Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
13 INT. RUANG KELAS. DAY 13
Ganis memasang wajah muram. Ia menyandarkan kepalanya di
meja. Ia juga terlihat sedang menulis barisan sajak di
bukunya.
BERLIAN
Apa tuh?
GANIS
(masih terdiam)
BERLIAN
Oooh... lirik lagu lagi.
Di sebelahnya, Berlian sedang minum obat. Namun tiba-tiba,
Berlian tersedak. Ia terbatuk-batuk.
GANIS
(menepuk-nepuk
pundak Berlian)
Pelan-pelan dong, Ber.
BERLIAN
(masih batuk-batuk,
minum air putih
banyak)
Aduh pait banget lagi.
GANIS
Elo sih gak pelan-pelan minumnya.
BERLIAN
(selesai tersedak.
lalu tertawa
melihat Ganis)
Gue kudu tersedak dulu ya biar lo
mau ngomong hari ini.
GANIS
Ya enggak.
BERLIAN
Ada gue. Gue bisa dengerin lo.
GANIS
Ber. Lo orang yang paling gue
percaya. Lo jangan bilang siapa
siapa, yah.
BERLIAN
(mengangguk yakin)
GANIS
Kayaknya Ayah sama Mama gue mau
pisah.
BERLIAN
(terkejut)
Hah? Kenapa?
GANIS
Biasa. Masalah Ayah yang gak tegas
sama royalti lagu ciptaannya.
(beat)
Tapi gue gak tahu sih kali ini
kayaknya ada masalah lain juga.
BERLIAN
(menghela napas)
Sabar ya, Nis. Gue gak tahu kudu
ngomong gimana. Omong kosong kalo
gue bilang everything is gonna be
fine. Mungkin bakal susah, tapi gue
yakin itu semua bakal berlalu kok.
GANIS
(tersenyum)
Iyah.
Tiba-tiba, seorang murid yang sepertinya adik kelas
menghampiri Berlian.
ADEK TINGKAT
Kak, dapat surat. Nih.
BERLIAN
Dari siapa?
ADEK TINGKAT
Buka aja Kak. Hehehe duluan kak.
GANIS
Uuuuuu. Dari siapa lagi nihhh.
BERLIAN
Gatau. Mana warnanya pink hahaha.
GANIS
Gini nih yang banyak secret
admirernya!
BERLIAN
Hahaha. Apaan si lo.
GANIS
Ikutan baca dong...
(melirik ke surat
yang sudah dibuka)
Gilee... duhai matahariku... hihihi.
BERLIAN
(memukul-mukul
Ganis)
Nyebelin banget sih loooo...
Mereka berdua tertawa bersama-sama.
14 EXT. LAPANGAN SEKOLAH. DAY 14
Lapangan sekolah dipenuhi oleh orang-orang yang sedang
ekskul. Ada yang sedang ekskul cheerleader, ada yang sedang
ekskul bela diri, termasuk juga ekskul paskib.
Sore itu, satu barisan sedang dihukum menjalani hukuman
push-up.
BAGAS
Kalian sudah latihan berminggu
minggu tapi gak ada progress.
WIRA
(membentak dengan
suara cempreng)
Kayak gini mau tugas dek, dek!
Sebagian orang menahan ketawa karena sura cempreng Wira.
BAGAS
Heh. Apa e ketawa-ketawa. Gak serius
ya!
WIRA
Weh ada yang berani ketawa. Push up
sepuluh kali!
Barisan push-up sepuluh kali dengan ngos-ngosan.
BAGAS
Kalau kalian terus-terusan gak
serius kayak gini, khawatir aku dek
kalau nanti ada kejadian apa-apa
waktu pengibaran.
WIRA
Kami gamau ambil resiko ya.
BAGAS
Kalo gitu kami mau nambah intensitas
latihan kalian!
Barisan saling bertatapan dengan wajah ngeri.
15 INT. RUANG KELAS. DAY 15
Kelas begitu ramai karena sedang jam istirahat. Namun Ganis
dan Berlian masih berkutat dengan buku matematika mereka.
Di meja mereka sudah ada kotak susu dan roti. Ganis
sesekali menguap.
BERLIAN
Parah banget lo Nis himpunan aja gak
ngerti.
(geleng-geleng
kepala.)
GANIS
(meringis)
Ya maap. Gue gak sempet belajar.
BERLIAN
Latihan paski mulu sih.
GANIS
Ya gimana. Kalo gak latihan
dimarahin senior.
BERLIAN
Se-takut itu ya lo ama senior.
Berlian mengambil buku dari tasnya.
BERLIAN (cont'd)
Ni mending lo baca yang ini dulu.
(menunjuk ke arah
buku.)
