34. INT. KAMAR JAY - SIANG
DI PINTU KAMAR DITEMPEL TULISAN 'SEDANG PATAH HATI, DILARANG MENGGANGGU!'
Jay duduk di atas tempat tidur. Wajahnya kusut belum mandi dua hari.
EMAK (O.S)
JAY! Makan yuuuk! Ntar lo sakit, Tong!
Jay tidak menjawab. Dia hanya duduk mematung. Matanya melihat ke arah poster Elvis Presley.
Emak berdiri di depan pintu kamar. Diketuknya lagi pintu kamar Jay.
EMAK (CONT'D)
Udah, Jay. Jangan sedih mulu, ntar deh dicariin jodoh bakal elu. Makan dulu, Tong. Aduh, kasihan Emak ngapa! Sedih ini kalau lu sakit!
Jay menghela napas.
JAYA
Ntar deh, Mak. Belum selera nih. Jay mau tidur dulu!
Emak meninggalkan pintu kamar Jay dengan menggelengkan kepala.
Di luar terdengar Emak sedang ngobrol dengan beberapa tetangga. Jay berbaring, ditutupnya telinga pakai bantal.
JAYA
(Berbisik)
Dabby, tega lo ama gue, Dab. Kurang apa sih gue, Dab? Ganteng iya, keren banget, cuma kurang kaya aja gue...
Jay masih rebahan. Perlahan tangannya meraba-raba meja kecil di samping tempat tidur. Diambilnya telepon genggam miliknya. Dia memutar sebuah lagu milik Elvis Presley.
35. INT. RESTO - MALAM
Moeda duduk di depan Tomi. Keduanya sedang menyantap makan malam. Wajah Tomi kelihatan sangat tampan.
TOMI
Kamu cantik banget malam ini.
MOEDA
Oh, ya?
Moeda menyedot jus alpukat.
TOMI
Iya, coba aja kalau kacamata kamu juga dilepas. Wah, pasti tambah cakep.
Tomi melepas kacamata Moeda. Buru-buru Moeda mengambilnya dan memakainya lagi.
MOEDA
Sorry, aku nggak bisa lepas kacamata.
TOMI
Kenapa?
MOEDA
Aku nggak jelas lihat kalau tanpa kacamata. Kalau lepas kacamata, wajah kamu jadi mirip Casper!
Tomi menyuapkan potongan steak ke dalam mulutnya.
TOMI
Kenapa nggak pakai kontak lens aja?
MOEDA
Nggak bisa. Nggak nyaman pakai kontak lens.
Moeda rada cemberut.
TOMI
Ya udah, kamu tetap cantik meski pakai kacamata kok!
Tomi mengedip genit. Moeda hanya menunduk malu-malu.
TOMI
Kamu nggak tersinggung dengan omonganku kan?
MOEDA
Nggak kok. Ya cuma memang rada sedih sih sekarang.
TOMI
Kenapa?
MOEDA
Baru ingat nasib salah satu temanku.
Moeda mencolok potongan steak di piringnya dengan garpu.
TOMI
Kenapa dia? Meninggal dunia?
MOEDA
Bukan! Dia masih hidup.
TOMI
Terus? Kenapa dia?
MOEDA
Dia ditolak cintanya. Mana ditolaknya di acara televisi segala. Disiarkan ke seluruh penjuru negeri. Kan kasian.
TOMI
Di acara apaan memangnya?
MOEDA
Di acara 'Tembak Aja Keleees!'.
Tiba-tiba Tomi tertawa terbahak. Dia bahkan terpingkal-pingkal memukuli meja. Moeda melihatnya dengan keheranan.
MOEDA
Kenapa kamu tertawa?
TOMI
Nggak apa-apa. Aku nonton acara itu. Pejuang cintanya pakai kostum beruang itu kan?! Konyol banget itu. Cowok norak gitu nembak cewek cakep!
Moeda meletakkan garpunya. Wajahnya berubah serius. Tomi masih tertawa. Kemudian Tomi diam saat melihat wajah Moeda.
MOEDA
Gimana? Udah puas ketawa?!
TOMI
Sorry, kalau ingat acara itu kemarin, aku masih merasa geli. Lucu!
MOEDA
Soalnya yang kamu bilang norak itu sahabatku.
TOMI
HAAAH! Dia sahabatmu? Beneran? Aku kira kamu cuma figuran di acara itu. Wah, aku beneran salah. Aku minta maaf ya. Jangan marah...
Tomi mengambil tangan Moeda, tapi cewek itu menariknya.
TOMI
Kan aku sudah minta maaf. Jangan marah gitu dong...
MOEDA
Oke deh, dimaafin. Tapi jangan ngehina orang lagi. Apalagi dia sahabatku.
Tomi mengangkat tangannya, seperti bersumpah.
TOMI
Janji! Aku tidak akan mengulangi lagi deh. Nah, demi permintaan maafku kepadamu. Aku mau kasih kamu hadiah spesial...
Tomi mengeluarkan sesuatu dari saku celana.
MOEDA
(Penasaran)
Apaan tuh?
Tomi memperlihatkan sebuah cincin bermata blue safir.
TOMI
Untuk kamu...
Dengan lembut Tomi memakaikan cincin itu ke jari manis tangan kanan Moeda.
TOMI
Gimana? Suka?
Moeda menganggukkan kepala. Dia masih bengong melihat cincin di jarinya.
MOEDA
Suka...
TOMI
Kalau suka, bilang terima kasih dulu dong.
MOEDA
Terima kasih ya, Tom.
Tomi tersenyum.
TOMI
Ngomong-ngomong, kamu suka investasi nggak? Berbisnis gitu.
MOEDA
Bisnis? Bisnis apaan? Aku sendiri cukup tertarik dengan bisnis sih.
TOMI
Nah, bagus itu. Kamu mau join dengan aku nggak? Kebetulan aku salah satu anggota sebuah perusahaan yang bergerak di sebuah bisnis.
Moeda mengerutkan kening.
MOEDA
Perusahaan apaan tuh?
TOMI
Perusahaan yang membantu keuangan orang-orang di sekitar. Kamu cuma menanamkan modal ke perusahaan. Nanti kamu akan mendapatkan bungan dan keuntungan lain yang berlipat-lipat! Bahkan di sana juga banjir hadiah setiap periodenya.
Tomi meneguk minumannya.
TOMI
Tahu hadiahnya apa? Ada motor, mobil, sampai rumah!
MOEDA
Kamu pernah dapat hadiahnya?
TOMI
Pernah!
MOEDA
Apaan?
TOMI
Aku dapat setrika! Lumayan kan? Kebetulan setrika-ku rusak. Jadi bagaimana? Mau gabung?
MOEDA
Kalau hadiahnya cuma setrika nggak seru. Jadi aku mikir-mikir dulu deh!
Tomi mengangguk. Dia mengamati Moeda, dengan tatapan tajam. Moeda meneruskan makannya.