Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
4. INT. MOBIL PRAM — MALAM HARI
Pram berkali-kali melirik ke arah Reinara.
Reinara sedikit salah tingkah.
CUT TO
5. INT. RESTAURANT — MALAM HARI
Seorang pramusaji menjemput Pram dan Reinara di depan restaurant sambil tersenyum ramah.
Pramusaji itu memimpin Pram dan Reinara menuju ruang makan privat yang sudah dipesan Pram.
CUT TO
Pram menarik kursi untuk Reinara duduk.
Reinara duduk.
Pram duduk di seberang Reinara, tepat di hadapannya.
Seorang pramusaji masuk membawa sebuket bunga mawar merah.
Seorang pramusaji masuk membawa sebuah dessert. Strawberry Cake.
Pram melempar senyum sebagai ungkapan terimakasih.
Pram dan Reinara memakan cake masing-masing.
Hingga, sendok dessert Reinara seperti menghantam sesuatu yang keras.
Reinara terkejut melihat sebuah kotak cincin.
Pram mengambil kotak itu. Lalu mengeluarkan cincin.
Reinara menarik tangannya sebelum Pram memasangkan cincin di jari manisnya.
Pram terdiam melihat reaksi Reinara. Tidak menduganya.
Makan malam itu selesai dengan Pram dan Reinara yang saling diam.
CUT TO
6. INT. MOBIL PRAM — MALAM HARI
Mobil berhenti di depan gerbang rumah Reinara.
Pram dan Reinara saling diam. Pram tetap duduk di bangku kemudi.
Reinara menoleh ke arah Pram.
Pram melajukan mobilnya. Reinara mengamati mobil Pram yang melesat.
CUT TO
7. INT. KAMAR REINARA — MALAM HARI
Reinara merebahkan tubuhnya di Kasur. Mengingat kembali kejadian di restaurant tadi.
Reinara bangkit dari tidurnya. Lalu mengambil kotak hitam yang dia buka sebelum pergi.
Reinara membuka membuka pengait, mengangkat bagian atas, kemudian menutupnya lagi. (tidak jadi membuka)
Reinara menatap bayangan dirinya di cermin sambal bicara.
CUT TO
8. INT. KAMAR BAYU — NIGHT
Bayu memegang kotak cincin. Mengamati cincin di dalamnya. Lalu mengambilnya untuk melihat lebih jelas.
Bayu tersenyum kecut.
CUT TO
9. INT. LOBBY KANTOR — MORNING
Lula melihat Reinara di Lobby Kantor dan langsung menghampiri.
Reinara mengerutkan dahi. Tidak tahu maksud pertanyaan Lula.
Reinara membuka pintu dan masuk ke ruangannya. Lula masih membuntutinya.
Reinara menatap lurus ke luar jendela.
Lula berdecak. Kecewa dengan jawaban Reinara. Kemudian pergi meninggalkan ruangan Reinara.
CUT TO