Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Jomblo Getir
Suka
Favorit
Bagikan
4. Skrip Bagian 4

11. EXT. TAMAN KAMPUS - SIANG

Ogi berjalan mengelilingi taman kampus.

OGI

(Berbisik Seorang Diri)

Ke mana si Jay. Gue cari-cari kok menghilang dia!

Ogi keliling dari taman ke kantin. Dari kantin ke kelas.

Wajah Ogi penuh keringat. Dia berjalan kembali ke taman kampus.

Moeda terlihat duduk di rumput bawah pohon rambutan.

Ogi langsung ngesot di samping Moeda.

OGI

Da, lo tahu ke mana si Jay?

MOEDA

Jay? Nggak tahu gue. Dari tadi gue nggak lihat dia tuh... Emangnya kenapa?

OGI

Gue ditagih uang kost nih. Kalau hari ini gue nggak bayar, gue bakalan diusir dengan tidak hormat. Lo tahu kan gimana ngerinya ibu kost gue?

Moeda melepas kacamata minusnya.

MOEDA

Dia belum bayar utang?

OGI

Belum, Da. Mana kiriman uang gue belum nyampe lagi. Gue merana banget deh, Da. Uang kagak punya, uang kost belum gue bayar, bahkan untuk makan aja belum punya. Ini tinggal goceng bakal bayar angkot!

Moeda mengelap kacamata minus. Kemudian memakai kacamata lagi.

MOEDA

Ya udah, elo gue pinjemin duit. Tapi lo nggak usah bilang ke Jay kalau gue pinjemin duit. Ntar duit loe nggak dibalikin ma dia...

Moeda mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan ribu dari dalam dompetnya.

OGI

Lo memang temen terbaik gue, Da. Sungguh tiada duanya...

Ogi memeluk Moeda. Buru-buru Moeda melepaskan pelukan Ogi.

Jay perlahan berjalan dari belakang mereka. Wajahnya menahan tawa.

JAYA

Naaah lho! Ketahuan ya, ternyata lo berdua saling suka!


OGI

Dieeem lo!

MOEDA

Dieeem lo!

Ogi dan Moeda kompak membentak Jay.

OGI

Mana, Jay? Katanya lo mau bayar utang?

JAYA

Eh, gini, Gi... Sabar... Sabar... Gue memang belum bisa ganti uang yang gue pinjam ke elo. Tapi...

Jay merogoh kantung celana cutbrainya.

MOEDA

Tapi apaan? Kasihan tuh si Ogi. Ditagih ibu kost-nya mulu. Gara-gara elo!

JAYA

Ssst! Tunggu dulu dong, Mbak Moeda. Ini gue mau bayar utang ke Ogi. Tapi seperempat dulu ya, Gi. Ntar sisanya gue cicil. Sueeer!

Jay mengulurkan uang selembar seratus ribuan.

Ogi menerima dengan kesal.

OGI

Terus sisanya kapan nih?

JAYA

Ya ntar dong! Kalau gue punya rejeki. Itu aja duit boleh minta ke Emak secara memelas kok. Semua itu kan tak lain tak bukan, karena gue ingat elo...

MOEDA

Asal lo tahu, Jay. Duit yang lo kasih ke Ogi itu masih kurang buat bayar kost Ogi. Elo sih jadi temen kurang ajar bener! Udah dikasih bantuan, eh, malah nggak mau ngebalas yang udah nolongin. Malah nyusahin!

Jay garuk-garuk kepala.

JAYA

Ya, maaf aja deh! Gue sendiri kan nggak punya duit buat bayar utang ke Ogi secara tunai. Tapi ntar pasti gue balikin semua kok. Sueeer!

Jay mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Ogi dan Moeda kompak menutup hidung.

Beberapa mahasiswa tampak keheranan melihat mereka bertiga.

12. INT. KAMAR KOST OGI - MALAM

Ogi membuka dompetnya dengan hati-hati. Dia tersenyum sendiri. Dikeluarkan sebuah foto dari dalam dompetnya.

FOTO SEORANG GADIS REMAJA. RAMBUTNYA PANJANG SEBAHU, DIKEPANG DUA, WAJAHNYA MANIS. FOTO ITU DIBALIK, DI BELAKANG FOTO ADA TULISAN 'JAMILAH'.

OGI

(Berbisik)

Aku masih nyimpen foto kamu lho, Milah... Namanya jodoh nggak ke mana...

Ogi tersenyum, dielusnya wajah Jamilah di foto.

Tiba-tiba Ogi terkejut mendengar ketukan di pintu. Suara TARJO, teman kost Ogi terdengar.

TARJO (O.S.)

Saudara Ogi! Saudara Ogi!

Buru-buru Ogi membuka pintu.

Tarjo berdiri di depan pintu membawa sebuah kotak makanan.

OGI

Ada apa, Jo?

TARJO

Saudara Ogi, ini aku dapat titipan dari seseorang untukmu lho...

Tarjo mengulurkan kotak makanan di tangannya.

OGI

Itu dari siapa?

Ogi menatap kotak makanan dengan waspada.

TARJO

Dari orang depan kosan itu lho, Saudara Ogi.

Ogi masih ragu menerima kotak makanan di tangan Tarjo.

OGI

Isinya apaan?

TARJO

Lha kamu mau menerima ini enggak?! Dari tadi kok nanya terus!

Tarjo mulai sewot. Tangannya pegel megang kotak makan.

OGI

Ya kan hari gini harus waspada, Jo. Gimana kalau isinya makanan beracun? Hayooo!

Ogi mengintip isi kotak makanan di tangan Tarjo.

Isinya onde-onde!

OGI

Siapa sih yang kasih gue onde-onde?

TARJO

Tuuuh! Orangnya ada di luar!

