Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
HINGAR!
Suka
Favorit
Bagikan
12. Scene 91-97

91. INT. MOBIL- JALAN — PAGI- FLASHBACK

Ayah mengendarai mobil, mengantar Hara, Kayden, Barra dan Zelmira menuju ke TK. Di jalan ada sebua kecelakaan kecil dimana sebuah motor menyerempet sebuah mobil. Si pemiliki motor dengan si pemilik mobil saling berteriak memaki. Hara menoleh ke arah Kayden yang saat itu menutup telinganya dengan wajah yang pucat.

CUT TO:

92. INT. SEKOLAH TK — PAGI

Anak-anak bermain di halaman TK dengan riang gembira. Hara mencari keberadaan Kayden. Hara mendapati Kayden berada di dalam lemari seperti kemarin, Hara mengintip kembali dari celah dan melihat Kayden menangis dan memukuli kepalanya. Hara membuka lemari dan menyudahi pukulan Kayden.

ADHARA NAIRA (KECIL)

Kay, kenapa? 

(menahan pukulan Kayden pada dirinya sendiri, lalu masuk kedalam lemari)

KAYDEN ELDAR (KECIL)

(Menahan tangis sambil sesugukan)

ADHARA NAIRA (KECIL)

Hara temenin ya?

(Sambil mengelus-ngelus kepala Kayden, lalu menepuk-nepuk bahunya dengan lembut)

KAYDEN ELDAR (KECIL)

Hara, aku mau cerita.

ADHARA NAIRA (KECIL)

Cerita apa? Hara dengerin.

KAYDEN ELDAR (KECIL)

Aku bisa denger suara dari dalam hati orang lain. Aku juga bisa liat isi pikiran orang.

ADHARA NAIRA (KECIL)

Mendengarkan dengan seksama.

KAYDEN ELDAR (KECIL)

Bapak-bapak yang tadi pagi kita liat mau berantem, mereka dalam pikirannya jahat banget dan ada banyak darah. Aku takut.

(mulai kembali meneteskan air mata)

KAYDEN ELDAR (KECIL)

Kenapa pikiran orang dewasa serem? dan semuanya berisik.

(mulai menangis ketakutan)

ADHARA NAIRA (V.O)

Dasar tukang bohong. Mana ada orang bisa denger suara hati dan liat isi pikiran orang! Cengeng!

Kayden berhenti menangis, Kayden mengelap air mata dengan tangannya saat mendengar suara hati Hara. Tanpa mengatakan apapun Kayden hanya menatap Hara dengan tatapan dingin lalu pergi meninggalkan Hara. Hara sadar kalau saat itu ternyata Kayden tidak berbohong. Hara merasa bersalah.

CUT BACK TO:

93. INT. RUMAH KAYDEN- DAPUR — MALAM

Hara tersenyum sinis mengingat masa kecil keduanya.

ADHARA NAIRA (V.O)

Semenjak saat itu, saya terus merasa bersalah. Jadi untuk menjaga anda dari imajinasi 'jahat' orang dewasa, saya selalu menciptakan imajinasi yang tidak biasa.

KAYDEN ELDAR (V.O)

Jadi selama ini?? Hara selalu menjaga gue dengan imajinasinya? Dan bahkan selama ini gue selalu menganggap dia sebagai pengganggu?! Bodoh banget sih lo Kayden!

(memaki dirinya sendiri)

KAYDEN ELDAR

Ooo.. Iya, saya baru mengingatnya saat anda menceritakan ini kembali. Tidakkah saat itu anda sangat jahat?

ADHARA NAIRA (V.O)

Iya, saat itu saya memang sangat jahat. Tapi bukankah kamu sudah begitu sering melampiaskannya?

ADHARA NAIRA (V.O)

Apakah itu kurang? Nada ketus, tatapan sinis dan bentakkan yang diperuntukkan kepada saya selama bertahun-tahun, apa kurang?

KAYDEN ELDAR 

(terdiam)

ADHARA NAIRA

Apakah kurang? sampai anda harus bersikap tidak perduli terhadap suara hati saya saat memanggil dan meminta pertolongan anda? Kenapa saat itu anda justru bersikap sangat jahat kepada saya?

