Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flower Whisper
Suka
Favorit
Bagikan
2. Invitation
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INSERT TITTLE: FLOWER WHISPER

DISSOLVE TO:


INT. RUANG KELAS 1-3 — SIANG

RADI selesai menulis tugas di papan tulis. Berbalik meminta perhatian kelas.


RADI
(benerin letak kacamata)
Temen-temen, ini tugas kelompok buat jam biologi nanti ya, Bapaknya ngga bisa masuk.


Terdengar seruan senang dari satu kelas. Radi melihat Chisa, berjalan mendekat diikuti tatapan bingung Theo.


RADI
Chi, kamu sekelompok sama aku lagi, ya.


CHISA
(mengangguk, senyum)
Un.


INTERCUT TO:


Chrysille, Dafan dan Theo memandang ke arah Radi dan Chisa.


DAFAN
(bingung)
Radi akrab sama anak itu?


CHRYSILLE
Kalo ada tugas kelompok. Soalnya anak-anak lain suka ngeluh kalo kelompokan sama dia gara-gara jarang masuk kelas, kan.
DAFAN
Pantes, aku jarang liat dia. Si bangku kosong itu.


Chrysille mengangkat bahu tak acuh. Theo menatap penasaran Radi dan Chisa.



EXT. GERBANG SEKOLAH — SIANG

Di dekat gerbang sekolah yang tertutup, SARA berada di antara barisan para murid yang telat. Wajah pucat, mata sembab, tampak tidak sehat. Di depan mereka, Pak JUNAEDI, Guru BK, terlihat berdiri memberi ceramah.



INT. KORIDOR SEKOLAH — SIANG

Chisa dan Kira berjalan bersama. Kira sibuk mengecek kertas di papan clipboardnya ketika mendengar ribut-ribut.


JUNAEDI (O.S.)
Hei, hei, Nak! Kamu kenapa? Kalian! Cepet cari bantuan.



EXT. LAPANGAN SEKOLAH — SIANG

Di lapangan, terlihat barisan murid yang panik. Sara terduduk di tanah sambil menunduk, tampak kesulitan bernapas. Pak Junaedi

Kira berlari dan langsung berlutut di samping Sara, siaga. Diikuti Chisa yang memerhatikan agak jauh.


KIRA
Hei, kamu ngga papa? Apa yang sakit?


Sara tak bisa bicara. Napasnya cepat dan berbunyi mengi. Kira membantu menegakkan tubuh Sara. Sara menunjuk-nunjuk tas di punggungnya sambil berusaha mengatur napas.


KIRA
Tas? Kamu mau aku cari di tasmu?


Kira melepas tas Sara, merogoh dan menemukan inhaler. Kira ragu sesaat. Lalu melihat Sara lagi yang menunjuk-nunjuk pada mulutnya. Kira mengocok inhaler dan menyemprot sekali ke udara.


KIRA
Aku bantu pakai, ya.
(sedikit menengadahkan kepala Sara)
Tarik napas, buang.
(meletakkan mouth piece di mulut Sara)
Di hitungan ketiga, ya. Satu, dua, hirup.


Semua orang menunggu reaksi Sara. Kira memperhatikan jam tangan dan Sara bergantian. Sara menahan napas, lalu memberi tanda untuk melakukan sekali lagi ketika napasnya masih belum teratur.


KIRA
(mengulangi)
Oke, sekali lagi. Atur napas. Satu, dua, hirup.


PAK JUNAEDI
Bagaimana? Apa dia baik-baik aja?


KIRA
(pada Sara)
Kamu udah ngerasa baikan?


Napas tampak membaik, Sara mengacungkan jempolnya, masih belum bisa bicara. Kira mengangguk lalu beralih ke Pak Junaedi.


KIRA
Saya bawa ke uks, ya, pak.


PAK JUNAEDI
Ya, ya, cepat bawa dia. Nanti Bapak nyusul.


KIRA
(pada Sara)
Aku gendong, ya, kamu masih kuat, kan?


Sara mengangguk. Kira menyampirkan tas Sara di dadanya, lalu berjongkok membelakangi Sara. Sara memanjat naik dibantu murid-murid yang lain, lalu Kira menggendongnya pergi.

Chisa mengikuti dari jauh.



INT. RUANG KESEHATAN — SIANG

Bu Laila membiarkan Sara beristirahat di ranjang uks. Kira di sampingnya, siaga dan khawatir. Chisa memperhatikan Kira.

INSERT FLASH: Close up ekpresi Kira saat menolong Sara, tampak tenang dan sigap. Seperti terbiasa dengan situasinya.


KIRA
Chi?


CHISA
(tersadar)
Un?


KIRA
Ngga masuk kelas?


CHISA
Aa, uun. Habis ini jam olahraga.


Kira memerhatikan Chisa duduk di ranjang dekat jendela, melepas tas, dan mulai mengeluarkan kertas origami.



EXT. LAPANGAN SEKOLAH — SIANG

Di lapangan, terlihat murid-murid kelas 1-3 sedang berolahraga. Murid laki-laki bermain sepak bola dan murid perempuan di pinggir lapangan, saling mengobrol sambil melakukan beberapa gerakan senam.



INT. RUANG KESEHATAN — SIANG

Chisa memerhatikan teman-temannya di lapangan dari jendela. Tangan berhenti melipat burung kertas setengah jadi. Di atas selimutnya bertebaran burung-burung kertas yang sudah dilipat.

Tiba-tiba terdengar suara dari ranjang di sebelahnya. Sara bersiap kembali ke kelas.


CHISA
(menggeser tirai pemisah antar ranjang, khawatir)
K-kamu sudah mau balik? Apa sudah baikan?


SARA
(menoleh, bingung)
Eh?


CHISA
Ah, tadi aku lihat kamu ditolongin Kak Kira.


SARA
Ah, ya, aku sudah baikan.
(masang sepatu)
Aku ke kelas duluan, ya.


Sara memberi salam dan hendak pergi. Chisa turun dari tempat tidur, bergerak-gerak kikuk.


CHISA
(ragu-ragu)
Anou.. apa kamu suka bunga?



INT. RUANG KELAS 1-3 — SIANG

Theo duduk di bingkai jendela. Menatap keluar pada murid-murid yang dijemput oleh orangtua mereka. Tertawa, berpelukan, diperhatikan.

Terdengar suara pintu kelas dibuka. Chisa masuk dengan tangan penuh origami burung tanpa menyadari keberadaan Theo. Menuju loker di belakang kelas, kesusahan dan beralih menuju meja di pojok. Satu burung kertas terjatuh di dekat Theo ketika Chisa meletakkannya di meja. Theo mengambilnya.


CHISA
(mata membesar, kaget)
Theo? K-kukira udah ngga ada orang.


THEO
Kenapa kamu masuk pas kelas kosong?


CHISA
Ah, itu..


THEO
(melihat Chisa tampak tak nyaman dan canggung)
Aku taruh di sini, ya.


Theo berjalan pergi menyandang tasnya di bahu. Chisa memerhatikan Theo berjalan keluar kelas, di pintu, ia berusaha memanggil.


CHISA
(setengah berteriak)
T-Theo!
(memberanikan diri)
Apa kamu, tertarik ikut klub?


Theo berbalik, memerhatikan Chisa yang bertanya sambil menutup mata.

CUT TO:



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar