Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KAMAR FARIZ - RUMAH LAMA FARAH — PAGI
Terdengar suara ketukan Pintu, berkali-kali. Pintu kamar terbuka dan Farah berjalan ke dalam kamar. Ia melihat sekitar, tak ada apa-apa di sana.
Farah mengambil Handphonenya di Kantong dan menelepon Fariz.
Terdengar nada masuk, tapi tidak di jawab.
Farah melakukannya sekali lagi, tetapi masih sama.
Sesaat ia melihat sekitar, berpikir. Kemudian ia mengetik sesuatu di Handphonennya dan berjalan keluar kamar.
EXT. PONDOK - PANTAI TRIKORA — PAGI
Terdengar suara Ombak yang tidak terlalu besar, bersamaan dengan suara Angin yang berhembus. Tidak banyak orang di Pantai itu, hanya beberapa.
Fariz duduk di Pondok, memandang datar Pantai di depannya.
Kemudian, Handphone Fariz berbunyi, sesaat ia melihatnya, di layar Handphone, tertulis:
KAK FARAH.
Fariz hanya melihatnya, datar, kemudian ia melihat ke arah Pantai, datar, membiarkannya.
Tak lama kemudian, Handphone Fariz berbunyi, sebuah pesan, bertuliskan:
"Fariz dimana?, telepon Kakak kalau baca".
Fariz hanya melihatnya, datar.
CUT TO:
Fariz masih duduk di bibir Pantai, memandang ke arah depan, datar.
Fariz mengambil Handphonenya dan ia melihatnya. Ada Limapuluh Panggilan tidak terjawab dan Satu Pesan.
Fariz tidak membaca Pesan itu, menekan salah satu Nomor di sana.
FARIZ
Fariz mengambil Tasnya dan berjalan menuju Parkiran.
EXT. TERAS RUMAH - RUMAH LAMA FARAH — MALAM
Jam di Layar Handphone menunjukan Sepuluh Malam. Sesaat kemudian, Layar Handphone meredup dan mati.
Farah duduk di Teras Rumah, melihat ke arah depan rumah, datar. Sesaat kemudian, terdengar suara Motor yang mendekat, Farah memperhatikan dan Motor itu melewati Rumah Farah.
Sesaat Farah hanya melihat ke arah Motor itu berjalan dan ia kembali melihat Halamannya, datar.
INT. KEDAI KOPI - MALAMI
Sebuah Kedai Kopi, tampak tak terlalu ramai disana. Di tengah-tengah Kedai Kopi, terdapat TUJUH LAKI-LAKI, Usia Remaja, yang berkumpul, menggabungkan beberapa Meja menjadi satu dan mengelilinginya.
Di antara mereka terdapat Fariz yang sedang memakan Nasi, sedangkan yang lain, fokus dengan Handphone mereka masing-masing, terdengar juga suara seruan dari mereka. Tangan mereka dengan lincah memencet-mencet Handphone. Terlihat juga Putra dan Yoga, teman Fariz yang pernah ke Rumah.
Fariz berdiri dan membawa Piring ke belakang Kedai Kopi, tak lama, ia kembali lagi dan duduk bersama mereka.
YOGA
Fariz tidak menjawab, ia minum. Sesaat Yoga melihat Fariz, sebelum fokus kembali ke Handphonenya.
YOGA
PUTRA
YOGA
Fariz tidak menjawab, ia mengambil Handphonenya dan ikut bermain. Sesaat Yoga dan Putra melihat Fariz.
YOGA
Fariz tidak menjawab, ia tetap memainkan Handphonenya.
YOGA
Fariz melihat Yoga, dingin.
YOGA
FARIZ
Yoga melihat Fariz, bersama dengan Putra.
YOGA
Bersamaan dengan Teman-teman Fariz lainnya yang melihat Fariz, sekilas, mereka bermain Handphone lagi.
PUTRA
YOGA
Dengan cepat, Fariz memegang Baju Yoga dan mendorongnya, membuat mereka terjatuh dari Kursi, bersamaan dengan Handphone mereka yang jatuh. Meja-meja juga bergeser, menyebabkan Gelas-gelas di atas meja berjatuhan.
Fariz memukul wajah Yoga, berkali-kali, membuat Yoga tidak bisa melindungi Wajahnya. Menyebabkan teman-teman yang lain, berusaha memisahkan mereka. Tetapi Fariz berusaha melepaskan diri, masih ingin mengejar Yoga.
Ia berhasil, dengan cepat, Fariz kembali memukul Wajah Yoga, tapi ia berhasil menghindar dan melawan balik. Membuat Fariz mendapatkan pukul di badan dan Wajahnya, berkali-kali.
Suasana menjadi kacau, Orang-orang yang ada di Kedai Kopi itu melihat kejadian itu.
Teman-teman Fariz berusaha melerai mereka berdua, Fariz berusaha melepaskan diri, meronta-ronta. Mulutnya berdarah.
FARIZ
Keadaan Yoga lebih parah, Pelipisnya robek, mulutnya mengeluarkan darah, wajahnya babak belur. Bajunya basah terkena tumpahan Air.
YOGA
FARIZ
Teman-teman Fariz masih menahan Fariz. Tetapi ia meronta-ronta, berusaha melepaskan diri.
Putra yang tadi menahan Yoga, mendekati Fariz.
PUTRA
Fariz masih berusaha melepaskan diri, meronta-ronta.
YOGA
PUTRA
Bersamaan dengan Fariz yang tidak berusaha melepaskan dirinya, ia sudah mulai tenang. Fariz meminta di lepaskan, mengangkat Tangannya ke atas.
FARIZ
PUTRA
Yoga melihat Fariz dan ia menyodorkan Tangannya ke depan.
YOGA
Fariz menyambut tangan Yoga.
FARIZ
Yoga hanya melihat Fariz. Sedangkan Fariz berlalu pergi, mengangkat Meja dan Kursi yang jatuh.
PUTRA
Fariz mengambil pecahan gelas yang berserakan di Lantai, tetapi ia masih penuh dengan amarah.
INT. RUANG TENGAH - RUMAH LAMA FARAH — MALAM
Jam Dinding menunjukkan Pukul Satu Pagi.
Farah duduk di depan TV, melihatnya dengan datar. Terdengar suara Motor yang melintas, bersamaan dengan Farah yang melihat ke arah Pintu Depan. Suara Motor menjauh, Farah kembali melihat TV dengan datar.
Terdengar suara Motor yang mendekat, berhenti di depan Rumah, Farah melihatnya, terdengar suara Pagar yang di buka dan Cahaya Lampu yang masuk ke dalam rumah, kemudian Motor mati. Farah masih melihat ke arah Depan Rumah, datar.
Terdengar suara Pintu yang terbuka dan kemudian tertutup, Fariz berjalan ke dalam rumah, ia berhenti. Farah yang berada di Ruang Tengah, menunggunya, melihatnya datar.
Farah melihat wajah Fariz yang penuh luka, bajunya yang basah.
FARAH
FARIZ
FARAH
FARIZ
FARAH
Fariz hanya diam.
FARAH
FARIZ
FARAH
FARIZ
FARAH
Ada jeda di antara mereka. Lama sekali.
FARAH
Fariz hanya diam.
FARAH
FARIZ
FARAH
FARIZ
FARAH
FARIZ
FARAH
Mereka diam, tidak bicara. Fariz berjalan ke kamarnya --
FARAH
FARIZ
Fariz mengeluarkan semuanya ke Fariz, suaranya yang kencang. Bersamaan dengan Fariz yang menangis, kencang.
FARIZ
Fariz mengatakannya sambil tersedu-sedu, bahkan tidak terdengar jelas semua kata-katanya, tertutup dengan tangisannya yang kencang.
FARIZ
Farah hanya diam, sesaat ia menghapus air mata dengan tangannya.
FARIZ
Fariz menutup wajah dengan lengannya, seperti Anak Kecil. Sedangkan Farah, ia hanya diam, sesekali membersihkan wajahnya, sambil melihat ke arah lain.
FARIZ
Farah berusaha menahan tangisnya.
FARAH
Farah membersihkan wajah dengan tangannya.
FARAH
Ada jeda di antara mereka
FARAH
Farah sudah tidak bisa menahan Air Matanya, berkali-kali membersihkan wajahnya.
FARAH
Fariz masih menangis, pelan. Tapi tidak dengan Farah, ia berkali-kali membersihkan wajahnya.
FARAH
Farah berjalan menuju Fariz, memeluknya. Fariz juga memeluknya. Mereka menangis, pelan.
FARAH
FARIZ
FARAH
Fariz mengangguk.
FARAH
Dalam diam, mereka masih berpelukan.
INT. KAMAR FARIZ - RUMAH LAMA FARAH — MALAM
Fariz menuju tempat tidur, ia berbaring di sana. Ia menutup matanya, tak lama kemudian, matanya membuka lagi, ia bangun, mengambil Handphone dan melihat Pesan dari Farah, bertuliskan:
"Apapun yang terjadi, kamu tetap Adik Kakak".
Fariz hanya melihat Handphone itu, datar. Kemudian ia meletakannya di sampingnya.
Fariz menutup wajah dengan lengannya, bahunya berguncang.
Ia menangis tersedu-sedu, tanpa suara.
INT. KAMAR FARAH - RUMAH LAMA FARAH — MALAM
Farah berbaring di kamarnya, pandangannya datar, beberapa saat kemudian, matanya tertutup, ia tidur.
EXT. DEPAN RUMAH LAMA FARAH - SIANG
Farah berdiri di depan rumahnya, tempat yang sama yang pernah kita lihat sebelumnya. Dalam keadaan yang sama dengan sebelumnya.
Fauzi berdiri di depannya, mereka tidak bicara, hanya saling melihat.
FAUZI
Farah tidak menjawab, ia hanya diam, melihat Fauzi.
FAUZI
Farah tidak menjawab, ekspresi Farah perlahan berubah, menjadi menahan emosinya, tangisnya.
FAUZI
Farah menahan tangisnya --
FARAH
Ekspresi Fauzi berubah, ia terlihat bahagia, tertawa.
FAUZI
Fauzi melambaikan tangannya, berlari masuk kedalam rumah.
Farah sendirian didepan rumah.
INT. KAMAR FARAH - RUMAH LAMA FARAH — PAGI
Farah bangun dari tidurnya. Ia bangun dan turun dari tempat tidurnya --
Ia bersandar pada tempat tidurnya.
Farah melamun, sesaat kemudian ia menunduk, bahunya terguncang, terdengar suara tangisan, Farah menangis.
Dari arah pintu kamar, Fariz muncul dan melihat Farah yang berada di sudut tempat tidur, masih menangis, Fariz mendekatinya, ia berjongkok di depannya.
Terdengar suara tangisan Farah pecah, memenuhi kamarnya, Fariz memeluk lembut Farah, tidak bicara apa-apa.
DISSOLVE TO:
EXT. TERAS - RUMAH LAMA FARAH - SIANG
Teras Rumah Farah terlihat sepi, hanya ada Motor yang terparkir di sana, sedangkan Mobil tidak ada di sana.
Suasana hening di sekitar rumah, hanya terdengar suara kendaraan dari kejauhan.
INT. KAMAR FARAH - RUMAH LAMA FARAH — SIANG
Kamar Farah yang sepi. Tak ada siapa-siapa di sana.
Diatas Meja, ada Kotak Putih yang terpisah dengan Bagian yang lain, habis di buka. Di sebelahnya ada Jam Tangan Analog Farah, berdampingan.
INT. RUMAH MAKAN - SIANG
Farah dan Fariz duduk di Kedai Kopi, terdapat Piring-piring yang isinya tersisa sedikit. Terlihat Gelas Kopi dan Teh Obeng disebelah Piring-piring itu.
Hanya ada mereka di Rumah Makan itu.
Fariz menghabiskan Teh Obengnya, bersamaan dengan Farah yang melihat sekitar sambil menopang dagu dengan tangannya.
Mereka melihat jalan yang ada di depan Rumah Makan itu, tampak sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang melintas.
INT/EXT. MOBIL/JALAN RAYA - BERGERAK - SIANG
Pohon-pohon Kelapa berdiri di pinggir jalan. Jalanan yang sepi, hanya beberapa kendaraan yang melintas.
Mobil Farah berjalan di antara Pohon-pohon Kelapa dan Hutan-hutan di kanan dan kirinya.
Dari kejauhan terlihat Laut, bersamaan dengan Pasir Putih.
Fariz menyetir mobil, Farah disebelahnya, mereka menikmati suasana hari ini.
Farah menurunkan Kaca Jendela Mobil, menikmati hembusan Angin, ia melihat Fariz, sesaat. Kemudian ia kembali melihat ke luar jendela mobil.
EXT. PINGGIR JALAN - SIANG
Mobil Farah berhenti di pinggir jalan, tak ada yang melintas di jalanan itu.
Farah keluar dari mobil membawa kantong plastik di tangannya, ia mengambil isinya, Air Kelapa dalam Plastik, ia membukanya, kemudian meminumnya, dengan Sedotan.
Tak lama Fariz muncul dari belakang mobil, ia mendekat.
Farah memberikan Air Kelapa satunya ke Fariz, ia menggeleng. Ia melihat sekitar, sebelum akhirnya ia menyebrangi jalan.
Farah hanya melihatnya dan menikmati Air Kelapa, terlihat wajah Farah yang menikmatinya.
EXT. TEMPAT PARKIR - PANTAI TRIKORA - SIANG
Bagasi Belakang Mobil Farah terbuka, Fariz mengambil Dua Kursi Lipat dan Meja Lipat, kemudian ia berjalan menuju pantai.
Tak lama kemudian, Farah muncul dan berdiri di depan bagasi, ia mengambil Tas dan Cooler Box berukuran sedang.
Farah menutup Bagasi belakang mobil, ia berjalan menuju pantai, membawa barang-barangnya.
EXT. PONDOK - PANTAI TRIKORA — SIANG
Terdengar Suara Angin dan Ombak dari kejauhan.
Farah sedang membaca Buku, ia duduk di Kursi Lipat yang berada di depan Pondok, menikmati suasana pantai, ia mengambil Otak-otak dari Kantong Plastik, membukanya dan memakannya. Kemudian Fariz kembali, dengan Tubuh yang basah. Farah melihatnya --
FARAH
Fauzi mengambil Tas dan mulai membukanya, ia mengambil Handuk dan mulai mengeringkan badannya.
FAUZI
FARAH
Farah melihat Fariz yang sedang mengeringkan badan --
FARAH
FARIZ
Farah melihat Fauzi, menyipit karena sinar matahari yang terik.
FARAH
FARIZ
Mendengarnya membuat Farah tersenyum kecil, ia melanjutkan membaca buku.
FARAH
FARAH
Fariz tersenyum keci. Ia mengambil Botol Air dan meminumnya, setelah itu ia berjalan --
FARIZ
Fariz berlalu pergi. Mendengarnya membuat Farah melihat ke arah Fariz pergi, tersenyum kecil, kemudian melanjutkan kembali membaca Buku.
CUT TO:
Farah dan Fariz duduk di Kursi Lipat masing-masing, Fariz yang sudah berganti Baju, dalam diam, tenggelam dalam pikiran mereka.
FARIZ
FARAH
FARIZ
Farah tersenyum mendengarnya, ia melihat kearah lain. Fariz masih melihat Farah, ia seperti ingin bicara.
FARIZ
FARAH
Fariz mengangguk pelan.
FARAH
Fariz mengangguk.
FARIZ
Farah tersenyum, ia mengangguk.
FARAH
Fariz tersenyum mendengarnya.
FARIZ
Ada jeda di antara mereka.
FARAH
FARIZ
FARAH
Fariz tersenyum mendengarnya.
FARAH
FARIZ
Mereka tersenyum. . Mereka kembali menikmati suasana pantai. Tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.
CUT TO:
Fariz Tertidur di Pondok, sedangkan Farah masih menikmati suasana pantai. Ia minum Kopi buatannya sendiri.
Ia melihat Fariz yang tertidur.
EXT. BIBIR PANTAI - PANTAI TRIKORA - SIANG
Farah berdiri di depan Pantai, melihat Ombak dan Suara Angin yang berhembus, terasa tenang. Dari kejauhan terdengar suara Orang-orang dan kendaraan, kemudian hening kembali.
Farah menikmati suasana Pantai, melihat sekitar.
Farah memperbaiki posisi Smart Watch nya. Sesaat ia melihatnya, datar.
Kemudian ia berjalan menuju Pantai, mencelupkan Kakinya ke Air.
FADE OUT.