Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
10. EXT. SEKOLAH- KANTIN— SIANG
Kayden, Harra, Zelmira dan Barra duduk sambil menikmati mie ayam yang mereka pesan.
BARRA DIRAS
ADHARA NAIRA
BARRA DIRAS
ZELMIRA CHAFIA
BARRA DIRAS
ADHARA NAIRA
BARRA DIRAS
ADHARA NAIRA
ZELMIRA CHAFIA
ADHARA NAIRA
(sambil mencolek dagu Zelmira)
BARRA DIRAS
(menyenggol tangan Kayden)
KAYDEN ELDAR
ZELMIRA CHAFIA
(menyindir)
Tiba-tiba gadis yang disukai Kayden lewat, tatapan Kayden terus mengikuti kemana gadis itu bergerak.
BARRA DIRAS
Mendapat pertanyaan itu dari Barra membuat Kayden memasang pendengaran, memastikan isi hati Barra. Tapi, Kayden terperangkap dalam imajinasi yang diciptakan oleh Hara.
DISSOLVE TO:
11. EXT. IMAJINASI HARA — SIANG
Di daerah gurun pasir yang terpampar terik matahari Hara mengikat Nera. Setelah selesai mengikat Nera, Hara lalu berbalik dan meninggalkan Nera yang terduduk di atas bangku kayu dalam kondisi terikat, dengan gerakan slow motion digigitnya penutup geranat tersebut lalu saat terlepas ia segera melemparnya kearah belakang dimana Nera berada. Hara tersenyum tipis.
CUT BACK TO:
12. EXT. SEKOLAH- KANTIN — SIANG
KAYDEN ELDAR
(kesal karena imajinasi Hara)
ADHARA NAIRA
BARRA & ZELMIRA
KAYDEN ELDAR
BARRA & ZELMIRA
(mengangkat bahu)
Kayden kembali melemparkan pandangan pada Hara yang masih menikmati makanannya.
KAYDEN ELDAR (V.O)
(menghela napas)
KAYDEN ELDAR (V.O)
KAYDEN ELDAR
Nera cantik
Barra dan Zelmira menoleh ke arah Kayden, tapi tidak dengan Hara.
DISSOLVE TO:
13. EXT. IMAJINASI HARA— SIANG
Hara memulai kembali imajinasinya dimana ia menyandingkan wajah Nera dengan wajah nenek sihir lalu melakukan voting sepihak yang justru memenangkan wajah si nenek sihir.
KAYDEN ELDAR
DISSOLVE TO:
14. EXT- IMAJINASI HARA — MALAM
Lalu seketika Hara melanjutkan aksinya dalam mengimajinasikan Nera, dan kali ini ia mulai membandingkan dirinya dengan Nera. Dimana ada sebuah kurfa penilaian dari cahaya kumbang yang memperlihatkan penilaian antara dirinya dan Nera, yang dengan perhitungan asalnya membuat ia seakan lebih baik daripada Nera. Lalu terdengar tepuk tangan riuh dari para kaum peri hutan.
CUT BACK TO:
15. EXT. SEKOLAH- KANTIN — SIANG
KAYDEN ELDAR
(menyindir Hara)
Seketika wajah Hara terlihat murung dan sedikit kesal mendengar Kayden.
KAYDEN ELDAR (V.O)
CUT TO:
16. INT. RUMAH KELUARGA KAYDEN-RUANG KELUARGA- SIANG
Zelmira, Barra dan Kayden duduk sambil membaca buku.
BARRA DIRAS
KAYDEN ELDAR
(mengangkat bahu)
KAYDEN ELDAR (V.O)
(menoleh kearah jendela samping yang mengarah ke rumah Hara)
BARRA DIRAS
ZELMIRA CHAFIA
BARRA DIRAS
KAYDEN ELDAR
BARRA DIRAS
ZELMIRA CHAFIA
Kayden hanya menghelahkan nafas tanpa menjawab apapun.
BARRA DIRAS
ZELMIRA CHAFIA
KAYDEN ELDAR (V.O)
SFX: suara Bell berbunyi
Kayden, Zelmira dan barra bergegas melihat siapa yang datang.
CUT TO:
17. INT. RUMAH KELUARGA KAYDEN — SIANG
Mama Kayden berjalan ke pintu utama diikuti oleh Kayden, Barra dan Zelmira.
ADHARA NAIRA, GAVA, SELINA (O.S)
MELODI FERYAL
(berjalan menuju pintu)
KAYDEN, BARRA, ZELMIRA
(sambil mencium tangan kedua orang tua Hara)
SELINA & GAVA
ZELMIRA CHAFIA
SELINA SORAYA
(sedikit menyipitkan matanya namun sambil tetap tersenyum.)
BARRA & ZELMIRA
SELINA SORAYA
(berlalu sambari mengelus kepala Zelmira)
GAVA HARIST
(sembari menepuk lengan Barra dan Kayden)
ADHARA NAIRA
GAVA HARIST
ADHARA NAIRA
GAVA HARIST
ADHARA NAIRA
(wajah memelas lalu diakhiri dengan senyuman meledek)
GAVA HARIST
(sambil mengacak-acak rambut Hara dan segera berlalu)
BARRA DIRAS
(menadahkan tangan)
ADHARA NAIRA
(memberikan seloyang makaconi schotel yang dan setoples cookies chocholate.)
BARRA DIRAS
(sambil tertawa puas)
Dengan sigap Zelmira menadahkan tangannya turut menagih sesuatu.
ADHARA NAIRA
(sambil memberikan seloyang banana cake)
Tanpa aba-aba Kayden juga menadahkan tangan
ADHARA NAIRA
Kayden masih terdiam sembari menadahkan tangannya.
ADHARA NAIRA
(dengan ekspresi polos)
Zelmira dan Barra menahan tawa seakan puas sekali melihat sikap Hara.
ZELMIRA CHAFIA
ADHARA NAIRA
BARRA DIRAS
ADHARA NAIRA
ZELMIRA CHAFIA
Hara dan Zelmira berlalu keluar meninggalkan Barra dan Kayden.
KAYDEN ELDAR
BARRA DIRAS
KAYDEN ELDAR
BARRA DIRAS
KAYDEN ELDAR
Kayden dan Barra bengong sembari melihat Hara dan Zelmira pergi.
CUT TO:
18. INT. SEKOLAH- RUANG KELAS — SIANG
Hujan deras,disertai angin kencang.
Insert: Jam dinding 13:50
PAK MAHDI
Seketika ruangan kelas senyap, menanti penjelasan.
PAK MAHDI
Anak-anak terdiam.
PAK MAHDI
BARRA DIRAS
KAYDEN ELDAR (V.O)
KAYDEN ELDAR
(kesal)
BARRA DIRAS
KAYDEN ELDAR
BARRA DIRAS
Kayden menghela napas panjang dengan eskpresi bingung.
SFX: Suara Bell Pulang Sekolah.
Setelah Pak mahdi keluar kelas, anak-anak beriringan keluar dari kelas.
ADHARA NAIRA
(wajah pucat yang lesu)
BARRA DIRAS
ADHARA NAIRA
KAYDEN ELDAR (V.O)
(ekspresi baru menyadari)
BARRA DIRAS
ADHARA NAIRA
BARRA DIRAS
KAYDEN DAN HARA
(memperlihatkan payung yang sudah di keluarkan)
CUT TO:
19. EXT. SEKOLAH- GERBANG SEKOLAH — SIANG
Sesampainya di gerbang sekolah Kayden melihat Nera. Kayden merasa panik.
KAYDEN ELDAR (V.O)
(sembari bergerak agak menjauh dari Nera)
Tapi sebelum melangkah menjauhi Nera,,
NERA (V.O)
(gelisah)
Dengan keberanian penuh, Kayden melangkahkan kaki untuk mendekat ke Nera dan memberikan payung miliknya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
KAYDEN ELDAR
(dengan kaku)
NERA
(menerima payung yang dipinjamkan)
Beberapa sesaat setelah payung itu diambil oleh Nera hujan mengguyur tubuh Kayden tanpa dia sadari. Sampai akhirnya Kayden menyadari hujan tetap deras tapi tidak lagi mengguyur tubuhnya. Lalu dia melihat kearah langit untuk memastikan fenomena apa yang terjadi. Ternyata ada sebuah payung berwarna ungu tua yang melindungi Kayden dari hujan.
ADHARA NAIRA
Kayden melihat kesegala arah mencari keberadaan Barra dan Zelmira, yang ternyata sudah berada agak jauh di depannya. Kayden dan Hara berjalan dibawah rintikan hujan bersama dalam satu payung. Kayden menatap kearah Hara dengan tatapan merasa aneh. Sampai Kayden tersadar, ia menoleh ke bahunya yang mulai basah.
KAYDEN ELDAR
(membatalkan niatnya untuk mengeluh)
Kayden mendapati Nara dengan wajah pucat dan tangan yang mulai gemetar kesulitan untuk memegangi payung untuk dirinya karena postur tubuh Kayden yang lebih tinggi. Tanpa basa basi, Kayden mengambil payung itu dari Hara dan mulai memegangi payung untuk dirinya dan Hara.
CUT TO:
20. EXT. MOBIL ANGKOT- JALAN — SIANG
Kayden Harra, Barra dan Zelmira menaiki angkutan umum. Barra dan Kayden duduk berhadapan di bangku paling belakang, Zelmira duduk di sebelah Bara sedangkan Hara duduk di sebelah Kayden. Angkutan umum berhenti di persimpangan jalan untuk mengambil penumpang. Seorang laki-laki berumur 20-an.
Ditengah perjalanan Hara tertidur, tanpa sadar ia menyandarkan kepala ke bahu penumpang pria itu. Barra menyenggol kaki Kayden dengan penuh makna memberikan beberapa gerakan isyarat.
BARRA DIRAS (V.O)
Kayden berpura-pura tidak mengerti dengan tindakan dan tatapan Barra. tapi, sekali lagi Barra menyenggol kakiku.
BARRA DIRAS (V.O)
ZELMIRA CHAFIA (V.O)
#PENUMPANG (V.O)
Kayden mengepal tangannya dengan kesal, lalu membuka jaketnya untuk menutupi tubuh Hara. Lalu dengan perlahan menggeser kepala Hara untuk bersandar di bahu Kayden. Kayden mendapati suhu tubuh Hara tinggi. Menyadari perilakunya dari tadi ternyata diperhatikan, si penumpang segera turun dari angkutan umum. Perjalanan berlanjut, sebelum berhenti di tempat tujuan Hara mulai membuka mata.
KAYDEN ELDAR
Masih sambil bersandar pada Kayden, Hara mengangkat wajahnya kearah Kayden, dengan perlahan ia bangun dan menyudahin sandarannya.
ADHARA NAIRA
(merasa sudah menyusahkan)
Akhirnya Kayden, Hara, Barra dan Zelmira berhenti di depan komplek rumah mereka.
CUT TO:
21. EXT. JALANAN KOMPLEK — SIANG
Keempatnya melanjutkan perjalanan dari depan komplek menuju rumah masing-masing.
BARRA DIRAS
ZELMIRA CHAFIA
ADHARA NAIRA
(melambaikan tangan)
ZELMIRA CHAFIA
ADHARA NAIRA
(mengangguk sambil tersenyum)
Di perempatan jalan Barra dan Zelmira berpisah dengan Kayden dan Hara. Hara dan Kayden berjalan tanpa bicara. Sesampainya di rumah Kayden, Hara mengantarkan Kayden sampai benar-benar didepan pintu rumah.
KAYDEN ELDAR
(khawatir karena melihat Hara semakin pucat)
ADHARA NAIRA
KAYDEN ELDAR
(mengembalikan payung Hara.)
Hara tersenyum sambil menerima payung yang di pindah tangankan padanya.
CUT TO:
22. INT. RUMAH KAYDEN — SORE
MONTAGE:
KAYDEN MENUTUP PINTU RUMAH
KAYDEN MASUK KE RUMAH LALU MENAIKI TANGGA
KAYDEN MANDI DIBAWAH KUCURAN AIR SHOWER
KAYDEN KELUAR DARI KAMAR MANDI SEMBARI MENGERINGKAN RAMBUTNYA DENGAN HANDUK
KAYDEN MULAI MERASA PILEK
KAYDEN MENCARI OBAT DI KOTAK OBAT YANG KOSONG
KAYEN MANGAMBIL TELEPON DAN MULAI MEMENCET TELEPONNYA
END MONTAGE
CUT TO:
23. INT. RUMAH KELUARGA KAYDEN-RUANG KELUARGA — SORE
Kayden menunggu nada panggil yang terjawab.
KAYDEN ELDAR
Intercut with Mama
MELODI FERYAL
KAYDEN ELDAR
MELODI FERYAL
KAYDEN ELDAR
(memegang kening dan lehernya untuk mengecek suhu tubuh)
MELODI FERYAL
KAYDEN ELDAR
MELODI FERYAL
(langsung menutup telepon)
CUT TO:
24. INT. RUMAH KELUARGA NAKA- KAMAR — SORE
Setelah menutup telepon Kayden langsung ke kamar, menyembunyikan diri di balik selimut. Sambil memeluk diri sendiri. Gemuruh petir saling bersahutan, hujan turun deras. Kayden mulai tertidur.
ADHARA NAIRA
(dengan suara lembut. Menyentuh kening Kayden mengecek suhu tubuhnya)
KAYDEN ELDAR
(segera terduduk di tempat tidur. Merasa kaget)
ADHARA NAIRA
KAYDEN ELDAR (V.O)
ADHARA NAIRA
(mulai menyuapkan sesendok bubur ayam)
Kayden mengikuti arahan dengan pasrah dan terpaksa. Setelah menghabiskan buburnya, kayden meminum air beserta obat yang Hara berikan. Tanpa menunggu lama Kayden kembali tertidur.
Suara petir mengagetkan Kayden. Perlahan Kayden membuka kedua matanya. Kayden melihat Hara tertidur dengan posisi terduduk di lantai dan menyandarkan kepala di tepi tempat tidur, lalu tanganny menggenggam tangan Kayden. Kayden memastikan apa demamnya sudah turun atau belum, dan saat aku memegang kening, lalu dia menyadari bahwa ada sehelai kain basah menempel di dahinya. Kayden menatap lembut ke arah Hara.
SFX: suara pintu terbuka.
Ayah Hara masuk dengan seragam pilotnya yang sedikit basah karena diguyur hujan lalu dengan perlahan ia melangkah mendekati tubuh Hara yang sedang terlelap. Dikecupnya kening Hara, dengan perlahan ayah melemparkan pandangannya padaku.
GAVA HARIST
(sambil memegang kening Kayden)
KAYDEN ELDAR
GAVA HARIST
Ayah mencari-cari sesuatu.
GAVA HARIST
(menunjuk sofa di sudut kamar)
KAYDEN ELDAR
(sambil menepuk-nepuk kasur, merasa tidak tega dengan Hara.)
Tatapan mata ayah berubah menjadi begitu dingin selayaknya seekor singa yang mendapati mangsanya. Kayden seketika memahami arti tatapan ayah padanya.
KAYDEN ELDAR
(mencoba menjelaskan maksudnya)
GAVA HARIST
(membaringkan Hara. Diangkatnya dengan, begitu hati-hati, lalu menyelimuti tubuh Hara)
KAYDEN ELDAR
(memastikan)
GAVA HARIST
GAVA HARIST
(menggerutu sambil tersenyum memandang putrinya)
GAVA HARIST
KAYDEN ELDAR
GAVA HARIST
KAYDEN ELDAR
GAVA HARIST
(penuh rasa penasaran)
KAYDEN ELDAR
(menolak sambil tersenyum)
GAVA HARIST
KAYDEN ELDAR
GAVA HARIST
GAVA HARIST (V.O)
Mendapati apa yang diucapkan ayah, Kayden berusaha menahan tawanya.
GAVA HARIST
KAYDEN ELDAR
GAVA HARIST
(bertanya kembali)
KAYDEN ELDAR (V.O)
(tidak menjawab apapun)
GAVA HARIST
GAVA HARIST
KAYDEN ELDAR
(mengangguk dan merasa aneh kenapa ia menyetujui perjanjian dengan ayah)
GAVA HARIST
(sambil mengulurkan tangan, tanda kesepakatan)
Kayden menerima uluran tangan ayah.
CUT TO: