.
Pintu rumah Salim sedikit terbuka, dari celah itu dia memperhatikan Santi menidurkan anaknya sambil sesekali menyeka air mata. Ia tertunduk menarik nafas lalu berjalan menjauhi rumah.
EXT. TEPI JALAN RAYA — NIGHT
Salim berjalan pelan, pandangannya kosong. Iskak dan Darma dari arah berlawanan mengendarai sepeda motor melaluinya. Kali ini Iskak yang mengendara.
DARMA
Darma menepuk-nepuk pundak Iskak dari belakang.
Iskak dan Darma berhenti, tanpa turun atau memundurkan sepeda motornya. Mereka hanya memutar badan, menghadapkan muka ke arah Salim.
ISKAK
Tanpa membalikkan badan, Salim terus melangkah pelan.
SALIM
Iskak dan Darma menggelengkan kepala keheranan.
ISKAK
Darma menghadapkan badan ke depan, Iskak menjalankan ssepeda motornya. Mereka melaju menjauh.
EXT. WARUNG TANTE — NIGHT
Salim dan Darma datang, secara bersamaan mereka menempati kursi depan bilik seperti biasanya.
ISKAK
Seorang wanita berpakaian minim keluar dari pintu belakang bilik warung. Ia keluar bersama Tante dan langsung pergi. Tante berjalan kedepan.
DARMA
ISKAK
TANTE
ISKAK
Darma diam menggelengkan kepala melihat perkataan Iskak, Tante mengerutkan dahi sedikit berpikir.
TANTE
DARMA
ISKAK
CLOSE UP: TANTE
EXT. JEMBATAN — NIGHT
Salim menuju tengah-tengah jembatan pelan, menghadapkan badannya ke pagar jembatan melihat ke bawah. Pandangannya kosong menuju aliran sungai yang tenang. Ia terlihat lelah dan pasrah.
Salim mengepalkan telapak tangannya, ia memukulkan dengan kuat kepalan itu berkali-kali ke pagar jembatan.
SALIM
Salim berteriak kencang, kali ini ia memukul-mukulkan lagi kepalan tangannya lebih keras.
CUT TO
INT. RUANG TENGAH RUMAH SALIM — NIGHT
Anak-anak sudah tertidur, Santi bersandar pada dinding sebelah meja televisi, ia belum mengunci pintu rumahnya. Santi mematung menangis menghadap pintu. Tak lama, ia melipat kedua kaki lalu memeluknya dan menyembunyikan muka.
Terdengar suara keroncongan perut, Santi terdiam itu suara perut Ciko. Ia mendekati Ciko menepuk badan Ciko sungguh pelan.
SANTI
Ciko membuka matanya, dia mengangguk.
Santi terdiam, tak lama ia mengeratkan kedua bibirnya, matanya menghadap ke atas dikedipkan beberapa kali menahan air matanya jatuh.
SANTI
Santi menguatkan badannya berdiri lalu menuju bilik. Dia tidak menemukan apapun yang bisa mengenyangkan. Santi menarik napas dalam-dalam, ia menunduk memejamkan matanya yang semakin berair. Tak lama, Santi berjalan menuju Ciko lalu berbaring di sampingnya. Santi memeluk dan mengusap-usap punggung Ciko
SANTI
Santi beberapa kali meneteskan air mata menidurkan Ciko.
CUT BACK TO
EXT. JEMBATAN — NIGHT
Salim diam bernafas berat.
Tak lama, Hujan turun. Tangis salim semakin menjadi-jadi. Di turun dari pagar dan terduduk lesu bersandar pada pagar jembatan. Ia memegangi kepalanya.
CUT TO
EXT. RUANG TENGAH RUMAH SALIM — NIGHT
Santi terbangun, Ciko sudah tertidur. Dia duduk menyaksikan hujan turun lebat. Santi berjalan keluar tak lupa ia menutup pintu. Di depan rumah, ia sedikit kebasahan karena banyak air hujan yang masuk. Santi menghadap langit lalu menjulurkan tangan lebih keluar hingga mengenai air hujan.
SANTI
Santi tetap di depan rumah mengusap-usap kedua lengannya.
EXT. DEPAN RUMAH SALIM — NIGHT
WIDE SHOT: BULAN DAN HUJAN
FADE
EXT. DEPAN RUMAH SALIM — DAY
WIDE SHOT: MATAHARI
Santi menggendong adik Ciko mengunci pintu rumah. Tidak ada siapa-siapa di rumah.
EXT. GANG — DAY
WIDE SHOT:CIKO BERMAIN DENGAN ANAK-ANAK GANG
Santi memperhatikan Ciko dari kejauhan, ia melanjutkan berjalan menjauhi rumah.
Dari arah yang berlawanan, Rini memanggil Ciko dari kejauhan.
RINI
Ciko berjalan menuju Rini,
Rini memberikan kotak snack berwarna putih kepada Ciko.
RINI
Rini menggandeng Ciko menduduki bangku panjang dan membiarkan Ciko memakan snack itu. Ciko beberapa kali menganggukkan kepala.
CIKO
Ciko memakan snack sedikit tersenyum, matanyaa terbelalak menghadap Rini. Ia nampak lebih bertenaga.
CLOS UP: RINI KEBINGUNGAN
RINI
EXT. TERAS RUMAH MARITA — DAY
MARITA
Santi dan Marita duduk di kursi teras rumah Marita.
Santi diam sejenak, manarik napas panjang.
SANTI
MARITA
SANTI
Santi menoleh ke Marita.
MARITA
SANTI
Mereka berbicara tanpa saling menghadap satu sama lain.
MARITA
SANTI
MARITA
SANTI
Santi ketus
CUT TO
EXT. TOKO BANGUNAN — DAY
Di luar toko bangunan, beberapa orang mengangkut karung-karung material dari truk besar di depan toko ke teras toko.
Salim mendekati seorang laki-laki berpakaian rapi sedang mengawasi. Ia nampak kelelahan.
SALIM
Tanpa sepatah kata, laki-laki itu menggeleng. Salim menjauhi toko itu, terlihat putus asa.
SALIM
Salim menutup muka dengan kedua telapak tangannya.
CUT BACK TO
EXT. TERAS RUMAH MARITA — DAY
Marita menyulut rokoknya
MARITA
SANTI
Marita sedikit melemparkan bungkus rokok ke meja mendekati Santi.
MARITA
SANTI
MARITA
EXT. JALANAN — DAY
Salim berjalan sendirian kelelahan.
SALIM
Salim menendang kerikil di depannya, melemparkan sisa batang rokok yang sudah ia isap habis.
EXT. WARUNG TANTE — DAY
Salim datang, beberapa driver ojek online menempati bangku panjang di samping. Salim langsung menempati kursi depan bilik.
SALIM
TANTE
SALIM
Marita dan Santi datang. Mendengar suara Salim, Marita memelankan langkah berhenti sejenak sebelum benar-benar memasuki halaman warung.