KAYDEN ELDAR

Maksudnya?

(tidak mengerti)

ADHARA NAIRA (V.O)

Jawab, saya berikan sebuah kesempatan untuk menjelaskannya.

KAYDEN ELDAR

Ada banyak karakter manusia di muka bumi ini Hara, ada yang suara hatinya terdengar sangat nyaring dan jelas seperti suara hati dan pikiran anda dahulu. Ada yang terdengar samar dan ada yang bahkan terlalu hening.

KAYDEN ELDAR

Semenjak Ayah meninggal, anda menjadi yang paling hening diantara yang hening. Dan ini adalah suara hati anda pertama yang bisa saya dengar semenjak meninggalnya Ayah.

KAYDEN ELDAR

Maaf. Tapi, bukankah saat itu saya memberikan Anda waktu untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi. Kenapa anda justru diam lalu pergi begitu saja?

ADHARA NAIRA (V.O)

Itu masalahnya, anda bisa mendengar lebih baik dibanding manusia lainnya, tapi bahkan anda tidak mau mendengar kemana hati anda ingin mengarah.

ADHARA NAIRA

Bisa berikan hadiah peninggalan ayah saya sakarang?

KAYDEN ELDAR

Lalu apa kita sudah berdamai?

ADHARA NAIRA

Akan saya fikirkan kembali.

Kayden segera ke kamar dan langsung mengambil hadiah yang ayah titipkan. Tidak lama kemudian Kayden keluar dari kamar dan langsung mendekatkan dirinya kepada Hara.

KAYDEN ELDAR

Ayah, maaf karena memakan waktu terlalu lama untuk melunasi janji aku ke ayah.

(memberikan Hadiah titipan Ayah kepada Hara)

Hara kembali meneteskan air matanya sambil mengambil hadiah pemberian ayahnya, dipeluknya hadiah itu.

ADHARA NAIRA

Terimakasih karena selama 7 tahun ini anda menjaganya dengan baik.

(melangkah beranjak pergi meninggalkan Kayden)

KAYDEN ELDAR

Kamu mau kemana?

ADHARA NAIRA

Pergi. Urusan kita sudah selesai.

KAYDEN ELDAR

Oke, mau pergi kemana saya anter!

(mencoba menggenggam tangan Hara)

ADHARA NAIRA

Gak perlu saya udah pesan taxi.

(berusaha melepaskan genggaman tangannya)

KAYDEN ELDAR

Bukankah paling tidak saya punya hak untuk melihat hadiah dari ayah? Selama 7 tahun benda itu bersama dengan saya.

Hara mengabaikan dan segera keluar dari rumah Kayden untuk masuk ke dalam taxi.

CUT TO:

94. EXT. RUMAH BUNDA- HALAMAN DEPAN — SIANG

Sesampainya di rumah bunda Kayden bertemu dengan Hara di halaman depan. Hara sedang duduk berdua dengan seorang pria, pria itu mengenakan kemeja dan celana jins hitam, sedangkan ditangan kirinya melingkar sebuah jam rangan dengan salah satu brand mahal.

DIRA (V.O)

Apa ini waktu yang tepat ya untuk ngungkapin perasaan saya ke Hara. Tapi, kalau bukan sekarang mau kapan?

(Menyemangati diri sendiri)

Mendapati apa yang difikirkan pria ini kepada Hara, Kayden bertindak cepat. Tanpa basa basi Kayden segera duduk disebelah Hara.

KAYDEN ELDAR

Hai, nama saya Kayden.

(bersikap sok asik, sambil menjulurkan tangan)

Hara menanggapi malas kedatangan Kayden.

DIRA

Oh, Hai nama saya Dira

(menjabat tangan Kayden)

KAYDEN ELDAR

Bunda ada?

(tersenyum lembut pada Hara)

DIRA

Pacar kamu?

(memastikan)

KAYDEN ELDAR

Ooohh, bukan! Saya calon suaminya. Ini mau membicarakan urusan pernikahan kami sama bunda.