Ogi keluar kos. Tarjo mengikuti dari belakang.

OGI

Yang mana, Jo?

TARJO

(Menunjuk seseorang yang berdiri di depan kost)

Tuuuh! Dia yang tadi kasih kamu makanan ini...

Seorang perempuan setengah baya berdiri di depan kost. Perempuan dengan dandanan mencolok. YU DARMI, penjual onde-onde keliling.

OGI

Lha itu kan Yu Darmi. Penjual onde-onde keliling!

Ogi terkejut begitu melihat Yu Darmi menunggu di luar. Mendengar suara Ogi, Yu Darmi menoleh. Dengan genit perempuan itu melambaikan tangan kemudian mengedip manja.

Ogi langsung balik badan. Masuk ke dalam kost.

OGI

Gini aja, Jo. Onde-onde satu kotak ini buat elo semua! Gue nggak doyan.

TARJO

Lho kamu ini bagaimana to? Ini kan hadiah dari Yu Darmi. Kelihatannya dia suka sama kamu lho...

OGI

Gue tahuuu... Udah ini semua buat elo aja. Gue dah kenyang!

Ogi berlari ke kamarnya. Pintu dikunci dari dalam.

OGI (CONT'D)

(Berbisik)

Udah deh, Jo. Lo makan itu onde-onde, kalau ada peletnya kan, yang kena elu!

Ogi melompat ke tempat tidur.

Bayangan kedipan maut Yu Darmi melintas di kepalanya. Ogi mendadak menggigil.

13. EXT. MULUT GANG RUMAH JAMILAH - SIANG

Ogi berdiri di mulut gang rumah Jamilah.

Dia rapi memakai kemeja dan celana kain. Rapi seperti karyawan baru.

Sesekali dia melihat jam tangan.

Resah menunggu Jamilah, Ogi jalan hilir mudik. Seorang penjual tahu gejrot sempat berhenti, nawarin Ogi, tapi langsung ditolak.

Dengan geleng kepala, penjual tahu gejrot pergi.

Jamilah muncul dari dalam gang.

Melihat Ogi, dia tersenyum.

OGI

Hai Jamil, eh, Milah... Ketemu lagi ya kita...

JAMILAH

Bukannya kamu sengaja nunggu aku?

Ogi tertawa perlahan.

OGI

Iya, demi kamu... aku rela menunggu di sini. Demi Milah seorang...

JAMILAH

Sekarang Ogi sudah ketemu Milah. Terus mau apa?

OGI

Anuuu, Milah suka batagor nggak? Di ujung pengkolan Jalan Manggis ada batagor enak. Kita beli yuuuk!

JAMILAH

Aku mau ditraktir nih?

OGI

Iya dong. Cowok sejati kan harus gentleman. Dimulai dari traktir cewek. Iya nggak?

Ogi menoel-noel lengan Jamilah.

Jamilah hanya tersenyum malu-malu.

Keduanya jalan berdua menuju lapak penjual batagor.

CUT TO:

Ogi dan Jamilah duduk berdampingan, mereka ngobrol sambil makan batagor. Wajah Ogi berseri-seri, Jamilah juga.

Sesekali mereka saling pandang, terus tersenyum-senyum sendiri.

Saat mereka asyik makan, sebuah sepeda motor berhenti. Motor dimatikan.

Seorang laki-laki duduk di jok motor. Laki-laki berbadan besar. Kumisnya melintang. Wajahnya sangar. Pak DASUKI, bapak Jamilah.

PAK DASUKI

JAMILAAAH! Ngapain kamu di sini?!

Jamilah dan Ogi terkejut.

Suara Pak Dasuki mirip petir.

Wajah Ogi mendadak pucat.

JAMILAH

Bapak...

Ogi tidak bisa berkata-kata. Sebuah batagor nyangkut di tenggorokannya.

PAK DASUKI

Ayo pulang, Jamilah. Nggak baik berdua sama seorang cowok! Apalagi cowok nggak jelas kayak dia!

Pak Dasuki melotot ke arah Ogi.

Ogi makin mengkeret.

Jamilah langsung berdiri.

JAMILAH

Duluan ya, Gi...

Ogi hanya mengangguk. Sekali lagi Pak Dasuki melototi Ogi, sebelum cabut dengan motornya.

Ogi langsung cari minum, batagor masih nyangkut di kerongkongan!

14. EXT. JALANAN/ANGKOT - SIANG

Moeda menendang ban mobilnya. Ban mobilnya kempes.

Dia melihat ke arah arloji.

Tidak berselang lama, ponselnya bunyi.

MOEDA

Iya, pasti on time kok! Bentaaar...

Moeda mematikan ponselnya.

Sebuah angkot lewat, cepat-cepat dia cegat.

Moeda naik ke atas angkot.

Isi angkot belum penuh.

Isinya seorang bapak membawa ayam. Seorang ibu-ibu, dua anak SMP, dan seorang cowok.

Satu-satu per satu penumpang turun, tinggal Moeda dengan cowok yang bernama TOMI.

Tomi berbadan atletis. Dia punya lesung pipit. Ganteng deh singkatnya.

Tomi tersenyum ke arah Moeda. Moeda balas tersenyum.

TOMI

Sendirian?

MOEDA

Iya, sendirian...

TOMI

Kok nggak sama temannya?

MOEDA

Namanya sendirian ya nggak sama temennya dong?!

TOMI

Iya juga ya. Oh, kenalin dulu dong... Aku Tomi...

Tomi mengulurkan tangan.

Moeda melihat tangan Tomi dengan ragu-ragu. Tapi kemudian membalas menjawab tangan.

MOEDA

Moeda.

Moeda melepaskan jabat tangan Tomi.

CUT TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar