Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
20. INT. KAMAR REINARA — PAGI HARI
Reinara terbangun, masih memeluk guling sambil membuka layar HP-nya.
Reinara mengetik pesan kepada Pram.
Reinara :"Hai... Good Morning, Sunshine. Hari ini jalan yuk."
Belum sempat pesan itu terkirim, sebuah panggilan masuk. Dari BAYU.
Reinara segera mengubah posisinya menjadi duduk.
Sambungan telepon terputus.
Reinara terdiam menatap layar ponselnya. Kemudian mengirimkan pesan yang tadi kepada Pram.
CUT TO
21. INT. DAPUR PRAM — PAGI HARI
Pram sedang menyiapkan sarapan. Ayahnya duduk di mini bar, melihat Pram yang lihai memasak. HP Pram berdering, sebuah pesan masuk.
Pram menyambar HP-nya. Membalas pesan Reinara.
Pram :"Siap Tuan Putri. Tunggu, Ya."
CUT TO
22. EXT. DUNIA FANTASI — SIANG HARI
Pram dan Reinara menghabiskan waktu dengan menaiki berbagai wahana yang seru di Dufan. Di rumah kaca, Pram dan Reinara terpisah. Pram panik mencari Reinara. Reinara berusaha keluar.
Pram menyusuri semua pintu kaca namun tetap tidak menemukan Reinara. Pram keluar untuk meminta bantuan petugas, khawatir Reinara belum bisa keluar. Pram langsung menghambur memeluk Reinara ketika melihat Reinara duduk di bangku tepat di seberang rumah kaca.
Pram menyampaikan kegelisahannya secara tersirat kepada Reinara. Reinara membiarkan Pram memeluknya kemudian melepas pelukan Pram.
Reinara menggenggam tangan Pram. Kemudian mengangkatnya, menunjukkan jari mereka yang saling bertaut.
Tidak jauh dari mereka, terlihat seseorang sedang memotret kebersamaan Pram dan Reinara.
CUT TO
23. INT. RUANG TAMU BAYU — MALAM HARI
Dika melempar beberapa lembar foto ke atas meja di hadapan Bayu.
Bayu mengambil foto-foto itu lalu melihatnya satu per satu.
Dika meneguk air dalam gelas di atas meja. Bayu menatap kosong foto di tangannya. Sebuah foto yang menampakkan Reinara yang sedang tersenyum di hadapan Pram.
Bayu membatin.
"Senyum itu harusnya milik aku, Ra. Bukan buat dia."
CUT TO
24. EXT. TAMAN — MALAM HARI
Pram membawa dua es krim di kedua tangannya. Memebrikannya satu untuk Reinara yang duduk di bangku taman.
Pram menyeka es krim yang belepotan di sudut bibir Reinara.
Reinara merebahkan kepalanya di bahu Pram. Sementara itu, Pram hanya mengganggam es krim nya, membiarkannya mencair. Reinara kemudian menunjuk ke arah langit, ke arah bintang-bintang yang bersinar terang pada malam itu.
Reinara bisa merasakan kekhawatiran Pram. Dia tau kalau di malam pertemuannya dengan Bayu, Pram melihat mereka di caffe. Reinara tau kalau Pram sangat mencintainya. Itu semakin membuat Reinara merasa bersalah atas perasaannya.
CUT TO