Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Jomblo Getir
Suka
Favorit
Bagikan
19. Skrip Bagian 19

37. INT/EXT. GEDUNG BIOSKOP - MALAM

Moeda dan Tomi baru keluar dari teater. Wajah Moeda sedikit pucat. Tomi menggamit tangan gadis itu.

TOMI

Kenapa? Nggak suka sama film action ya?

MOEDA

Iya, nggak suka.

TOMI

Lain kali kamu aja deh yang milih filmnya. Seleraku kelihatannya agak berbeda dengan selera kamu. Tapi nggak apa-apa kan? Sekali ini saja nonton action begitu?

MOEDA

Nggak masalah kok. Cuma masih ngeri aja.

Tomi menarik bahu Moeda. Keduanya saling tatap. Wajah Moeda malu-malu. Tomi memasang senyum manis.

TOMI

Kamu cantik malam ini...

Moeda tersenyum malu-malu.

MOEDA

Masa sih?

TOMI

Iya, serius deh. Kamu cakep. Aku beruntung bisa ngajak kamu nonton malam ini.

MOEDA

Terima kasih kalau begitu. Tapi aku udah mulai kebal dengan rayuanmu.

TOMI

Masa sih? Wah, gawat dong kalau sudah kebal. Oke deh, gimana kalau kita makan jagung bakar?

MOEDA

Di mana?

TOMI

Tuuuh, di depan situ. Yuk!

Tomi menggandeng tangan Moeda ke lapak penjual jagung bakar.

Tidak lama keduanya makan jagung bakar berdua.

TOMI

Moeda, ada yang ingin aku sampaikan?

MOEDA

Apaan tuh?

TOMI

Kamu sudah memikirkan tawaranku kemarin?

MOEDA

Masalah investasi?

TOMI

Betul.

MOEDA

Aku kelihatannya kurang tertarik deh. Ya gimana, aku sekarang masih kurang ahli dalam bisnis. Sedang fokus skripsi juga kan.

TOMI

Kalau begitu, biar aku saja yang investasi. Aku cukup jago. Lagian bunganya banyak. Kita bisa untung besar kalau nanam modal! Investasi ini betulan, bukan bodong atau palsu. Jadi tidak perlu khawatir.

Moeda tidak segera menjawab, dia sibuk membersihkan kulit ari jagung di giginya.

MOEDA

Ya kalau kamu mau bisnis, bagus deh. Semoga sukses!

TOMI

Tapi aku minjem duitmu dulu ya...

MOEDA

Berapa? Dua ratus ribu?

TOMI

Seratus juta aja sih...

Moeda tersedak jagung. Wajah gadis itu berubah. Dia melihat Tomi dengan tatapan tajam. Ada kecurigaan di matanya.

MOEDA

Apa? Seratus juta? Duit semua tuh? Atau dicampur daun?! Kalau sebanyak itu, mana ada! Jadi garong dulu, ngerampok bank baru punya duit sebanyak itu!

TOMI

Memangnya nggak bisa, ngelobi ayah kamu? Kan dia banyak duitnya. Aku tahu lho siapa ayah kamu...

MOEDA

Nggak bisa! Lagian kok kamu berani ngutang sama aku sih! Aku ini alergi dengan cowok yang suka ngutang! Lagian gini, yang punya duit itu bapakku. Kamu ini memang hobi ngutang atau gimana?

TOMI

Aku bukan ngutang sekadar ngutang, Moeda. Aku hanya meminjam uangmu dalam jangka waktu tertentu untuk bisnis. Nah! Kalau sudah untung, pasti kukembalikan, plus bunganya!

MOEDA

Selama ini kamu sudah untung? Mana? Kan nyatanya belum! Ternyata bener kata beberapa kawanku ya, harus berhati-hati dengan cowok bermental pengutang kayak kamu. Aku pulang deh, kayaknya udah harus istirahat nih!

Tomi cuma bengong mendengar jawaban Moeda. Tanpa ba-bi-bu, Moeda membayar jagung bakarnya dan pergi. Moeda pergi meninggalkan Tomi.

TOMI

Lho, mau ke mana? Bentar dulu dong, kita ngobrol dulu tentang investasi itu!

Moeda menggelengkan kepala. Sebelum masuk ke mobil, Moeda berhenti. Dicopotnya cincin hadiah dari Tomi. Dia masuk kembali ke dalam.

MOEDA

Aku balikin cincinmu ini. Cincin KW ini maksudnya!

TOMI

Kok kamu tahu kalau itu KW?

MOEDA

Tahu dong! Gini-gini aku bisa ngebedain cincin asli dan KW!

Moeda meletakkan cincin itu ke meja.

TOMI

Tunggu dulu, Moeda. Ini memang bukan cincin asli. Tapi percayalah, cintaku padamu asli dan murni seperti bunga mawar hutan...

Tomi memegang tangan Moeda. Wajahnya memelas.

MOEDA

Udahlah... Lebih baik kita putus. Kita nggak cocok!

Moeda mengibaskan tangan Tomi. Tomi terkejut.

TOMI

Putus?

MOEDA

Iya, putus.

TOMI

Yakin mau putus? Nggak mau mikirin lagi?

MOEDA

Yakin! Udah deh. Nggak cocok, nggak perlu diterusin. Jangan ganggu aku lagi.

Moeda meninggalkan Tomi.

TOMI

MOEDA!

Moeda berhenti, kemudian menoleh.

MOEDA

Ada apa lagi?

TOMI

Meski kita putus, masih boleh nggak aku ngutang ke kamu?

Moeda langsung menepuk jidat mendengar pertanyaan Tomi.

MOEDA

Utang ke aku nggak bisa. Tapi aku tahu caranya agar bisa kaya. Mau tahu?

Tomi mengangguk.

TOMI

Mau! Cara apa itu?

MOEDA

KERJAAAA!

Moeda langsung masuk ke dalam mobilnya. Tomi hanya garuk-garuk kepala.




Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar