Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
31. INT. KANTOR BAYU — PAGI HARI
Bayu memutar-mutar ponselnya di tangan. Tatapannya menerawang ke depan. Menebak-nebak apa yang sebenarnya telah terjadi di masa lalu. Mengira-ngira sesuatu yang terlewat darinya, tapi tetap tidak bisa menemukan jawabannya. Bayu menelepon seseorang. Ponsel di seberang berdering.
Seseorang di seberang telepon mengiyakan.
Sambungan telepon terputus. Bayu menatap sebuah foto di atas meja kerjanya, mengusapnya perlahan.
CUT TO
32. INT. COFFE SHOP — SIANG HARI
Bayu duduk di meja dekat jendela kaca besar yang langsung menghadap jalanan. Memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang sambil sesekali mengaduk-aduk kopi yang tak kunjung diminumnya.
Seorang perempuan tinggi semampai dengan tubuh sedikit berisi menghampirinya. LULA.
Lula tidak berbasa-basi sama sekali.
Lula terdiam. Dia nampak terkejut. Tidak mengira jika Bayu tidak mengetahui hal ini.
Bayu terdiam, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Raut wajahnya terlihat sangat terpukul sampai-sampai dia tidak bisa menahan tangisnya.
Lula hanya diam. Mencerna situasi. Melihat Bayu menangis di hadapannya.
CUT TO
33. INT. RUANG KERJA REINARA — SORE HARI
Reinara sedang membereskan kertas-kertas di meja kerjanya. Lula masuk tanpa permisi, seperti biasa.
Dengan ragu, Lula duduk di sofa di sisi ruangan itu.
Reinara menghentikan aktivitasnya beberapa detik, kemudian kembali melanjutkannya.
Reinara hanya menggelengkan kepala.
CUT TO
34. EXT. DI PEMAKAMAN — SORE HARI
Bayu berjongkok tepat di samping makam. Kemudian meletakkan sebuah mawar putih di atas nisan.
Bayu menutupi wajahnya, menyembunyikan tangisnya.
CUT TO