Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
45. INT. KAMAR REINARA - MALAM HARI
Reinara menyisir rambut di depan meja rias. Matanya menatap kosong bayangan dirinya di kaca. Reinara mengambil kotak hitam dan menaruhnya di atas kasur. Reinara duduk bersila di atas kasur, membuka kotak hitam itu.
Reinara mengambil selembar foto bergambar dirinya dan Bayu saat ospek kampus dulu. Reinara mengambil sebuah amplop merah, mengeluarkan surat di dalamnya, lalu membacanya.
Dear Reinara Sayang,
Happy Anniversarry...
Bertemu denganmu bukanlah sebuah ketidaksengajaan, itu seperti takdir yang sudah diatur Tuhan. Terimakasih sudah membuat hari-hariku tidak lagi abu-abu. Terimakasih sudah menjadi alasan untuk aku bahagia lagi. Terimakasih sudah dilahirkan.
365 hari belakangan, aku bahagia, bersamamu...
Aku mau kita sampai tua, sampai rambut kita putih, sampai gigi-gigi kita tak mampu lagi mengunyah makanan yang keras, sampai maut memisahkan.
Ra, I know you love me. But, I love you more.
Regards, Bayu
Reinara membenamkan wajahnya di antara kedua tangannya yang melingkari paha. Dia menangis. Kenangan tentang Bayu rupanya masih membekas di benaknya. Dia bimbang.
Mengapa perasaannya pada Bayu secepat ini kembali lagi?
Mengapa dia tidak bisa menepis keraguannya pada Pram?
Malam itu, hujan turun. Mengiringi tangisan Reinara.
CUT TO
46. INT. MOBIL DIKA - SIANG HARI
Dari dalam mobil Dika mengamati seseorang berjalan memasuki sebuah restoran. Sementara itu, seseorang berseragam sopir menyambangi warung kopi di seberang jalan.
CUT TO
47. EXT. WARUNG KOPI - SIANG HARI
Dika duduk di sebelah sopir itu. Memesan kopi dan menyambar pisang goreng di depannya.
Penjaga warkop menyuguhkan kopi hitam pekat. Dika menyeruptunya sedikit, lalu berdiri.
Pak Sopir melihat Dika masuk ke dalam mobil. Matanya tak lepas mengamati mobil itu saat melewati warung kopi.
CUT TO
48. INT. RESTAURANT - AFTERNOON
Pak Baskoro dan Bu Nawang duduk berhadapan.
Bu Nawang tersenyum simpul.
CUT TO
49. INT. KAMAR BAYU - MALAM HARI
Bayu berdiri menatap papan perjalanannya dengan Reinara dulu. Dika sibuk di depan komputer menyelesaikan pekerjaan kantor. Tiba-tiba, Dika memutar kursinya sampai dirinya bisa melihat Bayu dengan jelas.
Bayu bergeming.
Bayu terdiam, memahami situasi. Dika kembali menatap komputer, menyelesaikan pekerjaannya.
CUT TO