INT. RUANGAN HOTEL, TEMPAT PERNIKAHAN JOHN — MALAM
Suasana malam. Pernikahan diadakan indoor.
BARA:
(Selesai memfoto John)
"I will get really jealous."
*"Gua bakal cemburu banget sih."
JOHN:
"Dude! You said you're not gay! C'mon, we still have time to cancel everything! I will marry you instead."
*"Cuy! Lu bilang lu bukan gay! Ayolah, kita masih ada waktu buat ngebatalin semuanya! Gua akan nikahin lu aja jadinya."
BARA:
"Hahaha, I'm joking!"
*"Hahaha, gua cuma bercanda!"
JOHN:
"You know the unbelievable things after not seeing you for seven years?"
*"Lu tahu apa hal yang sulit dipercaya setelah gak ketemu lu selama tujuh tahun?"
BARA:
"Heh, what is it?"
*"Heh, apaan tuh?"
JOHN:
"I can't believe you still wear this thing. EVEN ON MY WEDDING DAY!"
*"Gua gak percaya lu masih mengenakan benda ini. BAHKAN DI HARI GUA NIKAH!"
BARA:
"This thing is called Batik. This is a masterpiece."
*Benda ini namanya Batik. Ini sebuah mahakarya."
JOHN:
"Doesn't mean you must wear that on every important occasion, right?!"
*"Gak berarti lu harus pake dalam setiap acara-acara penting, 'kan?"
BARA:
"Heheh, relax..."
*"Heheh, santai..."
JOHN:
"Talk about favorite shirt, heheh... The first time I met you, you're not like this at all, Bara."
*"Emang si kaos paling favorit dah, heheh....Pertama kali gua ketemu lu, lu sama sekali gak kayak gini, Bara."
BARA:
"Really?"
*"Masa sih?"
JOHN:
"You've changed. You are the man of the nation now!"
*"Lu berubah. Lu adalah putra bangsa sekarang!"
BARA:
"I hope it's a compliment."
*"Gua harap itu sebuah pujian."
JOHN:
"It is a compliment! Are you still a Pluviophile?"
*"Iya, itu memang pujian! Apa lu masih seorang Pluviophile?"
BARA:
"I never classified myself as rain-lover."
*"Gua gak pernah mengklasifikasikan diri gua sebagai pecinta hujan."
JOHN:
(Bersiap mengenakan jas pengantinnya)
"But, you are. Everybody knows you love the rain!"
*"Tapi, lu emang begitu. Semua orang tahu lu cinta hujan!"
BARA:
"..........Hmmmm..... it's just your thoughts."
*"Itu cuma pikiran lu aja."
(Membantu merapihkan jas John)
BARA:
"Congratulations on your wedding, brother. Thank you for everything you've done. I think I'm the luckiest friend ever."
*"Selamat atas pernikahan lu,bro. Terimakasih buat semua yang udah lu lakukan. Gua kayaknya adalah teman paling beruntung di dunia."
JOHN:
"Same thing goes here too. I owe you a lot in my life, Bara."
"Hal yang sama juga berlaku ke gua juga. Gua berhutang banyak ke lu di hidup gua, Bara."
(Memeluk Bara)
BARA:
"Have a happy life, my friend."
"Semoga hidup lu bahagia, kawanku."
JOHN:
"I hope you can love a girl just like you love the rain..."
*"Gua harap lu bisa mencintai seorang gadis seperti lu mencintai hujan..."
BARA:
"Heheh...You ready?"
*"Heheh... Lu siap?"
JOHN:
"Yep! Here it goes!"
*"Yep! Ini dia!"
(Membuka pintu kamar hotel. Berjalan keluar)
cut to
EXT. DEPAN GEDUNG HOTEL - MALAM
Shot di depan gedung hotel, terlihat tulisan "John and Linaswara" di berbagai karangan bunga.
cut to
INT. GEDUNG PERNIKAHAN - MALAM
Acara resepsi pernikahan telah selesai. Seluruh tamu undangan memberi tepuk tangan yang meriah. Confetti dinyalakan. John dan Lina berdiri di altar dengan tangan mereka mengenakan cincin pernikahan.
cut to
Runa dikerumuni oleh banyak laki-laki yang mencoba untuk mengobrol dengannya.
Pria 1:
"Kamu kapan akan tampil lagi?"
Pria 2:
"Boleh minta kartu nama kamu gak?"
Pria 3:
"Wah cantik sekali, Mbak Runaswara."
RUNA:
"Terimakasih, hehe..."
(Menenteng gelas minuman.)
"Umm... Permisi ya, saya harus pergi."
(Beranjak menerobos para pria yang ada di sekitarnya)
EXT. HALAMAN BELAKANG GEDUNG PERNIKAHAN - MALAM
Runa membuka pintu halaman belakang hotel. Di sana hanya ada taman yang mengarah ke pemandangan pantai dan langit malam. Ia melepaskan heelsnya dan berjalan perlahan menatap bulan ke arah taman.
FX. Adhitia Sofyan - Blue Sky Collapse
RUNA:
(Mengeluarkan kalung jamnya dari tas pestanya)
"..........Heh....."
(Menghela napas panjang)
(Membalik kalung tersebut.)
Ada tulisan dengan huruf kapital:
'I MISS U' dan tanda tangan seseorang.
RUNA:
(Menghela napas)
"........I don't know who you are, but.....I.......also miss you..."
*"........ Aku gak tau siapa kamu, tapi...... Aku..... Juga kangen kamu..."
(Menggenggam kalung tersebut dengan tangannya dan mendekatkannya dengan dahinya)
".....I.....really......., really....miss you......."
*".... Aku.... Benar-benar.... Kangen kamu......"
transisi sinematik
Sinematik 10 detik.
Runa memejamkan matanya, sambil menikmati suara deburan gelombang ombak. Angin malam sepoi-sepoi mulai bertiup.
FX. Suara gemericik air
Runa mengeryitkan dahi. Perlahan bangun dari duduknya, berjalan mendekati sumber suara. Terlihat di hadapannya punggung seorang laki-laki sedang buang air kecil. Kemudian laki-laki itu mengeluarkan handsanitizernya dan memakaikannya ke tangannya.
Runa:
(Mengerutkan dahi)
"Pak, di sini bukan toilet!"
BARA:
(Berbalik badan, terkejut ketika melihat Runa)
RUNA:
(terkejut juga)
BARA:
"............Kita....pernah ketemu gak sih....?"
RUNA:
".......hah..? well, sepertinya ya......"
BARA:
(melihat ke kaki Runa)
"Ngapain nyeker malem-malem?"
RUNA:
(Bengong sejenak, Masih mencerna situasi, kemudian menjawab asal)
"Ummm... Pengen aja...!"
BARA:
"Kenapa di luar sendirian?"
RUNA:
"Ummmm....... Ya pengen aja!"
HENING.
BARA:
"Hehe....Ehehahahaha...!"
RUNA:
(Mencoba menahan tawa)
"Heh! Jangan ketawa! Bapak ini yang lebih aneh, masa buang air kecil di sini?!"
BARA:
"Anehan kamulah! Masa malem-malem lagi ada acara nikahan malah nyeker, keluar, sendirian lagi?!"
RUNA:
"Anehan kamu!"
BARA:
"Kamu! Hahahahaha!"
RUNA:
"Ihhh...."
(mencoba menahan gelak tawa, tapi gagal)
FX. Suara tamu dari dalam aula pernikahan menggema sampai keluar.
HOST:
"Shortly, we will start the ballroom dance. To all guests who want to join you might follow to dance along with our King and Queen of the night: John and Lina."
*"Sebentar lagi, kita akan memulai dansa. Untuk para tamu yang ingin ikut berdansa dipersilahkan untuk berdansa bersama Raja dan Ratu kita malam ini: John dan Lina."
FX. Suara tepuk tangan dari para tamu.
BARA:
"Kamu bisa dansa?"
RUNA:
(Tertegun)
"Kamu mau ngajak aku dansa?"
BARA:
(Membuka tangannya)
"Yuk."
RUNA:
"Kita baru kenal."
BARA:
"Kamu gak bisa dansa ya?"
(Menurunkan tangannya)
RUNA:
"Ih! Bisa!"
(Sebelum tangan Bara turun sempurna, Runa sudah mengambil tangannya. Karena hal tersebut, kalung jam di tangannya terlepas)
BARA:
"Eh, ada yang jatuh."
(Mengambil kalung jam tersebut. memperhatikan dengan seksama kalung itu)
RUNA:
"Eh, balikin!"
BARA:
(Menghindar dari kejaran tangan Runa)
"Whoa.....aku dulu punya kalung yang sama persis kayak gini."
RUNA:
"Hah....? Masa sih...?"
BARA:
"Entah sekarang ilang kemana ya...?"
(Membalik jam)
HENING.
BARA:
"Wait up...WAIT UP! this is my sign....!"
*"Tunggu bentar... Tunggu bentar! Ini kan tanda tangan gua....!"
RUNA:
"Hah?! It's impossible!"
*"Hah?! Itu gak mungkin!"
BARA:
"Kenapa ini bisa ada di kamu?!"
RUNA:
"MANA KUTAHU?!"
BARA:
"ANJIR.... lu siapa sih?!"
RUNA:
"Nama kamu dulu!"
BARA:
"Nama lu!"
RUNA:
"Nama kamu!"
BARA:
"Lu dulu!"
RUNA:
"Gak mau! Oke, kita ucapin bareng ya!"
BARA:
"Oke....!"
Bara dan runa:
"SATU.......DUA........TIGA.....!"
Music stop.
Establish shot
Kamera shot ke atas, ke arah pemandangan pantai dan langit malam di belakang mereka. Tulisan 'Gelombangoo' muncul di langit tersebut.
Sampai fade out, soundtrack Blue Sky Collapse terus bermain dari Reff.
-FIN-