Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Jomblo Getir
Suka
Favorit
Bagikan
14. Skrip Bagian 14

31. INT. WARUNG MAKAN RONO-RENE - SIANG

Mereka berempat duduk di satu meja. Meja paling ujung di warung Rono-Rene. Siang itu keadaan warung sepi. Hanya tiga pengunjung lain yang sedang sibuk makan.

JAYA

Jadi begini, Sob. Gue berencana ikut acara 'Tembak Aja Keleees!'. Acara di tv gitulah, reality show dalam mengungkapkan cinta untuk gebetan.

MOEDA

Terus maksud lo ngumpulin kami bertiga?

Jay mencondongkan tubuhnya ke depan, wajahnya serius.

JAYA

Gue pingin minta tolong kalian agar ngebantu gue. Gue butuh persiapan untuk ikut acara itu. Gue perlu pertolongan kalian.

UNTUNG

Lhaaah kan! Udah gueh bilang kan? Si Jayh pasti ada maunya! Dasar manusia modus!

Untung menggebrak meja. Pengunjung lain menoleh ke arah mereka.

JAYA

Tenang, Luck. Woleees, Bro. Gue memang butuh bantuan elo dan teman-teman lain. Demi masa depan gue... Pleaseee...

Jay menangkupkan kedua tangannya di dada.

NIA

Oke, kita dengar dulu Jay mau minta tolong apaan?

JAYA

Nah, Nia bener. Gue mau minta tolong tentang persiapan reality show ini. Persiapan ini agak panjang dan rumit... Complicated!

MOEDA

Lebih complicated mana dibanding kisah cinta gue?

JAYA

Ya pastinya lebih rumit hidup elo, Da!

Jay kemudian terlihat sibuk membuka buku-buku catatan. Wajahnya serius.

JAYA

Nah, lihat nih!

Jay menunjukkan halamanan buku catatan.

HALAMAN BUKU CATATAN ITU ADA JUDUL 'RESEP IKUT REALITY SHOW!'

UNTUNG

Apaan tuh, Jayh?

JAYA

Ini catatan yang harus dipenuhi untuk ikut acara reality show. Catatan persiapannya...

MOEDA

Elo yakin mau ikut acara ajaib itu, Jay? Bukannya itu cuma konten doang.

NIA

Iya, acara settingan. Nggak asli bisa nembak gebetan.

JAYA

Acara itu asli kok, bukan settingan. Gue udah nanya-nanya juga. Nah, catatan gue bakalan merealisasikan semua rencana gue di acara itu!

Untung mengambil catatan Jay. Wajahnya serius saat membaca. Dahi Untung berkerut-kerut. Setelah Untung, Nia ikut mengambil buku catatan Jay. Wajah Nia masih lempeng, tangan kanannya mengetuk-etuk meja.

NIA

Lo yakin bakalan berhasil dengan ini?

JAYA

Yakin! Gue yakin dengan cara ini. Hanya perlu dukungan kalian aja, Sob. Paham kan?

Ketiga temannya kompak mengangguk meski wajah mereka males. Melihat anggukan ketiga temannya, Jay tersenyum gembira.

UNTUNG

Ngomong-ngomong, temen lo yang satu lagi ke mana, Jayh? Ogi.

JAYA

Nggak tahu juga gue. Dicari kagak nongol tuh bocah. Ogi memang ke mana, Da?

Moeda menggelengkan kepala.

MOEDA

Nggak tahu juga. Gue WA, gue telepon, semua nggak dibales.

JAYA

Sehat nggak ya dia? Apa sakit?

Moeda hanya menggeleng. Nia masih membaca catatan Jay sekali lagi. Sedangkan Untung sibuk makan nasi goreng level pedas.

CUT TO:

Ogi duduk sendirian di trotoar pinggir jalan tak jauh dari kost. Wajahnya harap-harap cemas. Dilihatnya jam di tangan. Ogi melihat ke arah jalan tempat Jamilah sering muncul. Tapi yang ditunggu tidak datang.

Tampang Ogi menjadi pucat. Keadaan memang panas. Perlahan Ogi berdiri. Ogi berjalan sempoyongan ke kost. Begitu sampai di dalam kamar kost, Ogi ambruk di kasur.

OGI

(Berbisik)

Milaaah... Kamu di mana sih? Berhari-hari kok nggak lewat lagi.

Perlahan mata Ogi terpejam, disambung dengan ngorok. Ogi tidur.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar