Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
-Gelombang-
Suka
Favorit
Bagikan
16. Sisa Liburan

INTERCUT —

Scene menunjukkan kegiatan-kegiatan liburan yang mereka berempat lakukan bersama. Mulai dari perkemahan, ke pantai, hutan monyet, ke kafe bareng, air terjun, dan sebagainya. Di setiap tempat, Bara dan Runa terlihat selalu mengobrol bersama. Sedangkan Lina memperhatikan mereka dari belakang dengan wajah bingung.

EXT. MONKEY FOREST — SIANG

Tahu-tahu dari belakang Lina, John muncul dan menawarkan sesuatu kepada lina.

LINA:
(Diam di tempat beberapa saat, menyaksikan Bara dan Runa semakin dekat)
JOHN:
(Membawa sebotol air mineral)
"Lina, here drink some wate-."
*"Lina, nih minum du-."
LINA:
"No, thank you."
*"Gak, makasih."
(Berjalan kembali, mengacuhkan John)

cut to

INT. DAPUR RUMAH RUNA — SORE

Mereka berempat sedang bersantai di rumah Runa setelah berjalan-jalan ke sana-sini. Runa dan Lina sedang berada di dapur, membuatkan Bara dan John sirup.


LINA:
"Kak, cita-cita Kak Bara mau jadi apa?"
RUNA:
"Kenapa tau-tau nanya itu?
LINA:
"Mau nanya aja."
RUNA:
"Hmmmm....Mau jadi dokter katanya."
LINA:
"Oh gitu...Kalau John?"
RUNA:
"Ummmm....(berhenti mengaduk sirup)
"Apa ya?"
LINA:
(Menghela napas)
"Kakak tuh..., sebenernya sukanya sama siapa sih kak? kenapa kakak malah jadi deketnya sama Kak Bara?"
RUNA:
"Hah...?"
LINA:
"Kakak tiap kali jalan, selaluuuu aja ngobrolnya sama Kak Bara. Kakak 'kan calon tunangannya John."
RUNA:
"...Masa sih...? Kakak ngobrol juga sama John kok."
LINA:
"Enggak sebanyak kakak ngobrol sama Kak Bara!"

INT. RUANG TAMU RUMAH RUNA - SORE

Bara dan John mendengar suara Lina dari dapur.

JOHN:
"...is there something happen..?
*"...Apa ada yang terjadi..."
(sambil memainkan gadgetnya)
BARA:
"I....don't know..Can't hear clearly."
(Melakukan kegiatan yang sama, tapi membaca e-book dari ponselnya)
JOHN:
(Melihat ke ponsel Bara)
"Hey! Stop it! You study, study, study, like a saint! Stop doing it!"
*"Hey! Berhenti! Lu belajar, belajar, belajar, mulu kayak orang bener! Berhenti belajar!"


Cut back to

INT. DAPUR RUMAH RUNA - SORE

RUNA:
"Lina, suara kamu kedengeran sampe ruang tamu....ssttt..."
LINA:
"Kakak jawab pertanyaan Lina!"
RUNA:
(Hendak mengatakan sesuatu, namun kemudian ditahan. Menghela napas dan memilih untuk diam)
LINA:
(Beranjak pergi ke ruang tamu)
RUNA:
"Lina...Lina!"
(mengejar Lina)


cut back to

INT. RUANG TAMU RUMAH RUNA

LINA:
"Kak Runa-"
BARA:
(Menatap Lina, bingung)
JOHN:
"Guys! Let's go to Kuta tomorrow! There will be a supermoon at night! This will be great!"
*"Teman-teman! Besok pergi ke Kuta yuk! Bakalan ada supermoon di malam hari! Ini pasti menakjubkan!"
(Tersenyum memandang ke arah yang lain)
HENING SEJENAK.
JOHN:
"Ummm... Guys...? Wait up, what happen here?"
*"Ummm... teman-teman? Tunggu, apa yang terjadi di sini?"
RUNA:
"Ye-yeah sure! That will be great!"
*"Iya, tentu saja! Pasti akan hebat!"
Bara:
"Yeah, let's go! Heheh.."
*"Iya, ayo pergi! Heheh..."
Lina:
"Wait-wait! I want to talk about something important!"
*"Tu-tunggu! Aku ingin membicarakan sesuatu yang penting!"


Semua orang memandang Lina.

Lina:
(Memandang ke arah Bara)
"Kak Bara...., you should've known... that my sister.. is engaged with another man. Do-don't..... be too close with her.."
*"Kak Bara...., Kakak seharusnya tahu... bahwa kakakku...akan bertunangan dengan orang lain. Ja-jangan....terlalu dekat dengannya."


Hening sejenak.

JOHN:
"Nono, Bara doesn't do anything wrong.
*"Enggak, enggak. Bara tidak melakukan hal yang salah."
(Beranjak berdiri, menatap Lina)
LINA:
(Melotot ke arah John)
"......What?"
*"......Apa?"
JOHN:
"Lina, please. Don't interfere with something you don't understand yet."
*"Lina, tolong. Jangan ikut campur dengan hal yang kamu sendiri belum pahami."


Semua orang menatap ke arah John.

JOHN:
"Hehhhhh......It's funny to think that I can hide it around 'til the end. Let me be honest with you all, now. I don't want to marry Runa (Membuka lebar kedua tangan). I think Runa also feels the same way. (menepukkannya ke paha)"
*"Hehhhhhh.....Konyol kalau gua mikir bisa sembunyiin ini sampai akhir. Gua akan jujur ke kalian semua, sekarang. Gua gak mau menikahi Runa. Gua pikir Runa juga merasakan hal yang sama."
RUNA:
".......yes...that's........true.."
*"........Iya....itu........betul.."
(Mengangguk pelan)
LINA:
"Hah......?"
RUNA:
"Yeah.... I...I don't want to. But I'm too afraid to say anything about this."
*"Iya... aku...aku gak mau. Tapi aku terlalu takut untuk ngomong apa pun tentang hal ini."
Lina:
"......why......?"
*"....Kenapa....?"
RUNA:
"Ajik bilang, I should give John a chance. But now....."
*".., Aku harus kasih John kesempatan. Tapi sekarang....."
(Melirik sedikit ke arah Bara. Bara balas menatapnya, walau hanya sedetik. Runa langsung mengalihkan pandangannya lagi. Demikian juga dengan Bara)
"I......I feel..... something different..."
*"Aku....aku merasa....sesuatu yang berbeda..."
LINA:
(Menatap ke arah Runa)
"What do you mean, kak........? Aku kira kakak sudah setuju dan nurut ke Ajik......?"
*"Apa maksudnya, kak.........?"
(Menatap ke arah semua orang dengan mata berkaca-kaca.)
"So, it's only me who keeps maintaining this useless thing, huh? Kak! At least you can tell me! Kenapa kakak gak pernah bilang apa pun?!"
*"Jadi, cuma gua yang tetap mau mempertahankan hal tidak berguna ini, hah? Kak! Seenggaknya kakak bisa bilang ke aku!"
(Lina melotot ke arah Bara. Bara menjadi salah tingkah dan mengalihkan pandangannya. Setelah itu, Lina pergi keluar rumah.)
RUNA:
(Hendak mengejar Lina. Namun John menghentikannya, dan beranjak mengejar Lina ketimbang Runa)
JOHN:
"Let me."
*"Biar gua aja."
(John bergegas pergi)


beat to

RUNA:
"Lina, bakal baik-baik aja 'kan ya?"
(Memandang keluar rumah)
BARA:
(Ikutan berdiri dan memandang ke luar rumah)
"Kuharap begitu...Aku ngerasa gak enak sama Lina jadinya."
RUNA:
"Emang kita kelihatan sedeket itu ya?"

Bara dan Runa memandang wajah satu sama lain.

Bara:
"Ummm....Kita ikutan kejar Lina juga deh."
RUNA:
(Mengangguk)
"Heh, right! Good idea."
*"Betul! Ide yang bagus."


cut to

EXT. SEBUAH TAMAN - SORE

Lina lari ke sebuah taman. Ia menangis sendirian di sana.

JOHN:
"Finally, found you."
*"Akhirnya, ketemu juga lu."
LINA:
(mengelap air matanya)
"What're you doing?"
*"Lu mau ngapain?"
JOHN:
"Of course, I'm coming after you."
*"Tentu saja, gua nyusul lu ke sini."
LINA:
"Piss off."
*"Pergi sana."
JOHN:
"Whoa... That's rude, young girl. Heheh, but I think I can understand why are you so mad now. I've ever experienced that before. I should apologized to you since I never told you about this."
*"Wow.... itu hal yang kasar, gadis muda. Heheh, tapi gua bisa ngerti kenapa lu semarah ini sekarang. Gua juga pernah ngalamin hal yang sama sebelumnya. Gua harusnya minta maaf ke elu karena gua gak pernah kasih tahu lu tentang ini."
LINA:
"About what?"
*"Tentang apa?"
JOHN:
"Y'know, Bara and Runa's relationship is quite unique. I can say that they're destined to be with each other."
*"Lu tahu, hubungan Bara dan Runa itu cukup unik. Gua bisa bilang bahwa mereka ditakdirin untuk satu sama lain."
LINA:
"............heh...What do you know? I bet that's just gibberish talk. You approached me only for finding a reason, right?! You just-"
*"............heh....tahu apa sih lu? Gua taruhan itu cuma omongan kosong. Lu deketin gua cuma supaya lu bisa alesan, 'kan? Lu tuh cuma-"
JOHN:
(menaikkan nada bicaranya)
"Hei! Shut up and listen to me! I will make you understand! Bara and Runa have known each other since a long time ago."
*"Hei. Diam, dengerin gua! Gua akan buat lu ngerti! Bara dan Runa udah kenal satu sama lain sejak lama banget."
LINA:
"So what? The one who will marry you, is my sister."
*"Terus kenapa? Orang yang akan nikahin lu, ya kakak gue."

(Berbalik badan dan beranjak pergi)

JOHN:
"If you are that close with her, you should've realized that she used to talk alone, right?"
*"Kalau lu sedeket itu dengannya, seharusnya lu sadar dia suka ngomong sendirian, 'kan?"
LINA:
INSERT —
(Mengingat kembali adegan ketika Runa menangis sendirian di kamar padahal ponselnya di luar)
LINA:
"..........how do you know...?"
*"............Kok bisa lu tahu...."
JOHN:
"I experienced the same thing with Bara."
*"Gua ngalamin hal yang sama dengan Bara."


cut to

EXT. JALAN MENUJU KE TAMAN — SORE

Bara dan Runa mencari-cari keberadaan Lina. Di tengah jalan, mereka bertemu dengan John dan Lina. John dan Lina sedang tertawa-tawa di tengah jalan.

Bara:
"Mereka kenapa ketawa-ketawa sendiri?"
RUNA:
"Gak tahu deh. Kok cepet amat Lina udah baikan lagi?"
BARA:
"Adek lu labil juga emosinya."

 Lina, John, Bara, dan Runa menghampiri satu sama lain.

LINA:
"Kak, kita harus bilang ajik tentang ini."
RUNA:
"Tentang apa? Kok tadi kamu udah ketawa aja tiba-tiba."
LINA:
(Menatap John di sebelahnya sambil menahan tawa.)
JOHN:
(Membuat simpul tanda tutup mulut)
LINA:
"Heheh, ada deh kak. Nanti kuceritain. Intinya, kakak dan John harus bilang tentang ini ke Ajik dan papanya John. Kalau kakak gak ngomong, Lina yang akan ngomong ke Ajik."
(Memandang ke arah John)
"You also need to speak up about your feeling."
*"Lu juga harus ngomong terus terang tentang perasaan lu."
JOHN:
"You're right. I will talk this out with my old man. We're living in post-modern era. I will fight for freedom!"
*"Lu benar. Gua akan ngomongin ini sama bokap gua. Kita hidup di zaman post-modern. Gua akan berjuang demi kebebasan!"
BARA:
"You guys are so weird..."
*"Lu berdua aneh banget..."

Seseorang mendekati mereka berempat.

AYAH BARA:
"Bara....?"
BARA:
"Hah, (Perlahan menengok ke belakang) .......Papa...? Ngapain di sini..?"
AYAH BARA:
"Heheh, papa yang harusnya nanya itu. Kamu ngapain di sini? Bukannya kamu paling anti sama Indonesia? Kamu kalau ke sini seharusnya ngabarin dong."
BARA:
"Heh... Ya betul... Bara udah mau pulang sih."
AYAH BARA:
"Pulang? Kamu baru pulang ke Indonesia. Apa maksud kamu pulang? Hehehe... Ini teman-temannya Bara juga? Were you guys coming from UK?"
*"Apa kalian semua datang dari UK?"
JOHN:
(Tersenyum dan menyalami ayah Bara)
"Hello Mr. Ajirama. It's been a while..."
*"Halo Pak Ajirama. Sudah lama tidak berjumpa..."
AYAH BARA:
"Oh, are you John? It's been a while, huh? Hehehe... Who are these lovely girls? Your friends too?"
*"Oh, kamu John ya? Udah lama gak ketemu ya? Hehehe....Siapa Gadis-gadis manis ini? Apakah teman-temanmu juga?"
LINA:
"Halo, Om. Perkenalkan saya Lina. Saya adik dari....... (Menahan tawa) pacarnya Kak Bara."
(Tersenyum menatap kakaknya yang lagi salah tingkah. Semua orang menengok Lina)
RUNA:
"....Hah....? Maaf, bu-bukan kok, om. Saya bukan pacarnya Bara, heheheheheh..."
(Tertawa canggung)
AYAH BARA:
"Ahahahaha....Gak papa! Wah, Bara sudah punya pacar juga rupanya. Nama kamu siapa?"
RUNA:
"Saya Runa, om. Salam kenal, om. Dan, ummm saya bukan pacarnya Bara kok, om..."
AYAH BARA:
"Hahahahaaha....Pacar kamu cantik banget, Bara. Ajak ke rumah dong. Biar bisa kenalan sama keluarga be-"
BARA:
"DIEMLAH...!"
(Membentak)
HENING.
BARA:
"Pulanglah ke rumah, pa.... Aku masih belum mau ke rumah."
AYAH BARA:
"Heheh.... sejak kapan kamu berani bentak papa kamu sendiri, heh...?"
BARA:
"Sejak ayahku sendiri gak bisa jadi sosok ayah lagi."
AYAH BARA:
"...Anak kemarin sore kayak kamu.... tahu apa soal dunia ini?"
BARA:
"Setidaknya aku bukan pejabat korup..."
AYAH BARA:
"Heheh.... Punya bukti apa kamu bilang papa korup?"
BARA:
"Aku gak bilang papa yang korup. Aku cuma bilang 'setidaknya aku bukan pejabat korup'. Atau papa mau ngaku sendiri kalau korupsi?"
Hening.

Bara melihat ke arah teman-temannya.

AYAH BARA:
"Kamu yakin gak mau main ke rumah?"
BARA:
"Gak usah sebut itu rumah. Buatku, rumah kita udah karam 7 tahun lalu. Tapi yaudahlah, aku mau lihat kotak besar yang papa sebut rumah itu."
(Memandang ke arah teman-temannya)
"You guys just go first. I'll catch up with you later."
*"Kalian bisa pergi duluan. Nanti gua nyusul."
JOHN:
"Are you sure everything's alright? Even only by the tone, I can tell something is wrong between you and your father."
*"Lu yakin semuanya baik-baik aja? Bahkan dari nada bicaranya aja, gua bisa tahu bahwa ada sesuatu yang salah antara lu sama bokap lu."
BARA:
"Don't worry. I'll go to Runa's house quickly."
*"Jangan khawatir. Gua akan segera ke rumah Runa."
AYAH BARA:
(Menatap penuh senyum, membuka pintu mobil)
"Yuk, masuk ke mobil,... Bara."


Cut to

INT. MOBIL AYAH BARA

Bara dan Ayahnya duduk di dalam mobil.

BARA:
"Sopir ayah kemana?"
AYAH BARA:
"Dia lagi liburan. Ayah biarkan dia ambil cuti, karena ayah juga lagi gak kerja hari ini."
BARA:
"Hmmmm... I see."
*"Hmmmm.... Begitu."
AYAH BARA:
"Kenapa kamu gak bilang papa, kamu ke Bali?"
BARA:
"Aku... punya urusan."
AYAH BARA:
"Heheh, main sama temen dan pacar kamu itu?"
BARA:
"Di-dia bukan pacarku..."
AYAH BARA:
"Bara...Bara.... Heheh.... Teman bisa berkhianat. Pacar bisa selingkuh. Tapi keluarga, keluarga itu selalu ada untuk kamu."
BARA:
"Oh iya? Terus kenapa papa malah nikah lagi?"
AYAH BARA:
"Bara....!"
HENING.
BARA:
(Tersentak karena tiba-tiba ayahnya membentak)
AYAH BARA:
(Melihat melalui kaca spion, ke arah Bara)
"Sekalipun ayah menikah lagi, ayah selalu ada buat kamu. You.... don't understand anything."
BARA:
(Menahan gelak tawa)
"Heheh...Heheahahaaha, I understand you very well........ I don't have any problem with you marrying another woman. But..... WHY IT SHOULD BE WITH HER TWINS?!"
*"Heheh....heheahahehhaa, Aku ngerti papa sangat baik.....Aku gak ada masalah dengan papa nikah lagi dengan wanita lain. Tapi.....KENAPA HARUS DENGAN KEMBARANNYA?!"
HENING.
AYAH BARA:
"What's wrong with that? Mereka berdua berbeda."
*"Apa yang salah dengan itu?"
BARA:
(Mendecak lidah)
"CK! ayah, sadar! Lu tuh belum ngelepasin mama sama sekali!"
AYAH BARA:
(Menghentikan mobil)
HENING.
AYAH BARA:
(Menengok melalui kaca spion tengah)
".......Have you...?"
*"......Apa kamu sudah....?
BARA:
(Membuka pintu mobil)
"I haven't, but at least I never replace her.....Buka pintunya! Gua mau keluar. Pengap di sini."
*"Aku belum, tapi seenggaknya aku gak pernah gantiin dia...."
AYAH BARA:
"Bara, sekali kamu keluar dari sana, ayah gak akan support kamu apa pun lagi."
BARA:
(Menjulurkan tangan ke kontrol pintu di kursi pengemudi, membuka semua pintu secara otomatis)
"So be it,"
*"Jadilah kalau begitu,"
(Membuka pintu mobil dan keluar)


cut to




EXT. JALANAN DEPAN RUMAH RUNA

Bara mendengarkan sebuah pembicaraan dari luar rumah. Runa, Lina, dan ayah mereka sedang berdebat.

BARA:
(Diam, hanya mendengarkan dari luar)
AJIK:
"Tidak bisa Runa! Itu sudah kesepakatan..."
RUNA:
"....hmmm....begitu ya.....?"
Lina:
"Kenapa nggak bisa?! Ini 'kan hidupnya Kak Runa!"
AJIK:
"Pokoknya tidak bisa! Ajik tidak mau!"
Lina:
"Kenapa?!"
AJIK:
"....Pokoknya... tidak bisa...."
BARA:
(Menghela napas, ia mengeluarkan kalung yang ia pernah beli dulu di Inggris)
"Should I give it or not..?"
*"Harus gua kasih gak ya...?"
(Membalik kalung tersebut. Ada tulisan dengan huruf kapital 'I MISS YOU' dengan tanda tangan Bara di baliknya.)
BARA:
"Tahu jadinya begini, seharusnya gua gak tulis pakai tinta permanen waktu itu. Bisa gua apus gak ya sekarang?"
(Mencoba mengelap tulisan tersebut)
BARA:
"Gak bisa ilang dong....Haduh....."
(Menghela napas)

Bara masih diam di luar. Suara perdebatan masih terjadi di dalam rumah.

BARA:
(Ia menatap kembali jam tersebut.)
"...............Sebentar...."
(mengernyitkan dahinya, zoom in ke arah jam agak lama. Bara membuka smartphonenya dan mengetikkan sesuatu di kolom searching)
BARA:
('Perbedaan waktu Bali dan London')

Tertulis di layar smartphone Bara:

'BALI LEBIH CEPAT 8 JAM DARI LONDON, BRITANIA RAYA

22.49 Sabtu, di Bali sama dengan

14.29 Sabtu, di London, Britania Raya

BARA:

"Hah.....? Seharusnya 'kan......."
INSERT —
(Flashback ketika suara Bara dan Runa saling bergantian muncul di kehidupan satu sama lain)
BARA:
"Seharusnya 'kan.......yang terjadi....kebalikannya..."
(Memegang kepalanya)
"Ini........ aneh banget sumpah.."
(Perlahan berjalan mundur, Ada suara semak-semak dari belakang. Kemudian menengok ke belakang)


cut to

Tampak orang yang dulu menjual kalung kepadanya berdiri di trotoar jalan, di bawah pohon. Hanya nampak dua detik.

SELLER:
(Tersenyum ke arah Bara)


quick dissolve to

fx dissolve




Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar