Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
58. INT. KAMAR REINARA - MALAM HARI
Lula menunggu Reinara di kamarnya. Lula penasaran dengan isi kotak hitam kemudian membukanya. Dia melihat satu demi satu barang-barang di dalamnya. Mulai dari amplop merah berisikan surat dari Bayu hingga foto-foto kebersamaan Reinara dengan Bayu.
Lula menutup kotak hitam itu, menaruhnya di sisi ranjang.
Lula tidak sengaja melihat buku harian Reinara yang terselip di bawah bantal, lalu membukanya.
Lula membaca buku harian Reinara halaman demi halaman, sampai pada halaman yang tidak pernah disangkanya.
#1
Katanya, cinta adalah sesuatu yang tumbuh dari hati.
Katanya, cinta bisa membuat siapa pun bahagia.
Katanya, cinta itu suci.
Tapi, kenapa tidak demikian denganku?
Cinta itu tidak benar-benar tumbuh dari hati.
Cinta itu tidak benar-benar membuatku bahagia.
Cinta itu tidak sesuci cinta orang lain.
Lula membuka halaman-halaman berikutnya.
#2
Dia datang lagi.
Seseorang yang namanya bahkan tidak pernah hilang dari kepalaku.
Yang kenangan-kenangannya bahkan sangat sulit untuk dilupakan.
Apa salah jika aku semakin goyah?
Apa salah jika aku ingin mengikuti kata hatiku?
Apa salah jika aku ingin kembali dan melupakan tentang misi balas budi ini?
Lula menutup buku harian Reinara lalu menyimpannya kembali di bawah bantal. Dia tidak menyangka jika selama ini Reinara tidak benar-benar mencintai Pram. Semuanya hanya untuk membalas budi. Reinara tidak sampai hati menolak cinta Pram yang sudah begitu baik terhadap dia dan ibunya.
CUT TO
59. INT. KAMAR BU NAWANG-KAMAR PAK BASKORO - MALAM HARI
Percakapan lewat sambungan telepon.
Note.
Bu Nawang duduk di depan meja rias.
Pak Baskoro duduk di sofa sembari menikmati kopinya.
INTERCUT
Hening beberapa saat.
INTERCUT
INTERCUT
CUT TO
60. INT. MOBIL PRAM - MALAM HARI
Pram menghentikan mobilnya di depan rumah Reinara. Pram meraih tangan Reinara lalu mencium punggung tangan yang halus itu.
Reinara turun. Mobil Pram melaju. Reinara masuk setelah mobil Pram menghilang di tikungan.
CUT TO
61. INT. KAMAR REINARA - MALAM HARI
Reinara masuk ke kamar.
Reinara membersihkan riasannya di depan meja rias. Lula yang sedang tiduran beranjak duduk ketika melihat sesuatu yang silau di jari Reinara.
Reinara mengubah posisi duduknya hingga berhadapan dengan Lula. Memamerkan cincin yang tersemat di jarinya.
Lula diam dan membatin.
"Di depan orang-orang lo pura-pura bahagia sama semuanya padahal dibalik itu lo nyimpen semua luka dan keresahan lo sendiri Ra. Why?"
CUT TO
62. INT. CAFFE - SIANG HARI
Lula sudah membuat janji dengan Bayu untuk bertemu di sebuah caffe saat jam makan siang hari ini.
Lula duduk di sudut ruangan. Bayu datang bersama Dika yang memaksa ikut saat Bayu mengatakan akan bertemu dengan Lula.
Bayu tersedak minuman di meja yang Lula pesan sebelumnya.
Lula tersenyum, memamerkan giginya.
Bayu memutar bola matanya. Geli melihat 2 sejoli di depannya.
Dika dan Lula pamer kemesraan di depan Bayu.
Bayu membuka kotak hitam itu dan melihat isinya satu per satu.
CUT TO
63. EXT. TAMAN DEKAT KANTOR PRAM - MALAM HARI
Bayu duduk di bangku taman. Memainkan HP-nya. Mengirim pesan kepada Pram.
Bayu : "Gue tunggu di taman deket kantor lo malam ini."
CUT TO
64. INT. LOBBY KANTOR - MALAM HARI
Pram dan Reinara berjalan keluar kantor.
HP Pram bergetar. Sebuah pesan dari Bayu masuk, ia membacanya sekilas.
Lula berpapasan dengan Pram dan Reinara.
CUT TO
65. EXT. PARKIRAN - MALAM HARI
Pram membuka kaca mobilnya. Mobil di sebelah juga membuka kacanya.
Reinara mengangguk lalu menutup kaca mobil.
Mobil Lula melaju meninggalkan parkiran.
CUT TO
66. INT. MOBIL LULA - MALAM HARI
Dari dalam mobil, Reinara dan Lula melihat Bayu sedang duduk di bangku taman.
Reinara mengalihkan pandangannya ke depan.
Lula melirik Reinara, memperhatikan raut wajah yang sedih itu.
CUT TO
67. EXT. TAMAN - MALAM HARI
Pram datang dengan wajah yang tidak terlalu ramah. Duduk di samping Bayu. Mengapit kotak hitam.
Pram melirik kotak hitam itu sekilas.
Pram mengepalkan tangannya, siap menonjok Bayu.
Bayu melanjutkan kalimatnya.
Bayu berdiri. Berjalan menjauhi Pram.
Pram membuka kotak hitam itu. Melihat isinya satu per satu, lalu menangis. Kecewa karena dia terlambat mengetahui semua ini.
CUT TO
68. EXT. DI PINGGIR JEMBATAN - MALAM HARI
Mobil Pram melaju kencang lalu tiba-tiba berhenti di pinggir jalan, suara rem berdecit.
Pram keluar, berdiri di sisi jembatan. Lalu berteriak kencang.
Pram membenamkan tangisnya ke dalam tangannya.
CUT TO
69. INT. KAMAR PRAM - MALAM HARI
Begitu mobil terparkir di garasi, Pram langsung naik ke atas, ke kamarnya.
Pram membuka HP-nya. Mengirim pesan kepada Lula.
PRAM : "Rahasia apa lagi yang gue nggak tahu La? Bilang semua sama gue!!"
Lula membalas dengan mengirim 2 foto, 2 halaman dari buku harian Reinara.
Pram membaca tulisan di foto itu, lalu menangis lagi. Confirmed. Dia tahu yang selama ini Reinara sembunyikan. Tentang cintanya yang tidak sungguh-sungguh. Tentang masa lalunya dengan Bayu.
Pram menyeka air matanya, mencari papahnya di kamarnya.
CUT TO
70. INT. KAMAR PAK BASKORO - MALAM HARI
Pram membuka pintu lalu masuk.
Pak Baskoro segera menyudahi aktivitasnya (menulis buku harian) lalu menutupi buku harian dengan koran di meja.
Pram terlanjur melihat buku harian itu. Pram mengambilnya lalu membacanya.
Pak Baskoro mencoba mencegah Pram mengambil buku hariannya.
Pram membaca halaman demi halaman sampai dia memahami yang sebenarnya papahnya sembunyikan selama ini.
Pak Baskoro merasa gelisah, takut menyakiti perasaan anak sematawayangnya.
Obrolan berakhir dengan Pram dan Pak Baskoro yang saling peluk.
CUT TO