Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. EXT. JALAN RAYA - PAGI
Jalanan sedikit macet. Bunyi klakson terdengar berkali-kali. JAY duduk di atas vespa. Sebuah kacamata hitam dia pakai, helm retro, kemeja lengan panjang kotak-kotak, celana panjang cutbrai warna hitam dan sepatu bots dari kulit sintetis berwarna cokelat tua.
Jay terlihat santai di atas vespa. Begitu lampu berubah hijau, Jay langsung ngacir.
2. EXT. PARKIRAN KAMPUS-PAGI
Vespa Jay masuk ke tempat parkir kampus. Dengan gaya Jay melepas helm. Kemudian dia terlihat membetulkan jambulnya.
WAJAH JAY TERPANTUL DI SPION VESPA. DENGAN HATI-HATI JAY MEMBELAI-BELAI JAMBULNYA.
Setelah yakin penampilannya rapi. Jay turun vespa. Dibetulkan celana di pinggang. Pandangan Jay di balik kacamata hitam menyapu seluruh halaman kampus. Gayanya tengil, sesekali senyumnya mengembang saat melihat beberapa teman perempuan lewat. Tangan kanannya melambai-lambai, tebar pesona.
Seorang cewek berambut panjang dan bertubuh langsing lewat di depan Jay. Namanya NONA.
JAYA
Jay melepas kacamatanya, kemudian mengedipkan sebelah mata dengan genit.
Nona berhenti. Dahi gadis itu mengkerut.
NONA
JAYA
NONA melihat JAY sebentar. Kemudian menggelengkan kepala.
JAYA (CONT'D)
NONA
Nona langsung cabut. Dia berjalan buru-buru, sesekali melihat ke arah Jay, khawatir kalau cowok itu mengejar.
Jay hanya mengangkat tangannya.
JAYA
(NGEDUMEL)
Dengan santai Jay berjalan ke arah kelas. Cara jalannya agak aneh, maklum sepatunya agak kekecilan. Sesekali Jay mengelus jambulnya.
Di belakang Jay, berjalan dua orang. Seorang cowok, seorang cewek. Mereka kawan akrab Jay, namanya OGI dan MOEDA. Ogi berperawakan tambun, badannya agak pendek, tapi kulitnya putih bersih. Moeda berpenampilan rapi, berkacamata, dengan rambut sebahu.
Mereka berjalan pelan-pelan di belakang Jay. Sengaja mereka menguntit Jay, soalnya Jay sudah sering bikin malu mereka.
OGI
MOEDA
OGI
(BERBISIK)
Jay terlihat menyapa beberapa cewek. Tiba-tiba dia berhenti berjalan. Ogi dan Moeda menubruk dari belakang.
OGI (CONT'D)
Ogi menggebuk pundak Jay dengan jengkel.
Jay tidak membalas, dia hanya terpaku melihat ke arah kantin kampus. Bibirnya mendadak tersenyum. Wajahnya cerah.
JAYA
Jay menoleh ke Ogi. Ogi langsung geleng kepala.
OGI
Ogi menunjuk ke arah kantin.
MOEDA
JAYA
Moeda berhenti mengetik di gawai miliknya. Dia melihat ke arah Jay dengan jengkel.
MOEDA
Jay dan Ogi terlihat terkejut. Mata Jay membulat.
JAYA
Jay menunjuk cewek yang berdiri di depan kantin. Cewek indo, duh, cakep bener deh! Badannya tinggi seperti Nona. Nama cewek ini DABBY.
MOEDA
JAYA
OGI
Ogi membuka bungkus kripik kentang.
JAYA
Jay mendekap kedua sohibnya.
Moeda dan Ogi langsung berusaha melepaskan diri.
MOEDA
JAYA
MOEDA
OGI
Jay melepaskan kedua temannya. Dia nyengir.
JAYA
Ogi dan Moeda memasang wajah ngeri mendengar keterangan dari Jay. Kemudian tanpa berbicara lagi, keduanya ngeloyor pergi, sesekali Moeda bergidik. Parfum Jay warisan almarhumah neneknya, pantesan baunya ngeri-ngeri kurang sedap.
Melihat kedua temannya pergi, Jay hanya mengangkat bahu, senyumnya masih mengembang.
3. EXT. FAKULTAS EKONOMI - TAMAN - SIANG
Jay sedikit mengendap-endap masuk ke area taman fakultas ekonomi. Sebagai anak fakultas peternakan, Jay khawatir kalau ketahuan sedang menjadi penyelusup di fakultas ekonomi.
Sebenarnya karena reputasi Jay yang nggak bagus-bagus banget dalam ngegebet cewek di kampus, Jay rada antisipasi khawatir kalau ada cewek yang dia kenal lihat Jay masuk ke area fakultas ekonomi. Bisa gagal tujuannya mencari si pujaan hati yang dilihat di kantin Mbak Sum tadi.
Jay berlari ke arah sebuah pohon rambutan, lalu bersembunyi di sana. Sesekali kepalanya nongol buat ngintip.
Saat itu di kejauhan berjalan seorang cowok berbadan kurus, rambutnya disisir rapi belah pinggir, kemejanya rapi, sepatu pantofelnya kinclong habis disemir. Nama cowok itu UNTUNG.
Untung juga kawan Jay, meski beda fakultas.
JAYA
Jay melambaikan tangannya ke arah Untung. Untung memang lebih senang dipanggil LUCKY. Arti namanya sama, tapi beda gaya.
JAYA (CONT'D)
Jay mengulangi memanggil. Tapi seperti tidak mendengar, Untung tetap berjalan.
Jay mengambil batu kerikil, lalu dilemparkan ke arah Untung.
Tepat sasaran! Batu kerikil itu menimpuk jidat Untung.
Untung berhenti, dia menoleh ke kanan-kiri dengan emosi. Jay melambaikan tangan. Dengan wajah menahan marah, Untung mendekati Jay.
UNTUNG
Untung mengangkat diktat di tangannya, siap-siap mau ngemplang kepala Jay sebagai pembalasan.
JAYA
Untung mengernyit keheranan.
UNTUNG
Jay teriak di samping telinga Untung.
JAYA (CONT'D)
Kali ini Untung nyengir.
UNTUNG
Jay menjentikkan jari. Dia semakin mepet ke Untung. Jay berbisik di telinga Untung, dengan suara jelas meski pelan.
JAYA
UNTUNG
Untung bertanya sambil menggaruk kepalanya karena gatal. Mendadak ketombe di rambutnya pada rontok.
Jay melihat ke sekeliling.
Dilihatnya Dabby berjalan dengan beberapa temannya.
JAYA
Jay menunjuk ke arah Dabby. Untung melihat ke arah jari telunjuk Jay.
UNTUNG
JAYA
Jay menggenggam tangan Untung. Wajahnya ngarep banget.
UNTUNG
JAYA
UNTUNG
Jay melepaskan tangan Untung. Tampangnya berubah agak sewot.
JAYA
UNTUNG
JAYA
UNTUNG
Jay menganggukkan kepala tanda mengerti.
JAYA
UNTUNG
Jay mengangguk lagi.
UNTUNG
JAYA
UNTUNG
Untung bersiap pergi.
JAYA
UNTUNG
CUT TO: