Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
-Gelombang-
Suka
Favorit
Bagikan
7. Tutor Bahasa Inggris Baru

INT. KAMAR RUNA — PAGI

Pindah tempat ke kamar Runa, di Bali. Bunyi alarm di pagi hari. Pukul 06.00 pagi.

RUNA:
(Matanya masih terbuka sempurna. Diam sejenak. Bangun dari tidurnya perlahan. Memandang jam alarm. Mematikan jam tersebut.)
"Aku gak bisa tidur sama sekali semalam. Kenapa hal itu gak terjadi lagi ya?"

INT. RUANG MAKAN — PAGI

Runa keluar dari kamarnya sudah tampak rapih dengan seragamnya.

AJIK:
"Oh, sudah bangun. Ajik sudah buatkan sarapan."
RUNA:
"Terimakasih, ajik."
(Menarik kursi dengan lemah.)
LINA:
"Kok kakak lemes banget hari ini?"
AJIK:
"Iya. Kamu kenapa? Sakit? Kamu kalau gak enak badan izin dulu saja sekolah. Nanti pingsan lagi."
RUNA:
"Ah enggak kok, jik. Runa kayaknya cuma kurang tidur."
LINA:
(Mengambil saos sambal di dekatnya.)
"Kakak sudah tahu punya tubuh lemah, makanya jangan begadang. Lina sering banget denger kakak ngomong-ngomgong sendiri tahu di kamar."
(Mengolesi sandwich telurnya dengan saos)
AJIK:
"Oh iya? Kok kamu tahu? berarti kamu juga gak tidur dong."
LINA:
"eits.., oh iya ya, keceplosan. Hehehe, iya sih jik. Lina kadang juga tidur larut. Tapi Lina belajar jik. Gak kayak Kak Runa, ngobroooolll terus sama temennya."
RUNA:
"yeee... Dasar pencari muka."
(Merebut saos sambal dari tangan Lina)
LINA:
"Biarin aja. Weeee!"
RUNA:
"Runa tidur kok jik. Cuma memang suka mengigau aja kali. Hehe."
Ajik:
"Sejak kapan kamu ngigo?"
RUNA:
"Sejak...? Ummmm..."
(menyipitkan matanya sambil memandang ke atas)
AJIK:
"Ah yasudahlah. Pokoknya ajik mau supaya kalian bisa tidur cukup. Lina, ajik tahu kamu suka belajar. Tapi tidur juga penting. Keduanya harus seimbang. Runa, ajik akan lihat malam ini ya. Kalau jam 10 malam ternyata kamu bukan ngigo malah ngobrol sama temen kamu, ajik akan kasih hukuman. Deal?"
RUNA dan LINA:
"Baik jik."
Ajik:
(Menyerput kopi)
"ngomong-ngomong Runa, ajik mau bicara tentang nilai ujian kamu."
RUNA:
(Beranjak langsung menenggak air putih. Secara natural dia menatap Lina yang membuat putih seluruh bola matanya sambil mencekik-cekik lehernya dan tersenyum. Runa menatap sebal.)
AJIK:
"Lina, kamu bisa berangkat sekolah duluan."
LINA:
"Hehehe, oke ajik."
(Beranjak pergi sambil menepuk-nepuk pundak kakaknya)
RUNA:
"A-ada apa jik?"
AJIK:
(Mengeluarkan sebuah buku bersampul biru. kamera menunjukkan tulisan buku rapot.)
"Ajik ingin berdiskusi mengenai nilai kamu."
(Ajik membuka halaman buku rapot Runa.)
"Ajik sama sekali bingung sama nilai kamu semeter ini. Biasanya kamu nilainya cukup oke untuk pelajaran-pelajaran penting. Hanya paling Bahasa Inggris yang pas-pasan. Tapi semester ini,"
RUNA:
(Meringis, sembari memperhatikan ajik memutar rapotnya supaya Runa bisa melihat nilai-nilainya.)
AJIK:
"Nilai kamu jelek semua. Kimia 50, Fisika 65, Biologi 60, Matematika 45?!"
(Menaikkan nada bicaranya)
RUNA:
(Tertunduk diam)
AJIK:
(Menghela napas)
"Ajik sudah hampir meledak-ledak melihat nilai-nilai kamu. Tapi untung ada satu nilai yang sangat bagus."
(Ajik menunjuk ke satu subjek yang mendapat nilai 95)
AJIK:
"Bahasa Inggris kamu, kenapa bisa jadi bagus begini?"
RUNA:
"Hahh..?"
AJIK:
"Ajik waktu lihat nilai ini, ajik senang sekali. Akhirnya kamu memiliki harapan. Sebetulnya ajik tidak memiliki tuntutan apa-apa dari nilai kamu. Tapi Bahasa Inggris, harus bagus. Ingat 'kan Ajik pernah bilang begitu?"
RUNA:
"Iya, ingat jik."
AJIK:
"Itu karena di zaman ini, Bahasa Inggris itu yang terpenting Runa. Dan syukurlah kamu bisa mendapatkan nilai sebagus ini. Hanya satu pertanyaan ajik, kamu tidak mencontek 'kan?"
RUNA:
(Menggeleng keras)
AJIK:
"Hem. Oke deh. Runa, pertahankan nilai Inggris kamu ya. Ajik senang sekali kamu ternyata punya nilai Bahasa Inggris yang sangat membanggakan. Kamu belajar Bahasa Inggris hanya dari sekolah? Atau dari sumber lain?"
RUNA:
"Ummm... Runa punya temen bule, jik. Kenal di........... social media! hehehe."
AJIK:
"Wahh, bagus itu. Temen kamu tinggal dimana?"
RUNA:
"Di Inggris Ajik."
AJIK:
"Wah... Keren ya. Kalau dia lagi liburan, ajak saja main ke Bali ya."


cut to



INT. KELAS RUNA — SIANG MENJELANG SORE

Runa sekarang berada di kelas. Bengong. Kadang senyum-senyum sendiri. Kadang bengong lagi. Runa memandang ke arah jam. Sudah pukul 14.50.

RUNA:
"Kok dia gak ada lagi ya?"
(Beranjak keluar dari sekolah)

Runa berjalan di luar. Jam pulang sekolah. Dia melihat ke arah jam tangannya. Sudah pukul 16.00.

cut to

EXT. JALAN DEKAT SEKOLAH RUNA — SORE

RUNA:
(mengeluh risih)
"Dia kemana ya...?"
(Menendang batu, lesu.)

Hening sejenak.

Suara petir menyambar. Runa memandang ke langit. Awan mendung. Hujan langsung turun seketika.

RUNA:
"Haduh, hujan!"
(Runa cepat-cepat mencari tempat berteduh. melindungi kepalanya dari hujan sambil berlari)

Runa sampai di sebuah halte. Tidak ada orang di sana.

RUNA:
(Kembali melihat jam)
"Hmmmm...."
(Menghela napas kecewa)
BARA:
"DOR!"
RUNA:
"Wah! Ngagetin aja!"
BARA:
"Wah, wah, wah. Baru pulang sekolah ya, dek? Kasihan banget anak Bali ini. Gua cuma sampai jam 12 dong hari ini."
RUNA:
(Tersenyum)
"Ihhh, nyebelin banget. Kamu kemana aja sih? Udah datengnya mendadak, ngagetin lagi."
BARA:
"Lah, lu nungguin gua? Wah, wah...."
RUNA:
"Eh, apaan? Enggak kok. Ge'er banget kamu."
BARA:
"Sekarang jam berapa di Bali? Kok udah sore aja sih?"
RUNA:
"Jam 4 sore. Kamu biasanya muncul jam 2 siang, kok daritadi gak ada?"
BARA:
"Lah, I don't know. Lu kemarin juga gak muncul."
RUNA:
"Eh iya ya. Aneh banget. Apa jangan-jangan ada variabel lain ya supaya kejadian ini bisa terjadi?"
BARA:
"Bener juga ya. Apa ya?"
RUNA:
(Mencoba mengingat-ingat)

INSERT

Flashback ke hari-hari sebelumnya. Scene demi scene menunjukkan hujan turun.


cut back to

RUNA:
(Memasang ekspresi kaget)
"Jangan-jangan-"
BARA:
"Ya, kalau misalnya kita sudah tahu kenapa kita gak bicara kayak gini lagi, berarti lebih baik dong ya untuk kita? Mungkin perlahan-lahan kejadian aneh ini bakal ngilang juga. Bagus dong ya?"
RUNA:
"Eh...?"
BARA:
"Kalau kita gak bisa ngobrol lagi, yasudahlah ya. Kita dari awal memang pengen supaya ini berhenti. Mungkin seiring berjalannya waktu, ini juga bakal berhenti sendiri."
RUNA:
(Menunduk menatap tetesan hujan)
"Umm... Iya ya..?"
BARA:
"Ngomong-ngomong, nilai Bahasa Inggris lu belum keluar? Gimana hasilnya?"
RUNA:
(Mendadak tersenyum sumringah)
"Hehem! Sebelumnya aku mau berterimakasih karena aku dapat nilai yang sangat bagus sekali!"
BARA:
"Ya iyalah. Orang gampang banget. That was a piece of cake!"
RUNA:
"Apa tuh artinya?"
BARA:
"Artinya gampang banget. A piece of cake itu frasa yang artinya kayak sepotong kue. Kecillll..."
RUNA:
"Ohhh kecil ya? Tapi aku inget sih, ada yang janji kalau misalnya aku gak dapat seratus, dia bakal datang ke sini."
BARA:
"Lah, memang gak dapat seratus?"
RUNA:
"Aku dapat 95."
BARA:
"Whaaaaaattt?! No way. Yang mana yang salah?!"
*"Apaaaaaaaa?! Gak mungkin."
RUNA:
"Udah janji 'kan ya? Aku penasaran, kamu tuh kalau aslinya masih nyebelin gak sih?"
BARA:
"Iya juga ya. Kita gak pernah komunikasi selain lewat telepati gak jelas ini ya?"
RUNA:
"Wah, iya ya? Coba, Instagram kamu apa namanya?"
BARA:
"Gak main ig."
RUNA:
"Hah? Umm... Twitter?"
BARA:
"Sama, gak main Twitter."
RUNA:
"Ih, nolep banget."
BARA:
"Apaan tuh?"
RUNA:
"Tidak ada kehidupan. No life. Gimana sih, bule juga."
(Menahan gelak tawa)
BARA:
"Yeee, situ pronouncenya gak jelas."
RUNA:
"Yaudah nomor telpon ada dong."
BARA:
"Ummm.... Lupa.... deh, hehe."
RUNA:
"Ihhhh.... Beneran gak sih? Sombong banget."
BARA:
"Beneran cuy! Gini aja, gini aja. Gua samperin beneran ke rumah lu liburan nanti. Dikit lagi liburan 'kan?"
RUNA:
"Wah serius nih?"
BARA:
"I...iyayayaya..."
RUNA:
"Asik. Bawain oleh-oleh dong dari Inggris."
BARA:
"Hmmm... Apa ya?"
RUNA:
"Apa aja lah. Yang penting dari Inggris. Mau rumput dari Inggris juga boleh."
BARA:
"Bentar-bentar, nanti kalau keluarga lu nanya ini temen kenal dimana, lu jawab apa?"
RUNA:
"Ummm... Kenal lewat........., suara hati. Hehehehe!"
BARA:
"Haha, terus langsung diusir ya gua."
RUNA:
"Hahaha... Bisa jadi..."

hening sejenak.

RUNA:
"Ngomong-ngomong, aku mau minta tolong dong."
BARA:
"Minta tolong apa?"
RUNA:
"Ajarin aku Bahasa Inggris dong, please. Ajik seneng banget aku dapet 95 di Bahasa Inggris. Dikit lagi ada ulangan 'kan, jadi aku mau supaya bisa dapat nilai bagus juga."
BARA:
"Ohhh... Gak masalah sih. Tapi bukannya lebih gampang lu nyontek aja? Tinggal gua jawab-jawabin soalnya, kelar."
RUNA:
"Gak. Aku mau ini hasil usahaku sendiri."
BARA:
(Terdiam sejenak)
"Hem... Okay then. Heheh, gua gak nyangka sih lu bakalan pilih jalan yang sulit."
RUNA:
"Iyalah. I want to earn it myself!"
BARA:
(Diam sejenak. Kemudian berbisik)
"Kok mirip John nih orang."
RUNA:
"Hah?"
BARA:
"Wes, mantep ya udah bisa ngomong Inggris. Oke, kita mulai ya."


Transisi Sinematik


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Ceritany bagus hanya saja pakai tanda petik tiap dialog, sebab bukan novel kak.
1 tahun 5 bulan lalu