Apalin rumusnya! Lo ya parah banget
udah ranking bawah sendiri, gak
pernah belajar.
GANIS
Iye maap-maap. Ampun dah lo udah
kayak ibuk gue!
BERLIAN
Iya lah. Ini tu SMA, Nis. Kalo kita
nanti gak dapet kuliahan gimana!
GANIS
Iyaa, iyaaa...
Tiba-tiba, seseorang bernama Wiwit (17) datang.
WIWIT
Ganis, lo dipanggil sama Pak Rozak.
Disuruh ke ruang guru sekarang.
GANIS
Ada apa?
WIWIT
Mana gue tau. Buruan sana dah
ditunggu.
16 INT. RUANG GURU. DAY 16
Ganis masuk ke ruang guru dengan agak canggung. Ternyata
disana sudah ada Inu, Raden (17) dan Vidya (16) duduk di
sofa. Pak Rozak (45) yang berpenampilan agak nyentrik
berdiri di hadapan mereka semua.
PAK ROZAK
Oh ini Rengganis sudah datang.
Duduk, Nak.
Ganis duduk.
INU
(melambaikan tangan
samar ke Ganis)
GANIS
(membalas dengan
senyuman samar)
PAK ROZAK
Jadi, kalian berempat ini yang akan
jadi perwakilan sekolah ke FLS2N
tingkat kota. Bapak dengar dari guru
guru kalau kalian ini berbakat.
Vidya katanya jadi penyanyi utama di
paduan suara, ya?
VIDYA
(tersenyum bangga)
Iya, Pak.
PAK ROZAK
Hebat-hebat.
(beat)
Kalau yang lainnya, anak paduan
suara juga?
RADEN
Saya Pak yang anak paduan suara.
Mereka berdua anak paskib.
PAK ROZAK
(muka heran)
Loh anak paskib, ya.
(beat)
Yaudah pokoknya disiapkan ya.
RADEN
Kapan pak lombanya?
PAK ROZAK
Dua minggu lagi.
17 EXT. DEPAN RUANG GURU. DAY 17
Sekolah masih jam istirahat. Suara anak-anak lain ramai,
ada yang main bola di lapangan, ada yang kumpul-kumpul di
bangku taman, dan sebagainya.
Raden, Inu, Ganis dan Vidya masih berdiri di depan ruang
guru. Mereka hendak pergi, namun Raden memulai
pembicaraan.
RADEN
Gimana kalau setiap pulang sekolah
kita latihan bareng?
INU
Wah maaf Kak, gue ada latihan
paskib.
GANIS
Aku juga Kak.
RADEN
Oh gitu. Kalo Vidya gimana?
VIDYA
Boleh. Kita sekalian latihan paduan
suara aja, Kak.
RADEN
Ide bagus.
(beat)
Wah pasti Vidya bakal banyak fansnya
nih. Pasti menang, deh.
VIDYA
(tersenyum tipis)
Tiba-tiba, teman-teman Vidya, Gladis (16) dan Nova (16)
datang dari kejauahan.
GLADIS
Ngapain lo Vid dipanggil ke ruang
guru? Lo mau ikut lomba nyanyi lagi
ya?
NOVA
Iya lah. Mo ngapain lagi.
GLADIS
Jadi yang ngewakilin sekolah kita
tuh Kak Raden, Inu, Vidya ama...
Ganis?
(mengerutkan kening
sambil melirik
Ganis)
NOVA
Ya gimana lagi adanya cuma itu.
GLADIS
Gimana yah... Padahal kan sekolah
lain juga bakal lihat lombanya gak
sih. Apa gak malu-maluin...
NOVA
Gapapa deh pasti pada dukung Vidya.
Vidya kan banyak fans-nya!
VIDYA
Kalian ngapain sih guys udah yok
kita ke kantin!
GLADIS, NOVA
Yuk!
Mereka bertiga berjalan sambil berangkulan tangan sambil
sesekali berbisik-bisik dan menoleh ke arah Ganis di
belakang. Ganis terdiam. Raden yang merasa rada aneh
akhirnya pergi begitu saja.
INU
Ngapain dipikirin sih. Pake muka
sedih lagi. Lemah lo.
GANIS
(tersenyum agak
terpaksa)
INU
Yang penting tu nyanyi lo bagus apa
enggak. Bukan cantik apa enggak.
GANIS
Emang kayak gitu masih berlaku, ya?
Haha.
INU
Cantik emang bikin orang tertarik.
Tapi kalau engga diimbangi ama
kualitas yang bagus juga gak akan
bertahan lama.
GANIS
Iye...
INU
Laper kan? Yok ke kantin.
(mendorong bahu
Ganis.)