(mengambil alih pembicaraan)

Hara seketika melemparkan pandangan matanya pada Kayden, tanpa basa-basi Hara menarik tanga Kayden untuk masuk ke dalam rumah.

KAYDEN ELDAR

Maaf ditinggal dulu sebentar, maklum dia kangen banget udah lama gak ketemu saya.

(memanas-manasi Dira)

CUT TO:

95. INT. RUMAH BUNDA- RUANG KELUARGA — SIANG

Hara menghentikan langkah di ruang keluarga. Menatap kayden dengan kesal.

ADHARA NAIRA

Mau ngapain kesini?

KAYDEN ELDAR

Mau ketemu sama Bunda, ngomongin rencana pernikahan kita.
(tatapan menggoda)

ADHARA NAIRA

Oke! Ayo kita ngomong sama Bunda.

(tatapan menantang)

ADHARA NAIRA

Bun!! Bunda!! Bunda!!!

(memanggil-manggil)

Bunda berjalan cepat mengikuti suara Hara yang memanggil-manggil dirinya.

SELINA SORAYA

Kenapa sayang.

ADHARA NAIRA

Kayden mau ngomongin soal rencana pernikahan kita.

(melihat ke arah Kayden)

SELINA SORAYA

Hah? serius?

KAYDEN ELDAR

Iya bunda, Kayden kesini mau melamar Hara, gimana bunda merestui?

(menerima tantangan Hara)

SELINA SORAYA

Bunda gak tau harus nanggepinnya gimana, ya ampun bunda seneng banget dengernya.

(mengikuti alur ang di buat Hara dan Kayden)

Merasa muak dengan omong kosong yang terjadi , Hara segera meninggalkan Kayden dan Bunda.

KAYDEN ELDAR

Bunda aku serius berniat melamar Hara, tapi sebelum itu bisa terjadi aku harus memperbaiki hubungan aku sama dia lebih dulu. Bunda beneran merestui?

SELINA SORAYA

Kalau Haranya setuju bunda sih pasti mendukung.

(memberikan senyuman menyemangati)

CUT TO:

96. EXT. RUMAH BUNDA- HALAMAN DEPAN — SIANG

Kayden duduk kembali disamping Hara. Dira berpamitan pulang dengan wajah kecewa. kayden tersenyum penuh kemenangan.

KAYDEN ELDAR

Hati-hati ya dijalan.

(ikut mengantarkan Dira masuk kedalam mobil untuk pulang sambil tersenyum puas)

ADHARA NAIRA

Ngapain senyum-senyum gitu?!

(ketus)

KAYDEN ELDAR

Ya harus senyum dong kan mau ngomongin rencana pernikahan kita.

(menatap Hara)

ADHARA NAIRA

Emang bunda ngizinin anak perempuan sematawayangnya dinikahin sama pria kayak gini? Jangan terlalu percaya diri!

(melihat dari atas kepala sampai kaki dengan tatapan sinis)

KAYDEN ELDAR

Oke, kita memang gak akan nikah.

ADHARA NAIRA

Jelas.

KAYDEN ELDAR

Maksudnya? Lo suka sama cowok tadi?

(memastikan)

Hara mengabaikan Kayden dan berlalu meninggalkan Kayden.

CUT TO:

97. INT. RUMAH BUNDA — PAGI

Kayden mengelilingi rumah, mencari keberadaan orang rumah tapi tidak ada yang kayden temui kecuali, seorang tukang kebun yang sedang membawa ember dan selang.

KAYDEN ELDAR

Pak, Hara sama bunda dimana ya?

GINO

Oh, ibu tadi lagi ngecek penginapan. Kalau mba Hara lagi ke sawah, Mas.

KAYDEN ELDAR

Sawahnya jauh Pak?

GINO

Lumayan mas, bisa satu setengah jam lah kira-kira.

KAYDEN ELDAR

Bapak tau lokasi sawahnya dimana?

GINO

Tau Mas.

KAYDEN ELDAR

Yaudah nanti temenin saya ke tempat Hara ya pak?

GINO

Nggih Mas. Nanti saya antarkan.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar