Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flower Whisper
Suka
Favorit
Bagikan
3. Clover
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. GEDUNG OLAHRAGA, KOLAM RENANG INDOOR — SIANG

Terdengar suara kecipuk air di kolam renang yang sepi. Theo sedang berenang seorang diri sampai lelah. Akhirnya Theo berhenti, lalu duduk menyelam di dasar kolam, tampak berpikir.



INT. KORIDOR SEKOLAH - SIANG — SIANG

Terlihat hiruk pikuk saat jam istirhat. Murid-murid tampak mengobrol, bercanda dan berlarian di koridor. Chrysille berjalan sambil membawa beberapa bingkisan di tangannya.



INT. RUANG KELAS 1-3 — SIANG

Chrysille menghamburkan bingkisan di atas meja tempat Dafan dan Radi sedang mengobrol. Theo sedang membaca buku sambil mendengarkan. Ketiganya menatap Chrysille kaget.


CHRYSILLE
Bisa ngga sih, berhenti ngerepotin orang? Emangnya aku ini kurir?


DAFAN
(senang, penasaran)
Wah, apa nih? Kayanya kita lagi ga ulangtahun.


CHRYSILLE
(menghempaskan diri di bangkunya)
Fans kalian tuh. Masa nititpin beginian ke aku? Rugi banget waktu sama tenagaku, kirain penting.


RADI
(bolak-balik bingkisan)
Siapa?


CHRYSILLE
KAN?! Ngasi langsung aja belum tentu kalian tahu mereka. Apalagi cuma nama. Kaya lagi absen aja.


RADI
Kenapa bisa titip ke kamu?


Chrysille sudah terlalu malas menanggapi dan melirik sekeliling. Murid lain tampak sedang saling mengobrol, tapi mata mereka tertuju pada keempatnya. Theo kembali pada bukunya.


CHRYSILLE
Kita harus cari tempat nongkrong. Aku capek sama tatapan mereka.


DAFAN
(pura-pura sibuk membuka bingkisan berisi kue kering)
Udah, biarin aja. Mau?


CHRYSILLE
Ogah, gimana kalo itu udah dijampi-jampi sama love potion.


DAFAN
Ngadi-ngadi.


Theo mengangkat kepala, memerhatikan ketiga temannya.



INT. RUMAH KACA — SIANG

Chisa terlihat sibuk di rumah kaca. Toples berisi kelopak bunga mawar kering, toples berisi minyak biji bunga matahari, wadah kaca, cheese cloth dan nampan ditata di meja.

Theo bersandar di dinding, memperhatikan Chisa mengambil toples lain berisi infuse oil dari bunga calendula di lemari. Chisa menyaring minyak dengan hati-hati ke dalam wadah kaca baru menggunakan cheese cloth.


THEO
Kamu lagi buat apa?


CHISA
(terlonjak kaget, menumpahkan sedikit ke meja)
OH! Theo! Kamu bikin aku kaget.


THEO
(mendekat)
Kamu sedang apa?


CHISA
(memeras sisa-sisa minyak)
Ini infuse oil yang sudah kusimpan sebulan. Ini bagus buat kulitmu dan kalau kamu punya luka.


Theo mengambil kelopak bunga mawar dalam toples, lalu melihat isi lemari. Pada toples berisi rendaman minyak, minyak yang sudah dilabeli, bunga kering dan bahan-bahan lain. Terdengar suara air lalu Chisa kembali pada Theo.


THEO
Kamu yang bikin semua itu?


CHISA
(menoleh ke lemari)
Satu sekali waktu. Awalnya, aku cuma mau ngeringin karena sayang, entah sejak kapan jadi sebanyak itu.


THEO
Rumah kaca ini juga, kamu yang ngerawat sendirian?


CHISA
Bohong kalo kubilang begitu, tapi kadang-kadang aku dapat bantuan dari sekolah.


Chisa lanjut menyiapkan wadah kaca dan merendam kelopak bunga mawar dengan minyak bunga matahari di dalam wadah.


THEO
(merhatiin)
Kenapa?


CHISA
Um?


THEO
Kenapa kamu mau repot-repot begitu padahal ngga ada orang yang dateng ke sini. Kamu tau ada mitos tentang kamu sama rumah kaca ini?


CHISA
(berhenti menulis label di kaca)
Aku ngelakuin ini buat rumah kaca.
(menatap Theo)
Di kehidupan ini, aku ngga bisa ngelakuin hal-hal yang besar seperti nyelamatin dunia. Tapi aku bisa ngelakuin hal kecil dengan cinta yang besar.


Theo memandang Chisa yang tersenyum tulus.



EXT. AREA BELAKANG SEKOLAH — SIANG

Theo, Dafan, Chrysille dan Radi berdiri di depan sesemakan dengan ekspresi tak percaya.


CHRYSILLE
Apa maksudnya ini?


RADI
Jadi kamu mau bilang kalo mitos sekolah itu beneran eksis?


DAFAN
Kamu bukannya mau ngerjain kita, kan? Aku lagi ngga mood ketemu hantu, lho.


THEO
Tunggu sampe kalian ketemu dia.


RADI
Siapa?


Theo tak menjawab. Pergi menuntun ketiga temannya masuk ke dalam sesemakan. Ketiganya terperangah mendapati rumah kaca yang tampak usang. Semakin enggan masuk.



INT. RUMAH KACA — SIANG

Chisa menyambut keempatnya di sayap kanan rumah kaca.


DAFAN
Hah? Anak perempuan di mitos itu, si bangku kosong??


RADI
(menginjak kaki Dafan)
Chisa.
(pada Chisa)
Jadi setiap kamu ngga masuk kamu ada di sini, ya, Chi?


CHISA
(tersenyum malu-malu)
Tempat ini memang sedikit usang dan ngga kerawat, t-tapi aku bakal senang sekali kalau kalian mau gabung di klub bunga ini.


Ketiga teman Theo melongo.


DAFAN
Klub bunga?
(memberi kode pada Theo)
Kamu pasti bercanda.


RADI
Kenapa? Kayanya bakal seru.


DAFAN
(nunjuk Chrysille)
Chrysille plus bunga? Aku kasihan sama bunganya.


CHRYSILLE
Aku juga kasihan sama kamu.
(mukul Dafan)
Berhenti bicara macam-macam.


Chisa menutupi tawa dengan tangannya. Yang lain juga. Theo memerhatikan Chisa.


INTERCUT WITH:


EXT./INT. RUMAH KACA — SIANG

Kira terlihat menyeberangi sesemakan dan masuk ke rumah kaca, tampak terganggu dengan rimbunnya tanaman di sekitar terutama yang menggantung di depan wajahnya. Sara di belakangnya, membawa sekotak kue kering, hati-hati dan kagum dengan tempat itu.

KIRA
(sibuk menyibak pandangan)
Chi, taneman ini udah mulai ganggu, kamu mau aku...
(sadar kalau Chisa tidak sendiri)
Bantu.


CHRYSILLE
Kak Kira? Gimana Kakak tau tempat ini?


Kira saling bertatapan dengan Chisa, bingung dengan situasinya.

KIRA
Kalian juga... kenapa bisa ada di sini?


CHRYSILLE
(pelan)
Padahal aku yang tanya duluan.


CHISA
(mengambil alih, canggung)
Aha, itu, aku merekrut mereka untuk masuk klub.


Sementara semua mata memandang Kira, Kira hanya tertarik pada Theo, yang juga menatap sengit padanya.

INSERT FLASH: Kira dan Theo saling bertatapan di lorong rumah sakit. Mata Kira merah, tampak marah, ada bekas air mata mengering di pipinya.


CHISA
(sadar keberadaan Sara)
Sara? Kenapa bisa samaan?


SARA
Aku ketemu Kak Kira di depan.



EXT. AREA BELAKANG SEKOLAH — SIANG

Chrysille, Dafan, Theo dan Radi berjalan meninggalkan area sesemakan.


CHRYSILLE
(berbalik kesal)
Apa-apaan tuh dia? Aku sering denger anak-anak lain muji-muji dia. Tapi kenapa sikapnya kaya gitu tadi ke kita?


RADI
(benerin letak kacamata)
Aku ngga tau Ketua Osis juga ngurusin hal-hal begini.


DAFAN
Kalian ngga tau? Julukan dia 'Utusan sekolah'. Kamu bisa ngandelin dia di semua situasi. Semua guru suka minta tolong sama dia karena dia secapable itu.


CHRYSILLE
(mutar bola mata, masih sebal)
Theo, kamu serius mau gabung klub itu? Males banget kalo bakal sering ketemu dia.


Yang lain menatap Theo. Theo tak menjawab, tampak larut dengan pikirannya.



EXT. RUMAH CHISA, HALAMAN — MALAM

Kira datang menyampirkan kardigan dan selimut tebal untuk Chisa di halaman. Tampak Chisa sedang menghias lilin aromaterapi di wadah yang dibatasi gelas kaca dengan bunga kering dan lelehan beeswax.


KIRA
(dalam bahasa jepang)
Belum selesai?


CHISA
(dalam bahasa jepang)
Un. Sedikit lagi.


Kira duduk di depan Chisa, memerhatikan dalam diam.


KIRA
Apa anak-anak itu minta sesuatu sebagai imbalan masuk klub?


CHISA
(berhenti)
Apa maksudnya?


KIRA
Mereka bukan orang-orang yang tertarik sama bunga, juga ngga ada alasan buat gabung walaupun kamu ngajakin, terus kenapa?


CHISA
(menatap Kira lekat)
Nii-chan. Kulihat Kakak udah berburuk sangka sama mereka. Sikap Kakak juga gitu tadi di rumah kaca, mereka bisa salah paham.


Kira tak menanggapi.


CHISA (CONT)
Apa Kakak masih belum saling bicara sama Theo?


Kira diam saja. Lalu dari belakang muncul YOSHI, ayah Chisa dan Kira.


YOSHI
Kenapa sama Theo?


Kira dan Chisa saling bertatapan.



INT. LAPANGAN BASKET INDOOR — MALAM

Radi memasuki lapangan dan bergabung dengan Chrysille di bangku pemain.

Di lapangan, Dafan dan tim basket melawan anak-anak dari sekolah lain. SAM bangkit memindahkan barang-barangnya menjauhi Radi. Mengenakan kaos basket yang sama dengan Dafan, sedang beristirahat.


RADI
(pada Sam)
Jinjin bilang dia mau ketemu kamu begitu masuk.


Sam tak menjawab. Chrysille tertarik.


CHRYSILLE
Jinjin nyariin Sam?


RADI
Dia udah kelamaan ngga masuk karena sibuk volunteer dan acara di luar sekolah.


Sam tak acuh, berdiri mendekati pelatih mereka, menunggu pergantian pemain sambil pemanasan.


RADI
Dia bener-bener ngga pernah denger kata orang.


CHRYSILLE
Sudah biasa, kan?
(tiba-tiba ikut kesal)
Daripada itu, gimana soal klub?



FLASHBACK

INT. RUMAH KACA — SIANG

Terlihat Kira menyampaikan pesan dari sekolah.


KIRA
Aku ngga tau tujuan kalian gabung klub ini apa, tapi kalian harus bener-bener berkontribusi di klub.


CHRYSILLE
(sewot, pelan)
Apa sih? Berasa dia yang punya klub.


KIRA
Chi udah bilang kan kalo klub ini bakal dibubarin? Karna itu kalian harus berusaha di evaluasi akhir bulan ini. Kalo ngga, hak rumah kaca ini bakal diberikan ke tukang kebun.


DAFAN
Hah? Tapi kita baru aja masuk?


CHRYSILLE
Kurang dari sebulan buat beresin kekacauan selama bertahun-tahun, apa itu masuk akal?


KIRA
Ngga ada gunanya protes ke aku. Itu keputusan komite sekolah.
(jeda)
Ah, masih ada satu cara lagi yang bisa kalian lakuin. Kalian, temenan sama anak Ketua Yayasan, kan?


BACK TO PRESENT


INT. LAPANGAN BASKET INDOOR - MALAM

Dari tempatnya berdiri, Sam bisa mendengar pembicaraan Radi dan Chrysille. Chrysille memerhatikan Sam dari belakang.


CHRYSILLE
(berbisik)
Apa bener bisa kasi keringanan kalo sama dia?


RADI
(menatap Sam penuh arti)
Entahlah, aku ngga yakin hubungan dia sama Ketua Yayasan juga baik.
(jeda)
Gimana pun, ada banyak yang musti diberesin. Ditambah lagi kita cuma bisa ngerjain setelah pulang sekolah. Kamu sama Dafan juga kan masih harus ke klub lain. Theo juga part time.


CHRYSILLE
(teringat sesuatu)
Ah, benar. Sara.


RADI
Kamu kenal dia?


CHRYSILLE
Ketemu di klub teater.


Dari lapangan terdengar bunyi peluit dan pelatih meminta pergantian pemain. Sam masuk. Dafan dan Sam bermain kompak dan mencetak angka. Semua anggota berlari menepuk pundak keduanya.



EXT. TAMAN SEKOLAH - SIANG

Chrysille mengajak Sara bertemu di taman. Keduanya tampak berbicara serius.


CHRYSILLE
Apa kamu bisa jaga rahasia?


SARA
Soal apa?


CHRYSILLE
Tolong rahasiain soal rumah kaca dan klub.


SARA
Eh?


CHRYSILLE
Aku cuma ngga mau kalo yang lain tau terus join klub gara-gara Dafan, Radi sama Theo di sana. Kupikir itu ngga adil buat Chisa sama klub.


SARA
Aku ngerti. Aku ngga akan bilang siapa-siapa.


Chrysille memandang Sara yang tampak bisa dipercaya.



INT. KORIDOR SEKOLAH - SIANG

Di koridor, tampak Sam sedang berjalan bersama temannya sambil memainkan bola basket. Dari arah berlawanan, Pak Junaedi lewat dan melihat Sam. Langsung berlari mengejar sebelum Sam bisa kabur.


PAK JUNAEDI
(menggaet leher Sam)
Bapak yakin Ketua Kelas udah ngasitau kamu konsekuensinya.


SAM
Jinjin!


PAK JUNAEDI
(mukul kepala Sam)
Sudah dibilangin sekolah juga penting, kenapa kamu terus-terusan bolos? Masih untung belum Bapak laporin ke Kepala Sekolah.


SAM
(meronta)
Makanya-


YOSHI
(tiba-tiba muncul di belakang keduanya)
Apa yang mau dilaporin ke saya?


Pak Junaedi dan Sam langsung berbalik kaget. Kepala Sekolah hanya tersenyum tenang.



INT. RUANG KEPALA SEKOLAH - SIANG

Yoshi melihat rekam siswa milik Sam dengan tenang. Sam tampak duduk di depannya, santai, sambil melihat-lihat ruangan.


YOSHI
(berdeham)
Jadi kamu belakangan ini lebih sibuk sama program Guru Misi milik yayasan, ya?


SAM
Seperti yang Jinjin bilang, sekolah itu penting.


YOSHI
Bapak bisa lihat jiwa kepedulianmu tinggi. Tapi supaya bisa ngajak orang ngejar pendidikan, bukannya kamu juga harus khawatir sama jejak akademikmu?


SAM
Saya bisa ngejar ketinggalan di sekolah tanpa kesulitan. Tapi mereka- saya cuma ngelakuin apa yang menurut saya penting untuk dilakuin.


YOSHI
(mengangguk, mengerti)
Kamu bisa melakukannya di luar waktu sekolah.
(jeda)
Apa Ketua Yayasan tahu tentang ini?



INT. RUMAH KACA - SIANG

Tampak anggota Clover sedang merencanakan renovasi rumah kaca. Chrysille memperlihatkan sketsa kasar yang dia buat. Chisa, Dafan, Radi dan Sara melongok di atas meja.


DAFAN
(kagum)
Wah, harus kuakui, buat orang yang ngga tertarik, kamu pekerja keras, Chris.


CHRYSILLE
Jaga mulutmu, ya, Dafan.


RADI
(nunjuk gambar)
Kamu mau kita bikin window seat di sini?


CHRYSILLE
Ya, menurutmu kita bakal berdiri terus kaya gini setiap kumpul klub?
(nunjuk alat-alat yang teronggok di satu sisi rumah kaca)
Plus, kita harus sembunyiin semua peralatan kebun itu. Ugh, liatnya aja aku udah pusing.


DAFAN
Red Queen mulai beraksi. Dasar bossy.


Dafan mendapat pukulan lagi dari Chrysille.

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Sam muncul di rumah kaca, raut kebingungan dan penasaran dengan tempat itu jelas di wajahnya. Para anggota Clover lebih bingung lagi.


CHRYSILLE
Sam? Kamu ngapain di sini?


SAM
(garuk leher sambil melihat-lihat)
Aku ngga yakin ini hukuman ato malah hal bagus. Kepala Sekolah nyuruh aku join klub ini.


CHRYSILLE, DAFAN
Hah?


CUT TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar